PT. Nityasa Idola merupakan salah satu perusahaan IUPHHK-HTI yang kini telah menerapkan program CSR untuk masyarakat lokal di sekitarnya.
Meskipun demikian, seperti yang disampaikan oleh pihak perusahaan bahwa program CSR yang diberikan kepada masyarakat hingga saat ini belum banyak
memberikan dampak feedback yang baik dari masyarakat kepada perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian kondisi sosial ekonomi dan persepsi
masyarakat sekitar PT. Nityasa Idola terhadap program CSR PT. Nityasa Idola yang telah dijalankan.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengkaji kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar PT. Nityasa Idola
2. Mengevaluasi penerapan program CSR PT. Nityasa Idola 3. Menganalisis persepsi masyarakat terhadap kegiatan CSR PT. Nityasa Idola
4. Menganalisis dampak kegiatan CSR PT. Nityasa Idola.
1.3 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap perusahaan PT Nityasa Idola khususnya sebagai informasi dalam pengembangan dan
implementasi CSR di masa yang akan datang, dan untuk memberikan nilai tambah perusahaan kepada semua stakeholder.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hutan Tanaman Industri
Hutan merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang perlu dikelola dan dimanfaatkan secara lestari untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat banyak
dengan tetap menjaga kelangsungan fungsi dan kemampuannya dalam melestarikan lingkungan hidup. Hutan sebagai salah satu sumber daya alam telah
memberikan hasil dan peranannya dalam pembangunan nasional melalui pengelolaan dan pemanfaatan hutan alam maupun hutan tanaman.
Peranan strategis hutan dalam pembangunan nasional selama ini hampir sepenuhnya bertumpu pada hutan alam yang harus mampu menyediakan bahan
baku bagi industri yang ada. Pengaturan pengusahaan hutan alam tersebut telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1970 tentang Hak
Pengusahaan dan Hak Pemungutan Hasil Hutan. Perkembangan industri hasil hutan menuntut kebutuhan bahan baku yang semakin besar, namun hal itu
semakin sulit dipenuhi dari potensi hutan alam yang ada, sekalipun efisiensi pemungutan dan pemanfaatannya telah ditingkatkan. Menurunnya potensi hutan
akibat kebakaran, pembalakan liar dan sebab-sebab lain belum sepenuhnya dapat ditanggulangi.
Selain penerapan sistim Tebang Pilih Tanaman Indonesia TPTI secara lengkap dan benar pada hutan alam, pembangunan Hutan Tanaman Industri HTI
merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku. Pembangunan HTI tersebut tidak semata-mata ditujukan untuk mendukung
industri hasil hutan, melainkan sekaligus juga bertujuan untuk melestarikan lingkungan hidup melalui konservasi hutan. Wilayah hutan yang merupakan
sasaran utama pembangunan HTI adalah wilayah hutan yang tidak berhutan yang perlu dihutankan kembali dan dipertahankan sebagai hutan tetap sesuai dengan
undang-undang yang berlaku. Hutan Tanaman Industri HTI adalah hutan tanaman yang dibangun
dalam rangka meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur intensif untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri
hasil hutan Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1990. Kegiatan Pengusahaan hutan di HTI, meliputi: penanaman, pemeliharaan, pemungutan, pengelolaan dan
pemasaran. Pengusahaan HTI bertujuan untuk: 1 Menunjang pengembangan industri hasil hutan dalam negeri guna meningkatkan nilai tambah dan devisa. 2
Meningkatkan produktivitas lahan dan kualitas lingkungan hidup, serta 3 Memperluas lapangan kerja dan lapangan usaha.
Areal hutan yang dapat diusahakan sebagai areal HTI adalah kawasan hutan produksi tetap yang tidak produktif. Menteri menetapkan lokasi areal hutan
untuk pembangunan HTI. Untuk mendukung industri pulp ditetapkan seluas- luasnya 300.000 Ha. Untuk mendukung industri kayu pertukangan atau industri
lainnya ditetapkan seluas-luasnya 60.000 Ha.
2.2 Corporate Social Responsibility CSR 2.2.1 Pengertian CSR