V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden 5.1.1 Umur
Umur merupakan salah satu karakteristik individu yang mempengaruhi fungsi biologis, psikologis dan sosiologis. Umur dari masyarakat sekitar PT.
Nityasa Idola yang menjadi responden dibagi kedalam lima kelas umur dengan selang umur sepuluh tahun. Sebaran umur responden dapat dilihat pada Table 6.
Tabel 6 Distribusi responden menurut kelompok umur
Kelompok umur tahun
Ompeng Ampadi
Total Responden n
n n
20-29 1
11,11 2
10,00 3
10,34 30-39
5 55,56
4 20,00
9 31,03
40-49 0,00
5 25,00
5 17,24
50-59 2
22,22 5
25,00 7
24,14 60-70
1 11,11
4 20,00
5 17,24
Total 9
100,00 20
100,00 29
100,00
Sebaran umur responden sebagian besar 31,03 terdapat pada selang umur antara 30 sampai dengan 39 tahun Tabel 6. Umur responden
mempengaruhi kemampuan dalam melakukan aktivitas, curahan tenaga serta kematangan dalam bertindak. Menurut Suyono 1991 umur produktif adalah
umur yang berada di atas 10 tahun dan kurang dari 51 tahun, sehingga dapat dikatakan bahwa responden pada umumnya masih produktif untuk bekerja. Hal
ini sangat sesuai dengan kondisi di lapangan bahwa responden pada umumnya masih produktif untuk bekerja.
5.1.2 Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan responden merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap persepsi responden. Hasil identifikasi di lapangan
menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan masyarakat 82.76 tergolong rendah, yaitu tidak bersekolah dan lulus SD. Hanya sebagian kecil
10.35 yang tergolong berpendidikan tinggi yaitu tamatan SMA dan Diploma Tabel 7.
Tabel 7 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan
Ompeng Ampadi
Total Responden n
n n
Tidak Sekolah 5
55.56 9
45.00 14
48.28 SD
2 22.22
8 40.00
10 34.48
SMP 0.00
2 10.00
2 6.90
SMA 1
11.11 1
5.00 2
6.90 Diploma
1 11.11
0.00 1
3.45 Total
9 100.00
20 100.00
29 100.00
Berdasarkan hasil wawancara di lapangan, rendahnya tingkat pendidikan responden disebabkan oleh tiga faktor, yaitu: 1 ketidakmampuan untuk
menyekolahkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena memiliki tingkat pendapatan yang rendah sehingga penghasilan yang diperoleh dari usahatani
diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pokok, 2 rendahnya tingkat kesadaran akan pentingnya sekolah, dan 3 aksesibilitas ke sekolah yang sulit karena
sebagian besar sekolah lanjutan lebih banyak berada di ibukota kecamatan.
5.1.3 Jumlah Anggota Keluarga
Badan Pusat Statistik 2005 diacu dalam Sukandar 2007 menyatakan bahwa sebuah rumah tangga dengan hanya seorang ayah, ibu dan anak disebut
keluarga nuklir keluarga terpusat, dan keluarga nuklir ditambah keluarga lain atau orang lain disebut keluarga yang diperluas.
Tabel 8 Jumlah anggota keluarga responden
Jumlah anggota keluarga
Ompeng Ampadi
Total Responden n
n n
Kecil 4 orang 6
66,67 14
70,00 20
68,97 Sedang 5-7 orang
3 33,33
4 20,00
7 24,14
Besar 7 orang 0,00
2 10,00
2 6,90
Total 9
100,00 20
100,00 29
100,00
Sebagian besar jumlah anggota keluarga responden 68,97 tersebar pada keluarga kecil Tabel 8. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden tidak
memiliki tanggungan keluarga yang besar sehingga pembagian pendapatan di keluarga tidak terlalu besar. Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya anggota
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lain yang hidup dari pengelolaan sumberdaya yang sama. Jumlah anggota keluarga akan
mempengaruhi pengeluaran rumah tangga Sukandar 2007, dalam arti semakin banyak anggota keluarga maka semakin banyak pula pengeluaran rumah tangga
orang tersebut dan begitu pun sebaliknya, semakin sedikit anggota keluarga maka akan sedikit pula pengeluaran rumah tangga orang tersebut.
5.1.4 Mata Pencaharian