II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Jasa
Jasa merupakan sesuatu yang tidak dapat terlihat, namun dapat dirasakan pada saat terjadi proses konsumsi. Dua pendekatan jasa menurut
Lovelock dan Wright 2005 : a.
Jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk
fisik serta kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan tidak menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi.
b. Jasa adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan
manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan yang mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri
atau atas nama penerima jasa tersebut. Sedangkan manfaat yang dimaksud adalah keuntungan atau laba yang diperoleh pelanggan dari
kinerja jasa atau penggunaan barang fisik. Menurut Kotler 1997 jasa memiliki beberapa karakteristik pokok
yang membedakan dengan barang, yaitu:
1. Intangibility tidak berwujud
Jasa berbeda dengan barang, jika barang merupakan suatu objek, alat, atau usaha maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja performance
atau usaha. Bila barang dapat dimiliki, maka jasahanya dapat dikonsumsi tetapi tidak dapat dimiliki. Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium,
atau didengar sebelum dibeli. 2.
Inseparability tidak terpisahkan Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi.
Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi antara penyedia jasa dan
pelanggan merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa. Keduanya mempengaruhi hasil outcome dari jasa tersebut.
9
3. Variability bervariasi
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized output
, artinya banyak variasi bentuk, mutu, dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
4. Perishability mudah lenyap
Jasa adalah komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
2.2.
Mutu Jasa
Pada bisnis dibidang jasa, perusahaan dapat mengandalkan mutu pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen. Mutu jasa yang tinggi akan
meningkatkan kepuasan dan menambah nilai loyalitas konsumen. Bila jasa yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan, para pelanggan
menjadi tidak tertarik pada penyedia jasa yang bersangkutan. Sedangkan bila sebaliknya jasa yang dirasakan lebih besar daripada yang diharapkan,
ada kemungkinan para pelanggan akan menggunakan penyedia jasa itu lagi. Jika penyerahan jasa berada dalam zona toleransi, pelanggan akan
merasa jasa ini memadai Lovelock dan Wright, 2005.
Kesenjangan jasa merupakan penilaian pelanggan secara keseluruhan terhadap apa yang diharapkan dibandingkan dengan apa yang
diterima. Kesenjangan jasa didefinisikan sebagai perbedaan antara apa yang diharapkan pelanggan dan persepsi pelanggan terhadap jasa yang
benar-benar diserahkan Lovelock dan Wright, 2005. Mendefinisikan mutu jasa sebagai evaluasi kognitif jangka
panjang pelanggan terhadap penyerahan jasa suatu perusahaan. Untuk meningkatkan mutu pelayanan diperlukan jasa pelengkap yang berbeda,
tetapi hampir semuanya dapat digolongkan menjadi delapan kelompok Lovelock dan Wright, 2005, yaitu :
a. Informasi, yaitu sekelompok jasa pelengkap yang mempermudah
pembelian dan penggunaan jasa dengan memberitahukan kepada pelanggan tentang fitur dan kinerja jasa sebelum, selama dan setelah
penyerahan jasa. b.
Penerimaan pesanan, yaitu sekelompok jasa pelengkap yang mempermudah pembelian dengan menciptakan prosedur yang cepat,
10
akurat dan tanggap untuk menerima permohonan keanggotaan, melakukan pemesanan, atau melakukan reservasi.
c. Penagihan, yaitu sekumpulan jasa pelangkap yang memudahkan
pembelian dengan menyediakan dokumentasi yang jelas, tepat waktu, akurat dan relevan tentang apa yang harus dibayar pelanggan,
dirambah dengan informasi tentang bagaimana membayarnya. d.
Pembayaran, yaitu sekumpulan jasa pelengkap yang memudahkan pembelian dengan menawarkan pilihan prosedur yang mudah untuk
melakukan pembayaran dengan cepat. e.
Konsultasi, yaitu sekumpulan jasa pelengkap yang menambah nilai dengan memberikan jawaban kepada pelanggan yang membutuhkan
saran, konseling, atau pelatihan untuk membantu mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari pengalaman jasa tersebut.
f. Keramahan, yaitu sekelompok jasa pelengkap yang menambah nilai
dengan cara memperlakukan para pelanggan seperti tamu dan menyediakan perlengkapan kenyamanan yang mampu mengantisipasi
kebutuhannya selama berinteraksi dengan penyedia jasa. g.
Pengamanan, yaitu sekumpulan jasa pelengkap yang menambah nilai dengan membantu pelanggan menangani atau mengamankan barang
milik pribadinya yang dibawa ke tempat penyerahan jasa atau tempat mereka membeli.
h. Pengecualian, yaitu sekumpulan jasa pelengkap yang menambah nilai
dengan menanggapi permintaan khusus, memecahkan masalah, menangani pengaduan dan saran, serta menyediakan kompensasi atau
kegagalan jasa.
2.3. Internet