14
memberikan tanggapan atau respon dengan cepat terhadap pertanyaan atau komplain yang diajukan.
2.5. Tujuan Promosi
Menurut Tjiptono 2008 tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan
pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Menginformasikan informing, dapat berupa :
a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru.
b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk.
c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
d. Menjelaskan cara kerja suatu produk.
e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan.
f. Meluruskan kesan yang keliru.
g. Mengurangi ketakutan atau kekhwawatiran pembeli.
h. Membangun citra perusahaan.
2. Membujuk pelanggan sasaran persuading untuk :
a. Membentuk pilihan merek.
b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu.
c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.
d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.
e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga salesman
3. Mengingatkan reminding, dapat terdiri atas :
a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan
dalam waktu dekat. b.
Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan.
c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan.
d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
2.6. Analytical Hierarchy Process AHP
Metode Analytical Hierarchy Proces AHP pertama kali dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, dari Wharton School of Business
15
pada tahun 1970-an. Metode AHP merupakan model yang fleksibel dan memungkinkan pribadi-pribadi atau kelompok-kelompok untuk
membentuk gagasan-gagasan dan membatasi masalah dengan membuat asumsi dugaan mereka sendiri dan menghasilkan pemecahan yang
diinginkan oleh mereka. Metode AHP bermanfaat dalam menganalisis suatu permasalahan yang kompleks menjadi permasalahan yang lebih
sederhana sehingga lebih mudah untuk dipahami. Hal ini mengakibatkan keputusan yang efektif dapat diambil. Dengan menggunakan AHP, suatu
persoalan yang akan dipecahkan dapat dikategorikan dalam suatu kerangka berfikir terorganisir, sehingga memungkinkan dapat
diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan tersebut.
Keuntungan penerapan proses hirarki menurut Fewidarto 1996 adalah :
1. Penyajian sistem secara hirarki dapat digunakan untuk menjelaskan
bagaimana perubahan-perubahan prioritas pada level atas mempengaruhi prioritas unsur pada leveltingkat di bawahnya.
2. Hirarki memberikan banyak informasi yang lengkap pada struktur dan
fungsi suatu sistem dalam level yang lebih rendah dan memberikan gambaran tentang pelaku-pelaku dan tujuan-tujuan pada level yang lebih
tinggi. Unsur-unsur kendala yang terbaik adalah disajikan pada level yang lebih tinggi untuk menjamin bahwa kendala-kendala itu
diperhatikan. 3.
Hirarki lebih efisien daripada merakit modul-modul secara keseluruhan. 4.
Hirarki lebih mantap stabil dan lentur fleksibel. Stabil dalam arti bahwa perubahan yang kecil memilki dampak yang kecil dan lentur
dalam hal bahwa penambahan untuk mendapatkan suatu hirarki yang terstruktur baik tidak menggangu untuk kerjanya.
Menurut Saaty 1991, terdapat tiga prinsip dalam memecahkan persoalan dengan analisis logis, yaitu prinsip menyusun hirarki, prinsip
menentukan prioritas, dan prinsip konsistensi logis.
16
1. Menyusun Hierarki
Tahap ini memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya. Untuk memperoleh pengetahuan terinci, pikiran kita menyusun realitas
yang kompleks ke dalam bagian yang menjadi elemen pokoknya, dan kemudian bagian ini ke dalam bagian-bagiannya lagi, dan seterusnya
secara hierarkis. 2.
Menentukan Prioritas Tahap ini membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua unsur
pada satu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat atasnya. Hasil dari penilaian ini dapat disajikan dalam matriks Pairwise
Comparison Komparasi Berpasangan. Dalam penyusunan skala
kepentingan digunakan skala dasar kepentingan pendapat. Dari setiap matriks pairwise comparison kemudian dicari eigen vector-nya untuk
mendapat local priority dan global priority. Tahap ini merupakan pengurutan unsur-unsur menurut kepentingan relatif melalui prosedur
sintesa. 3.
Konsistensi logis Konsistensi logis berarti dua hal yaitu pertama, bahwa pemikiran atau
obyek yang serupa dikelompokkan sesuai menurut homogenitas dan relevansinya. Kedua adalah bahwa intensitas relasi antar gagasan atau
obyek didasarkan pada kriteria tertentu, saling membenarkan secara logis.
2.8. Penelitian Terdahulu