50
Gambar 16 Jejak kaki harimau pada pasir sungai.
2. Membuang Kotoran
Kotoran harimau sumatera umumnya berbentuk bulat panjang dengan bau khas dan menyengat. Di dalam kotoran harimau sumatera sering ditemukan rambut
satwa mangsa dan juga serpihan tulang yang tidak dapat dicerna. Setelah lebih dari 2 minggu, kotoran biasanya berbentuk setumpuk rambut atau tulang satwa mangsa
serta tidak berbau lagi STP, 1997 dalam Wahyudi, 2003. Kotoran ditemukan mulai dari hutan perbukitan sampai pegunungan 1648
mdpl. Kotoran yang ditemukan berjumlah 4 buah dan merupakan kotoran yang sudah lama. Hal ini dapat diketahui melalui kotoran yang sudah berwarna hitam dan
tidak berbau lagi. Dari sejumlah kotoran yang dijumpai, semuanya ditemakan di tempat yang terbuka di jalan satwa Gambar 17. Kotoran yang dibuang di tempat
yang terbuka juga dapat diartikan sebagai penandaan daerah teritori. Hasil pengamatan secara makroskopis dengan melihat bagian satwa mangsa yang dimakan
berupa rambut atau tulang. Dari empat feses yang ditemukan selama pengamatan terdiri dari rambut babi, kijang, dan napu.
51
Gambar 17 Kotoran harimau sumatera.
3. Mencakar di Tanah
Selain berfungsi untuk mengasah kuku, mencakar di tanah juga berfungsi sebagai penanda daerah teritori dan juga cakaran di tanah menunjukan keberadaan
dari individu harimau. Scrape yang ditemukan berjumlah 12 buah. Cakaran pada tanah scrape yang ditemukan merupakan scrape yang sudah lama, karena
cakarannya tidak tajam lagi cakaran terlihat tumpul, namun ada satu scrape yang masih baru. Hal ini diketahui adanya bau urin yang menyengat di sebelah scrape
tersebut. Biasanya harimau sumatera menandai daerah jelajahnya dengan cakaran di tanah bersamaan dengan membuang urin.
Ukuran scrape yang ditemukan mulai dari 20-60 cm panjangnya dan lebarnya 14-30 cm. Dari beberapa scrape yang ditemukan, ada yang masih berbau urin
harimau sumatera. Harimau sumatera biasanya mencakar di tanah sebagai penanda daerah jelajah. Untuk lebih memperjelas daerah jelajahnya, setelah mencakar di tanah
biasanya didekatnya dibuang urin untuk memperkuat dengan baunya. Scrape
ditemukan mulai dari hutan perbukitan 425 mdpl sampai hutan pegunungan 1638 mdpl. Ditemukannya scrape pada ketinggian 1638 mdpl
menandakan bahwa harimau sumatera dapat hidup pada tipe hutan pegunungan. Borner 1978 menyatakan bahwa harimau dapat hidup dengan ketinggian antara 0 –
2000 mdpl. Oleh sebab itu tanda-tanda keberadaan harimau berupa scrape masih bisa ditemukan.
52
4. Mencakar di Pohon