Indikator-Indikator Kinerja Kinerja .1 Definisi Kinerja

33 Faktor-faktor lain dikemukakan oleh Gibson 2008, yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja terdiri dari tiga faktor, sebagai berikut : 1. Faktor Individu: Kemampuan, keterampilan, latar belakang, keluarga, pengalaman tingkat sosial, dan demografi seseorang. 2. Faktor Psikologis: Persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, dan kepuasan kerja. 3. Faktor Organisasi: Struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan reward sistem.

2.1.4.3 Indikator-Indikator Kinerja

Indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung, yaitu hal-hal yang bersifat hanya merupakan indikasi kinerja saja sehingga bentuknya cenderung kualitatif atau tidak dapat dihitung, Moeheriono 2009:74. Indikator yang baik dan ideal dalam pengukuran kinerja yaitu: spesifik dan jelas, dapat diukur, fleksibel dan sensitif terhadap perubahan, efektif dan efisien, konsisten, mempunyai daya banding yang layak dan tepat, sederhana, dapat dikendalikan, dapat merefleksikan semua aspek perilaku dalam pembuatan keputusan manajerial, berfokus pada faktor-faktor utama keberhasilan visi misi organisasi, relevan dengan indikator lainnya, pengumpulan dan laporan data tepat waktu, serta efektif data dan informasi, Moeheriono 2012:34. Menurut Mathis dan Jackson 2006:378 mengemukakan bahwa terdapat beberapa indikator kinerja, yaitu : Universitas Sumatera Utara 34 a. Kualitas Kerja Kualitas adalah ketaatan dalam prosedur, disiplin dan dedikasi. Tingkat dimana hasil aktivitas yang dikehendaki mendekati sempurna dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas, maupun memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap ketrampilan dan kemampuan pegawai. b. Kuantitas Kerja Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit atau jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. Kuantitas diukur dari persepsi karyawan terhadap jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta hasilnya. c. Ketepatan Waktu Ketepatan waktu merupakan di mana kegiatan tersebut dapat diselesaikan secara efektif, atau suatu hasil produksi dapat dicapai, pada permulaan waktu yang ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain. d. Kehadiran Tingkat kehadiran karyawan dalam perusahaan dapat menentukan baik buruknya kinerja seorang karyawan. e. Kerja Sama Kerja Sama dapat diukur dari kemampuan seorang karyawan menangani hubungan dalam pekerjaan dengan rekan kerja dan lingkungannya. Universitas Sumatera Utara 35

2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Tahun Hasil Penelitian 1. Anak Agung Inten Damaryanthi dan Anak Agung Sagung Kartika Dewi Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja, dan Organizational Citizenship Behavior OCB Terhadap Kinerja Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 2016 Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja ini berarti pegawai yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan lebih optimal dalam menunjukkan kinerja mereka, 2 Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja ini berarti pegawai yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi terhadap tempat ia berkerja akan menunjukkan kinerja yang mengalami peningkatan, 3 Organizational citizenship behavior OCB berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja ini berarti pegawai yang memiliki OCB yang tinggi terhadap tempat ia berkerja maupun pada pegawai lainnya akan memunjukkan kinerja yang meningkat serta sikap yang lebih mudah bergaul, ramah, dan lebih dapat menerima pekerjaan yang ia dapatkan tanpa banyak mengeluh. Universitas Sumatera Utara