64
3.12 Pengujian Hipotesis 3.12.1 Uji Signifikansi Parsial Uji t
Uji-t dimaksudkan untuk menguji apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu di uji signifikansinya dengan bentuk
pengujian sebagai berikut: a. H
: b
1
= b
2
= b
3
= 0, artinya variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
b. H
1
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ 0, artinya variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan cara membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
dengan ketentuan sebagai berikut : Jika t
hitung
t
tabel
maka H diterima atau H
1
ditolak pada α = 5
Jika t
hitung
t
tabel
maka H ditolak atau H
1
diterima pada α = 5
3.12.2 Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Uji statistik F digunakan untuk menguji hubungan variabel bebas secara bersarna-sama dengan variabel terikat. Hipotesis yang diajukan:
a. H
: b
1
= b
2
= b
3
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara simultan terhadap variabel dependennya.
b. H
1
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ 0, artunya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara simultan terhadap variabel dependennya.
Universitas Sumatera Utara
65
Dalam penelitian ini dilakukan uji satu sisi. Untuk menarik kesimpulan dari persamaan yang didapat digunakan pedoman sebagai berikut :
Jika F
hitung
F
tabel
maka H diterima atau H
1
ditolak pada α = 5
Jika F
hitung
F
tabel
maka H
1
diterima atau H ditolak pada
α = 5
3.12.3 Uji Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Koefisien determinasi
berkisar antara 0 sampai dengan 1 0 R
2
1. Jika Koefisien Determinasi R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat Y. Sebaliknya, jika Koefisien Determinasi R
2
semakin kecil mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel
terikat Y.
Universitas Sumatera Utara
66
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perushaan
PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III Persero Medan merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak dalam bidang
usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet.
Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit CPO dan Inti Sawit Kernel dan produk hilir karet, serta produk turunan kedua komoditas tersebut seperti Cultivated
Palm, Centifuge Latex, Crumb Rubber dan Ribbed Smoke Sheet. Sejarah Perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-
perusahaan perkebunan milik Belanda oleh pemerintah RI pada tahun 1958, yang dikenal sebagai proses nasionalisasi perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan
Perkebunan Negara PPN. Pada tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan PNP, kemudian pada tahun 1974, badan
hukumnya diubah menjadi PT. Perkebunan Persero. Guna meningkatan efisiensi dan efektivitas kegiatan usaha BUMN,
pemerintah merekstrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur
organisasi. Pada tahun 1994, tiga BUMN yang terdiri dari PT. Perkebunan III
Universitas Sumatera Utara