31
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungn jawab yang diberikan kepadanya, Mangkunegara 2013:67.
Menurut Sedarmayanti 2011:260 mengungkapkan bahwa kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses
manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur.
Menurut Moeheriono 2009:60 kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencaan strategis suatu organisasi. Kinerja dapat diketahui dan diukur jika individu
atau sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria atau standar keberhasilan tolok ukur yang ditetapkan dalam pengukuran, maka kinerja pada seseorang atau kinerja
organisasi tidak mungkin dapat diketahui bila tidak ada tolok ukur keberhasilannya. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat dikemukakan bahwa kinerja
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seorang atau sekelompok orang sesuai dengan standar dan kriteria yang telah ditetapkan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan
baik itu secara efektif dan efisien dan bersangkutan secara legal, tidak melanggar aturan dan sesuai dengan moral maupun etika.
2.1.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Boyatzis dan Ron 2001:2 mengemukakan bahwa menemukan orang yang tepat dalam organisasi bukanlah hal yang mudah, karena yang dibutuhkan
oleh suatu perusahaan bukan hanya orang yang berpendidikan lebih baik ataupun
Universitas Sumatera Utara
32
orang yang berbakat saja. Ada faktor-faktor psikologis yang mendasari hubungan antara seseorang dengan organisasinya. Faktor-faktor psikologis yang berpengaruh
pada kemampuan seseorang di dalam organisasi diantaranya adalah kemampuan mengelola diri sendiri, inisiatif, optimisme, kemampuan mengkoordinasi emosi
dalam diri, serta melakukan pemikiran yang tenang tanpa terbawa emosi. Hal-hal tersebut merupakan komponen dari kecerdasan emosional yang dapat mempengaruhi
kinerja seseorang. Pendapat lain dikemukakan oleh Mathias dan Jackson 2006:115, yang
menyatakan bahwa terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi kinerja seorang pekerja, antara lain:
1. Kemampuan Individual, komponen kemampuan individual terdiri dari bakat,
minat, dan kepribadian individu 2.
Usaha yang Dicurahkan, komponen usaha yang dicurahkan terdiri dari komitmen organisasional, motivasi, etika kerja, kehadiran, dan rancangan
tugas. Oleh karena itu, walaupun karyawan memiliki kemampuan individual untuk mengerjakan pekerjaan, tetapi tidak akan bekerja tanpa tingkat
pencurahan usaha yang rendah. 3.
Dukungan Organisasional, komponen dukungan organisasional terdiri dari pelatihan dan pengembangan, peralatan dan teknologi, iklim organisasi,
standar kerja, dan manajeman dan rekan kerja.
Universitas Sumatera Utara
33
Faktor-faktor lain dikemukakan oleh Gibson 2008, yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja terdiri dari tiga faktor, sebagai berikut :
1. Faktor Individu: Kemampuan, keterampilan, latar belakang, keluarga,
pengalaman tingkat sosial, dan demografi seseorang. 2.
Faktor Psikologis: Persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, dan kepuasan kerja.
3. Faktor Organisasi: Struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan,
sistem penghargaan reward sistem.
2.1.4.3 Indikator-Indikator Kinerja