Pedagang Tekstil Aktivitas Perdagangan di Pasar Klewer

commit to user 57 Humas HPPK dan pedagang di Pasar Klewer, batik tersebut diperoleh melalui koperasi batik yaitu KBI Koperasi Batik Indonesia, untuk daerah Serengan Pasar Kliwon Surakarta terdapat KPN Koperasi Pembatikan Nasional, di Laweyan ada PPBS Persatuan Pengusaha Batik Surakarta dan di Banjarsari ada BATARI Batik Republik Indonesia. Pasokan batik selain dari daerah Surakarta sendiri juga didukung dari sentral industri yang berada di sekitar wilayah Surakarta, seperti: Kliwonan untuk daerah Sragen, Gedung Gudel untuk daerah Sukoharjo, Tirtomoyo untuk daerah Wonogiri, Bayat untuk daerah Klaten dan Karanganyar. Di pasar ini beragam batik yang diperdagangkan, mulai dari kain dengan motif kuno dan sakral hingga modern. Harganya pun bersaing bila dibandingkan dengan harga toko, karena disini pembeli diperbolehkan menawar dengan harga terendah, semua proses jual beli dilakukan scara transparan sehingga harga yang disepakati juga tidak jauh berbeda dengan para penjual lainnya. Sebagai satu simbol kota tua Surakarta, Pasar Klewer juga menjadi bukti sejarah mengenai keberadaan batik di kota ini. Di setiap gambaran motif batik yang ditawarkan para pedagang menunjukkan era kretifitas dan perkembangan batik dari masa ke masa. Keunikan lainnya, para pedagang yang berjualan disini juga merupakan generasi yang turun temurun. Mereka tetap bertahan di pasar ini karena berdagang batik merupakan lahan pencarian mereka sejak jaman buyut mereka dulu.

b. Pedagang Tekstil

Menurut penelitian Benny Juwono pada tahun 1930, ada 320 orang Cina totok yang melakukan perdagangan kain tekstil. Jumlah tersebut jauh lebih banyak daripada jumlah orang Cina peranakan yang melakukan perdagangan yang sama, yaitu hanya 144 orang. Kalangan Cina totok tersebut menguasai perdagangan commit to user 58 tekstil untuk seluruh wilayah Karesidenan Surakarta, di samping berbagai macam perdagangan eceran seperti toko kelontong dan penjaja keliling, serta perkreditan. 25 Bagi pedagang besar kain tekstil di Pasar Klewer pada umumnya barang yang dijual adalah bahan-bahan untuk membuat batik, misalnya berbagai jenis mori, kain santung, kain-kain sintetis hingga kain sutera. Meskipun kios yang ditempati pada umumnya hanya satu atau dua buah, dagangan yang dipamerkan juga hanya contoh-contoh kain saja. Kios ini terkesan sederhana, tetapi sesungguhnya perputaran uang dikalangan mereka ini tiap harinya dapat mencapai milyaran rupiah. Dengan peralatan telepon, bagi pembeli yang sudah sesuai harga pedagang besar ini menghubungi via telepon ke gudang-gudang tempat penyimpanan barang yang pada umumnya berada ditempat tinggalnya atau di gudang-gudang besar di pinggiran Kota Surakarta. Barang yang sudah dibeli, dapat dikirim ke Pasar Klewer untuk diangkut oleh pembeli sendiri atau dikirim ke tempat jasa pengiriman barang. Mengamati kiat pedagang besar kain tekstil maupun produk tekstil di Pasar Klewer, biasanya yang mereka lakukan jarang ditemui seperti pedagang- pedagang di tempat-tempat lainnya. Karena berbaga alasan, antara lain dengan adanya target dan omset yang ditentukan oleh pabrikan, beberapa pedagang besar ini seringkali menjual harga di bawah harga yang diperoleh dari pabrik. Jadi semacam praktek dumping yang mereka lakukan, meskipun secara logika mereka 25 Rustopo, op.cit, hal: 80 commit to user 59 mengalami kerugian namun dalam kenyataannya mereka masih tetap eksis dalam usahanya, jarang yang mengalami kebangkrutan. 26

c. Pedagang Konveksi