commit to user 61
umumnya dikuasai oleh pedagang etnis Cina, dan perdagangan jalanan yang pada umumnya dikuasai oleh pedagang pribumi. Perdagangan menetap dibagi
dalam tiga jnis yaitu warung, pasar, dan toko. Hubungan diantara pedagang pasar Klewer ini meskipun rumit namun
terjalin suasana saling menguntungkan atau
simbiosis mutualisme
, tidak saling merugikan diantara pedagang yang satu dengan yang lain. Disebut rumit karena
pedagang di dalam pasar ini terdiri dari beberapa skala usaha, mulai dari pedagang besar atau grosir, pedagang biasa hingga pedagang pengecer, meskipun terdapat
perbedaan kepentingan diantara mereka, tetapi juga terdapat aturan yang tidak tertulis, sehingga tidak terjadi persaingan yang tidak sehat. Di Pasar Klewer
terdapat dua karakter dalam berdagang, antara lain:
1. Pedagang Partai Besar Grosir
Pedagang besar adalah pedagang yang berusaha untuk dapat memperjualbelikan hasil produksi secara besar-besaran atau dalam jumlah
yang besar, dan biasa disebut dengan grosir. Pedagang besar di sini misalnya pedagang tekstil, seperti batik, bahan pakaian, pakaian jadi atau konveksi dan
lain-lain. Perdaganan grosir atau biasa disebut juga dengan
wholesaling
merupakan kegiatan yang menjual produk dalam kuantitas besar kepada pembli non-konsumen akhir untuk tujuan dijual kembali atau untuk pemakaian
bisnis. Saat ini pedagang besar
wholesaler
sangat penting keberadaannya bagi produsen karena berbagai alasan, seperti berikut:
a. Para produsen kecil yang sumber keuangannya terbatas tidak mampu
mengembangkan organisasi penjualan langsung.
commit to user 62
b. Produsen yang cukup mampu pun lebih suka menggunakan modalnya
untuk memperluas produksi daripada melakukan kegiatan secara partai besar.
c. Operasi pedagang grosir lebih efisien karena skala operasi mereka, luasnya
hubungan mereka dengan pelanggannya dan keahlian khusus mereka. d.
Pengecer yang mampu banyak produk lebih suka membeli bermacam- macam produk melalui pedagang grosir daripada melalui produsen
langsung.
28
Bagi pedagang partai besar di Pasar Klewer biasanya mereka menjual bahan-bahan untuk membatik, seperti jenis kain mori maupun sutera. Dan
dalam hal kepemilikan kios biasanya para pedagang besar ini memiliki kios lebih dari satu yang letaknya dapat berdampingan. Sistem penjualannya dalam
bentuk kodian maupun losinan. Para pedagang besar atau grosir disamping menjalin hubungan hutang-piutang barang dagangan dengan pedagang kecil
atau pedagang pengecer , namun mereka tidak saling menjatuhkan bahkan saling menguntungkan, pedagang besar ini juga tidak melayani penjualan
secara eceran. Menurut penuturan Juminten salah seorang pedagang grosir di Pasar
Klewer, barang dagangan pada waktu itu sekitar tahun 1983 hanya bermodalkan kepercayaan saja. Barang dikirin oleh agen dari kota Pekalongan
atau Yogyakarta dan baru dibayar setelah barang dagangannya laku. Omset penjualan di tahun 1985 bisa mencapai Rp 390.000 per hari. Pelangganya
adalah para pedagang kecil di kampung-kampung. Mereka biasanya membeli
28
http:www.smakristencilacap.comarti-pemasaran-dan-manajemen-pemasaran perdagangan-grosir-wholesaling
,
diakses tanggal 12 Oktober 2010
commit to user 63
berbagai pakaian batik dan barang jadi lainnya dari berbagai kios. Modal awal usaha ini sekitar Rp 10 juta sampai Rp 20 juta, hal ini sesuai luas kios yang
dimiliki dan jumlah barang yang diperdagangkan. Modal ini dapat diperoleh dari koperasi Pasar Klewer yang merupakan salah satu binaan Bank Bukopin
Cabang Solo yang menyalurkan kredit Sudara. Kredit Sudara ini merupakan hasil kerjasama Yayasan Dana Sejahtera Mandiri Damandiri dengan Bank
Bukopin yang ditujukan bagi para pedagang.
29
2. Pedagang Partai Kecil Eceran