Deskripsi Kota Surakarta GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA

commit to user 16

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA

A. Deskripsi Kota Surakarta

Surakarta merupakan bagian Vortenlanden di samping daerah Yogyakarta. Surakarta yang sebagai suatu wilayah geografis dan administrasi pemerintahan mengalami perkembangan dan perubahan. Perkembangan kota Surakarta mengikut proses pembentukan konvensional, yaitu dari suatu fungsi agraris ke fungsi non agraris. Fungsi administrasi pemerintahan yang mula-mula berfungsi sebagai kedudukan feodal kerajaan, untuk selanjutnya dipindahkan pada sistem pemerintahan kolonial, dan akhirnya sampai pada sistem pemerintahan demokratis dengan status sebagai kotamadya. Kota Surakarta terletak pada ketinggian 200 meter di atas permukaan laut, di sebelah kiri Bengawan Sala, dan pada kedua belah tepi Sungai Pepe. Sebagian besar kota tersebut masuk dalam wilayah Kasunanan dan kurang lebih seperlima bagian merupakan daerah Mangkunegaran. Daerah Kasunanan di dalam kota dikenal dengan nama daerah kidulan . Sebutan ini mungkin dihubungkan dengan letak keraton yang berada di sebelah selatan, sedangkan istana Mangkungaran terletek di sebelah utara jalan raya Purwasari dan jalan trem yang menghubungkan Boyolali dan Wonogiri yang seakan-akan menjadi batas kedua daerah tersebut. 1 Kota Surakarta sebagai pusat kerajaan tradsional Mataram, menunjukkan ciri-ciri feodal agraris karena letak geografisnya yang dikelilingi oleh daerah pertanian. Selain faktor geografis, pertumbuhan dan perkembangan kota Surakarta 1 Darsiti Soeratman, 2000, Kehidupan Dunia Keraton Surakarta 1830-1939, Yogyakarta: Penerbit Taman Siswa, hal: 84 commit to user 17 tidak lepas dari faktor politik saat itu. Pengaruh politik dari Belanda yang semakin intensif terutama di Pulau Jawa, yang ikut menentukan pertumbuhan kota Surakarta, yakni kota Surakarta dijadikan sebagai pusat administrasi pemerintahan kolonial. Ikut campurnya pemerintah asing ini mengakibatkan masuknya unsur- unsur asing.

1. Keadaan Penduduk

Penduduk atau masyarakat merupakan salah satu komponen terpenting dalam masalah perkotaan. Pertumbuhan, perkembangan, serta penyebarannya sering kali menimbulkan efek sosial yang menjadi perhatian pemerintah daerah setempat. Perkembangan penduduk yang cepat menyebabkan struktur penduduk mengalami perkembangan juga. Struktur penduduk dari segi mata pencaharian akan mengalami varias yang labil. Mata pencaharian penduduk akan berubah seiring dengan perkembangna ekonomi dan potensi yang ada. Kependudukan merupakan salah satu bidang yang menjadi perhatian pemerintah dalam proses pembangunan, dimana dalam masalah kependudukan nantinya akan memuat kuantitas penduduk seperti jumlah penduduk, persebaran penduduk, angkatan kerja serta kualitas penduduk seperti pendidikan dan kesehatan. Seperti penduduk Surakarta yang bersifat homogen. Dalam hal pemukiman, tampak adanya segregasi yang nyata antara lapisan penduduk. Hal ini sesuai dengan pembagian pelapisan sosial yang dilakukan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1854 dengan membagi-bagi penduduk menjadi tiga kelompok, yaitu Eropa Europeesche, Timur Asing Vreemde Oosterlingen seperti Cina, Arab, India dan yang terakhir adalah Pribumi Inlanders. 2 2 Cahyo Adi Utomo, 2010, “Peran Etnis Cina dalam Perdagangan di Surakarta pada Tahun 1959- 1998”, Skripsi, Surakarta: FSSR UNS, hal: 35