15
2.2 Konsep
Konsep menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah gambaran mental suatu objek, proses, ataupun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal
budi untuk memahami hal
–hal lain.
2.2.1 Analisis Kontrastif
Analisis kontrastif menurut Tarigan 1992: 4 menjelaskan bahwa: “Analisis kontrastif, berupa prosedur kerja, adalah aktvitas atau kegiatan
yang mencoba membandingkan struktur B1 dengan struktur B2 untuk mengidentifikasikan perbedaan-perbedaan diantar kedua bahasa. Perbedaaan-
perbedaan antara dua bahasa yang diperoleh dan dihasilkan melalui Anakon, dapat digunakan sebagai landasan dalam meramalkan atau memprediksi kesulitan-
kesulitan atau kendala-kendala belajar berbahasa yang akan dihadapi oleh para siswa di sekolah, terlebih-lebih dalam belajar B2. B1 yang dimaksud di sini
adalah bahasa pertama atau bahasa asal, sedangkan B2 adalah bahasa kedua atau bahasa target
”. Menurut
Herawaty 2012: 1 “Analisis Kontrastif Contrastive Analysis” adalah sebuah metode yang digunakan yang digunakan dalam mencari suatu
perbedaan antara bahasa pertama B1 dan bahasa target B2 yang sering membuat pembelajar bahasa kedua mengalami kesulitan dalam memahami suatu
materi bahasa kedua yang dipelajarinya tersebut ”. Dengan adanya analisis
kontrastif ini diharapkan pembelajar dapat memahami bahasa kedua atau bahasa asing dengan lebih mudah. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa analisis kontraksif
memandingkan dua bahasa dari segala komponennya secara sinkronik sehingga ditemukan perbedaan-perbedaan dan kemiripan-kemiripan yang ada. Dari hasil
16 temuan itu ditemukan adanya penyimpangan. Pelanggaran atau kesalahan yang
mungkin dilakukan oleh para dwibahasawan. Ridwan 1998: i mendeskripsikan linguistik atau analisis kontrastif
LK,AK sebagai suatu metode penganalisisan linguistik yang berusahaan mendeskripsikan, membuktian dan menguraikan perbedaan atau persamaan
aspek-aspek kebahasaan dari dua bahasa atau lebih yang dibandingkan. Bahasa- bahasa yang dibandingkan tersebut sebagai bahasa bersentuhan languages-
incontact. Tujuan atau sasaran analisis kontraktif sendiri adalah untuk menemukan prinsip-prinsip kebahasaan yang bermanfaat untuk diterapkan dalam
tujuan-tujuan praktis khususanya bagi keperluan pengajaran, pembelajaran dan penerjemahan.
Kemudian dijelaskan lebih mendalam oleh Ridwan 1998:17 bahwa , “Analisis atau linguistik komparatif mempunyai perbedaan dan persamaan dengan
analisis atau linguistik kontrastif. Namun keduanya saling mendukung analisis atau linguistik kontraktif akan lebih kuat dan mendalam apabila didukung data
yang diperoleh melalui studi komparatif. Analisis komparatif mengacu pada kemiripan
“resemblances‟‟ dan sumber atau asal “origins” bahasa tertentu sedangkan analisin kontrastif mengacu pada korespondensi antara aspek-aspek
dalam bahasa yang dibandingkan. Sifat-sifat keuniversalan kebahasaan diperlukan untuk analisis kompratif maupun kontrastif . Aspek keterkaitan histori diperlukan
untuk analisis komperatif tetapi kurang diperlukan untuk analisis kontrakstif ”.
Berdasarkan pendapat Ridwan di atas dapat disimpulkan perbedaan analisis kontrastif dan analisis komperatif dapat dilihat dalam bagan berikut:
Karakteristik Analisis Kontrastif Karakteristik Analisis Komperatif
17 Membandingkan
struktur dua
bahasa yang tidak serumpun Membandingkan stuktur dua bahasa
yang serumpun Membandingkan dua bahasa yang
sezaman bersifat sinkronis Membandingkan dua bahasa dari
zaman ke zaman bersifat diakornis Dilakukan
demi kepentingan
pengajaran bahasa Dilakukan
demi kepentingan
penemuan bahasa
awal origin
language serta
penentuan arah
penyebaran bahasa Table 1. Perbedaan analisis kontrastif dan analisis komperatif
2.2.2 Kata