54 开始
Mulai, xiànzài: 现在
Sekarang, X īngqítiān:
星期 , W
ǎnshàng:
晚 Malam hari.
4. Kata keterangan waktu dalam kalimat bahasa Indonesia dapat berfungsi
sebagai kata benda, kata kerja, dan juga kata sifat. Sedangkan dalam kalimat bahasa Mandarin kata keterangan waktu hanya berfungsi sebagai
kata keterangan saja, tidak dapat difungsikan sebagai subjek, kata benda, kata sifat maupun kata kerja.
5. Dalam kalimat bahasa Mandarin yang menggunakan kata keterangan
waktu, bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia letak kata keterangan waktunya berubah, namun dalam kalimat bahasa Indonesia bila
diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin letaknya mutlak di awal kalimat maupun di tengah kalimat setelah subjek tidak dapat diletakkan setelah
predikat.
5.2 Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan penulis adalah sebagai berikut: 1.
Penelitian yang berhubungan dengan letak kata keterangan waktu maupun mengenai kata keterangan waktu dalam kalimat bahasa
Indonesia dan bahasa Mandarin dapat dilanjutkan dan disempurnakan oleh peneliti berikutnya.
2. Penggunaan letak kata keterangan waktu dapat diperjelas pada
penelitian berikutnya, sehingga mahasiswa dapat lebih memahami dan
13 Penelitian mengenai kata keterangan sudah banyak dilakukan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya, baik di dalam bahasa Indonesia, bahasa Mandarin, bahasa Inggris dan bahasa lainnya di dunia. Tetapi sepanjang pengetahuan
penulis, belum ada penelitian yang membandingkan persamaan dan perbedaan letak kata keterangan waktu yang menunjukkan berlangsungnya suatu peristiwa
dalam waktu tertentu dalam kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin. Bedanya dengan penelitian Sinurat adalah dalam penelitian ini penulis
menggunakan contoh –contoh kata yang menunjukkan kata keterangan waktu,
sedangkan Sinurat menggunakan kata keterangan penanda waktu atau di sebut juga modalitas, data yang di ambil penulis dari novel Putri Huan Zhu I yang asli
dan terjemahan karya Chiung Yao, sedangkan pada penelitian Sinurat menggunakan buku tata bahasa.
Di dalam penelitian ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian ataupun buku- buku yang berkaitan tentang kata keterangan dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Mandarin. Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan dalam bahasa analisis kata keterangan waktu bahasa Indonesia
maupun bahasa Mandarin, sebagai berikut: Menurut Chaer 2006:162 kata keterangan adalah kata
–kata yang digunakan untuk menerangkan atau memberi penjelasan pada kalimat atau bagian
kalimat lainnya, yang sifatnya tidak menerangkan keadaan atau sifat ”.
Sinurat 2007 dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Kontrastif Kata
Keterangan Waktu dalam Ba hasa Indonesia dan Bahasa Mandarin” menguraikan
14 dan memaparkan tentang adanya persamaan dan perbedaan penggunaan kata
keterangan waktu dari kedua bahasa, semua jenis kata keterangan waktu yang digunakan dalam kalimat, baik kata keterangan waktu dalam bahasa Indonesia dan
shijian fuci dalam bahasa Mandarin. Tulisan ini memberi kontribusi berupa uraian mengenai analisis kontrastif.
Li Luo dalam Diana 2009, melakukan penelitian dengan judul 现代汉
语 程 度 副 词 词 结 构 的语 义 分 析
. Luo li menjelaskan mengenai struktur kata keterangan-kata benda yang dibagi berdasarkan tiga karakteristik. Dalam skripsi
ini belum pasti terdapat perbedaan dan persamaan kata keterangan. Sheng
Chen dalam
Sinurat 2007
dengan judul
史记列传副词 面描写定量定性分析. Di dalam penelitiananya, Chen Hai kata
keterangan china kuno dan moderen. Perkembangan kehidupan menghasilkan adanya perbedaan pengunaan kata keterangan dari zaman kuno sampai zaman
moderen. Chen Hai Sheng juga menguraikan jenis –jenis kata keterangan dan
fungsinya dalam kalimat. Putrayasa 2008 da
lam skripsinya yang berjudul “Analisis Kalimat Fungsi, Kategori, dan Peran
” menguraikan tentang fungsi kalimat, mendeskripsikan pola kalimat dasar bahasa Indonesia menurut Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia. Dengan melihat berupa rujukan pada kajian sebelumnya, hal ini memudahkan penulis untuk menganalisis letak kata keterangan waktu dalam
kalimat bahasa Indonesia sesuai pola kalimat dasar yang baik dan benar.
15
2.2 Konsep