69
pembelajaran, yaitu keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan peningkatan kemampuan siswa dalam menghitung luas bangun datar
sederhana. Sebagai bahan atau masukan untuk menganalisis perkembangan hasil belajar siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif model STAD.
Selain itu, kinerja guru sebagai peneliti juga diamati, disini dilakukan oleh guru sejawat. Hasil pengamatan siklus II dicatat dalam lembar observasi yang
telah dipersiapkan. Dari hasil pengamatan tersebut diperoleh data berikut:
1 Keaktifan Siswa
Berdasarkan lampiran 42, pada siklus II ini keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika mengalami peningkatan, yaitu ditandai
dengan kekurangan-kekurangan aktifitas siswa pada siklus I sudah teratasi dengan baik.
2 Kinerja Guru
Pengamatan kinerja guru dilakukan oleh guru sejawat, melalui lembar penilaian pelaksanaan pembelajaran Lampiran 37-39. Dari lembar
penilaian tersebut diketahui rata- rata skor kinerja guru selama 3 pertemuan berturut-turut adalah 3,28 ; 3,38 ; dan 3,6. Sehingga diperoleh rata-rata skor
kinerja guru pada siklus II sebesar 3,42. Masing-masing indikator dinilai dengan skor 1 kurang, 2 cukup, 3 baik, dan 4 sangat baik. Atas dasar
kriteria tersebut kinerja guru pada siklus II sudah baik dan mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan kinerja guru pada siklus I.
d. Refleksi
Hasil pengamatan dan hasil tes kuis pada siklus II menunjukkan bahwa pembelajaran Matematika dengan menerapkan pembelajaran
kooperatif model STAD telah meningkatkan kemampuan siswa dalam menghitung luas bangun datar sederhana. Sebanyak 9 siswa atau 81,8 dari
seluruh siswa telah berhasil mengerjakan kuis dengan nilai di atas KKM 65. Indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu siswa memperoleh nilai
dengan rata-rata kelas di atas KKM 65 dan ketuntasan belajar secara klasikal dapat mencapai 80. Hasil dari pembelajaran siklus II telah
70
mencapai indikator kinerja, maka penerapan pembelajaran kooperatif model
STAD pada siklus II dikatakan berhasil sehingga siklus dihentikan.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, II, dan III dapat dinyatakan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dapat
meningkatkan kemampuan siswa SD Negeri Madegondo 02 Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo dalam menghitung luas bangun datar sederhana.
1. Perkembangan Nilai Matematika Siswa
Setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD dalm pembelajaran Matematika pada siswa
kelas III SD Negeri Madegondo 02 Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo diperoleh data sebagai berikut:
a. Data Nilai Matematika Siswa Kelas III SDN Madegondo 02 Sebelum
Tindakan
Analisis data hasil evaluasi dari tes awal sebelum tindakan diperoleh rata-rata nilai siswa 55, dimana hasil tersebut masih dibawah nilai KKM yaitu
sebesar 65. Prosentase siswa yang mencapai ketuntasan sebesar 45,45. Hasil tersebut belum dapat memenuhi target yang ingin dicapai, yaitu siswa
dapat mencapai ketuntasan sebesar 80 dengan nilai rata-rata kelas di atas KKM sehingga perlu diadakan tindakan lebih lanjut.
b. Data Nilai Kuis Siswa Kelas III SDN Madegondo 02 pada Siklus I
Pada siklus I dalam pembelajaran materi luas persegi dan persegi panjang dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD diperoleh
nilai rata-rata siswa sebesar 64,5 dan prosentase ketuntasan belajar sebesar 63,6 Lampiran 30, dengan frekuensi nilai yang disajikan pada tabel 8
berikut: