Uji Hipotesis Analisa Data

commit to user 79 Bagan 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil dari uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa model regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas. Setelah uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik terpenuhi, maka dapat dilanjutkan uji hipotesis dengan menggunakan teknik analisis regresi dengan dua prediktor.

3. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik, langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda atau analisis dua prediktor. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini melalui dua tahap, yaitu: uji koefisien regresi dan uji koefisien korelasi parsial. a. Uji Koefisien Regresi Uji F Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel prediktor mempunyai hubungan secara bersama-sama terhadap variabel kriterium Ghozali, 2005. commit to user 80 Berikut adalah hasil uji koefisien regresi variable predictor, yaitu: motivasi berprestasi dan dukungan sosial dengan variable kriterium intense berwirausaha. Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Berganda Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .782 a .612 .605 6.901 a. Predictors: Constant, dukungan sosial, motivasi berprestasi b. Dependent Variable: intensi berwirausaha Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa koefisien korelasi berganda antara motivasi berprestasi dan dukungan sosial dengan intensi berwirausaha adalah sebesar 0,782. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara motivasi berprestasi dan dukungan sosial dengan intensi berwirausaha. Persamaan regresi menggunakan lebih dari satu variabel, maka koefisien detreminasi yang baik menggunakan koefisien determinasi yang disesuaikan Adjusted R Square. Dari tabel tersebut, nilai Adjusted R Square sebesar 0,605 yang berarti bahwa sebanyak 60,5 perubahan dalam intensi berwirausaha bisa dijelaskan oleh perubahan dari motivasi berprestasi dan dukungan sosial. Sebanyak 39,5 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitian. commit to user 81 Tabel 4.12 Hasil Hipotesis Secara Simultan ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 8189.046 2 4094.523 85.981 .000 a Residual 5190.731 109 47.621 Total 13379.777 111 a. Predictors: Constant, dukungan sosial, motivasi berprestasi b. Dependent Variable: intensi berwirausaha Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui nilai F hitung sebesar 85,981, sementara F tabel kurang dari 3,104 pada tingkat signifikasi 5. Nilai F hitung jauh lebih besar dari nilai F tabel F hitung F tabel dan nilai sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 p0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel prediktor yaitu: motivasi berprestasi dan dukungan sosial memiliki hubungan yang signifikan terhadap variabel kriterium intensi berwirausaha. b. Uji Koefisien Korelasi Parsial Uji koefisien korelasi parsial digunakan untuk mengetahui hubungan yang antara dua variabel, variabel lain yang dianggap berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap sebagai variabel control. Nilai korelasi berkisar antara 1 sampai -1. Semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan variabel semakin kuat, nilai mendekati 0 berarti hubungan semakin lemah.. Berikut adalah hasil analisis korelasi parsial dengan variabel dukungan sosial sebagai variabel yang dikendalikan. commit to user 82 Tabel 4.13 Hasil Analisis Korelasi Parsial Motivasi Berprestasi dengan Intensi berwirausaha Correlations Control Variables motivasi berprestasi intensi berwirausaha dukungan sosial motivasi berprestasi Correlation 1.000 .539 Significance 2- tailed . .000 df 109 intensi berwirausaha Correlation .539 1.000 Significance 2- tailed .000 . df 109 Dari hasil analisis korelasi parsial didapat koefisien korelasi antara motivasi berprestasi dengan intensi berwirausaha adalah sebesar 0,539 dengan sig. 0,000 p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang cukup kuat atau sedang antara motivasi berprestasi dengan intensi berwirausaha jika dukungan sosial dianggap tetap. Sedangkan arah hubungannya adalah positif karena nilai korelasi r positif artinya semakin tinggi motivasi berprestasi semakin tinggi pula intensi berwirausaha pada penelitian ini. Hal ini berarti hipotesis kedua penelitian ini diterima. Berikut adalah hasil analisis korelasi parsial dengan variabel motivasi berprestasi sebagai variabel yang dikendalikan. commit to user 83 Tabel 4.14 Hasil Analisis Korelasi Parsial Dukungan Sosial dengan Intensi berwirausaha Correlations Control Variables dukungan sosial intensi berwirausaha motivasi berprestasi dukungan sosial Correlation 1.000 .517 Significance 2-tailed . .000 df 109 intensi berwirausaha Correlation .517 1.000 Significance 2-tailed .000 . df 109 Dari hasil analisis korelasi parsial didapatkan koefisien korelasi antara dukungan sosial dengan intensi berwirausaha adalah sebesar 0,517 dengan sig. 0,000 p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang cukup kuat atau sedang antara dukungan sosial dengan intensi berwirausaha jika motivasi berprestasi dianggap tetap. Sedangkan arah hubungannya adalah positif karena nilai korelasi r positif artinya semakin tinggi dukungan sosial semakin tinggi pula intensi berwirausaha pada penelitian ini. Hal ini berarti hipotesis ketiga penelitian ini diterima. commit to user 84

4. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TATA RUANG KULIAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN MINAT BELAJAR MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

0 4 39

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN MINAT WIRAUSAHA PADA MAHASISWA Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Minat Wirausaha Pada Mahasiswa.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN MINAT WIRAUSAHA PADA MAHASISWA Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Minat Wirausaha Pada Mahasiswa.

0 2 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Minat Wirausaha Pada Mahasiswa.

0 2 8

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 14

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Intensi Berwirausaha Pada Anggota LANUD Adi Soemarmo Yang Menjelang Pensiun.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN INTENSI BERWIRASWASTA PADA MAHASISWA.

0 1 7

Hubungan antara Adversity Quotient dan Kompetensi Sosial dengan Intensi Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Manajemen di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

0 0 18

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET.

1 0 11