Subjek Penelitian Kerangka analisis Teknik Analisis Data

Universitas Sumatera Utara

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor, atau ukuran yang berbeda untuk unit atau individu yang berbeda merupakan konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Objek penelitian merujuk pada masalah yang sedang diteliti. Objek penelitian ini adalah aktivitas Humas Pemerintah Kota Sibolga dalam menjalankan media relations.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini merujuk pada informan atau responden yang akan dimintai keterangan mengenai penelitian ini. Jumlah informan dan individu yang menjadi informan dipilih sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Orang- orang yang dapat menjadi informan adalah orang yang berkaitan dengan masalah penelitian. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah Humas Pemerintah Kota Sibolga dan para stakeholder yang berkepentingan di dalamnya yang mengetahui aktivitas media relations yang dijalankan, serta wartawan pihak media sebagai pembanding dalam mereduksi jawaban yang didapatkan dalam wawancara.

3.4 Kerangka analisis

Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan dari informan dilapangan akan dilakukan dengan proses pengumpulan data yang dilakukan terus menerus hingga data jenuh atau tidak dijumpai lagi variasi informasi. Teknik analisis data selama dilapangan berdasarkan model Miles dan Huberman. Peneliti akan melakukan reduksi data. Data yang diperoleh dari lapangan sangat banyak, sehingga perlu dilakukan analisis dan melakukan reduksi data. Mereduksi berarti merangkum dan memilih hal-hal apa saja yang pokok dan berfokus pada hal-hal yang penting saja. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti melakukan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan Sugiyono, 2007: 92.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan di Kantor Walikota Sibolga yang beralamat di jalan Sutomo No. 26 A Kota Sibolga, Sumatera Utara pada Bagian Humasy dan Protokoler. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan mulai tanggal 28 Maret-29 April 2016. Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti dalam mengumpulkan data Kriyantono, 2006: 43. Metode pengumpulan data sebagai suatu metode yang independen terhadap metode yang analisis data bahkan menjadi alat utama dan teknik analisis data. Dalam penelitian ini menggunakan dua data yaitu data primer dan data sekunder. Adapun data untuk mendapatkan data primer yaitu : a. Data Primer Menurut Kriyantono 2006: 43 data primer adalah yang diperoleh dari sumber pertama atau tangan pertama dilapangan. Adapun cara untuk mendapatkan data primer yaitu: 1. Wawancara mendalam Tipe wawancara ini adalah terstruktur, artinya memiliki setting wawancara yang baku. Peneliti telah membuat interview guide yang akan menjadi panduan dalam wawancara dengan informan. Wawancara oleh pewawancara dengan informan dilakukan secara langsung tatap muka dengan jumlah pertemuan tidak ditetapkan, sesuai kebutuhan informasi materi informasi. Metode wawancara mendalam adalah sama seperti metode wawancara lainnya. Hanya peran pewawancara, tujuan wawancara, peran informan dan cara melakukan wawancara berbeda dengan wawancara lainnya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2. Observasi Partisipan Sebagai pembanding, peneliti akan melakukan observasi atau pengamatan langsung kelapangan. Misalnya, dengan melakukan kunjungan ke kantor walikota Sibolga, mengamati aktivitas humas Pemerintah Kota Sibolga dalam menjalankan media relations. Observasi dapat diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung tanpa adanya bantuan mediator, jenis observasi yang dilakukan adalah observasi partisipan, yaitu hanya melakukan observasi tanpa ikut melakukan seperti yang dilakukan informan. b. Data sekunder Data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Pengumpulan data dengan teknik ini dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan data literature dari sumber bacaan yang relevan untuk mendukung penelitian. Dalam hal ini, penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca atau mencari buku, jurnal, internet dan sebagainya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.

3.5.1 Penentuan Informan

Dalam penelitian ini, informan ditentukan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling yang termasuk dari beberapa jenis pengambilan non- probability sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap memiliki sangkut paut karakteristik populasi yang sudah ditentukan sebelumnya Ruslan, 2003: 156. Purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini dilakukan karena beberapa pertimbangan, seperti keterbatasan waktu, tenaga, serta dana. Informan yang dipilih adalah orang yang memiliki ciri dan karakteristik tertentu, yakni orang yang berkaitan dengan aktivitas media relations Humas Pemerintah Kota Sibolga. Informan pertama yang peneliti tetapkan menjadi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara informan yaitu Kepala Bagian Humasy dan Protokoler Pemerintah Kota Sibolga yang dapat menjabarkan aktivitas media relations yang dijalankan. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling yakni teknik penentuan sampel yang pada awalnya adalah berjumlah kecil kemudian sampel berikutnya ini menjadi berkembang semakin banyak dan seterusnya ibarat bola salju yang menggelinding ke bawah semakin besar bentuknya Ruslan, 2003: 157. Setelah mendapatkan informan pertama, peneliti akan mendpatkan informan berikutnya berdasarkan saran dari informan pertama yang mengetahui pihak lain yang mengetahui aktivitas media relations yang dijalankan. Pencarian informan akan terus menerus dilakukan sampai data yang diperoleh peneliti cukup dan jenuh. Setelah melakukan pencarian, peneliti menentukan 9 orang sebagai informan dalam penelitian. 9 orang informan tersebut yaitu informan yang berasal dari Humasy dan Protokoler SA, ZI, MA, dan HL dan informan wartawan dari beberapa media J, RB, HS, JS, dan IP.

3.5.2 Keabsahan Data

Metode yang digunakan dalam menguji keabsahan data ialah dengan metode triangulasi. Melalui metode ini peneliti akan menganalisis jawaban subyek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris sumber data lainnya yang tersedia. Di sini jawaban subyek akan di cross-check dengan jawaban narasumber lainnya serta dokumen-dokumen yang ada Kriyantono, 2006: 71. Proses triangulasi data, sebagai berikut : a. Peneliti menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipasi untuk mengumpulkan data. Maka pastikan setiap wawancara telah terhimpun catatan wawancara dengan informan dan catatan observasi. b. Setelah itu dilakukan uji silang terhadap catatan-catatan tersebut untuk memastikan tidak ada informasi yang bertentangan antara catatan wawancara dengan catatan observasi. Apabila catatan-catatan tersebut relevan, peneliti harus mengonfirmasi kembali kepada informan. c. Hasil konfirmasi perlu diuji kembali dengan informasi sebelumnya Bungin, 2008:252. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Proses triangulasi dilakukan terus menerus sepanjang proses mengumpulkan data dan menganalisis data sampai suatu saat peneliti yakin bahwa sudah tidak ada lagi perbedaan-perbedaan dan tidak ada lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada informan

3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Lexy J Moleong 2002, analisis data adalah proses mengorganisasikan diri mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankaan oleh data Kriyantono, 2009: 165. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Model Interaktif ini terdiri dari tiga hal utama yaitu: 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data terjadi secara terus menerus sejalan pelaksanaan penelitian berlangsung. Dalam hal ini, mereduksi artinya merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan temanya. Dengan demikian data yang direduksi dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. 2. Penyajian data Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan mencermati penyajian data ini, penelitian akan lebih mudah memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif. Penyajiannya juga dapat dalam bentuk matriks, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk padu dan mudah dipahami. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3. Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan dan verifikasi, merupakan diakhir penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan melakukan verifikasi baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh subjek tempat penelitain itu dilaksanakan. Kesimpulan awal yang dikemukakan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan yang kredibilitas. Universitas Sumatera Utara 33 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Pemerintah Kota Sibolga 4.1.1 Sejarah Kota Sibolga Kota Sibolga dahulunya merupakan Bandar kecil di Teluk Tapian Nauli dan terletak di Poncan Ketek. Pulau kecil ini letaknya tidak jauh dari kota Sibolga yang sekarang ini. Diperkirakan Bandar tersebut berdiri sekitar abad delapan belas dan sebagai penguasa adalah “Datuk Bandar”. Kemudian pada zaman pemerintahan kolonial Belanda, pada abad sembilan belas didirikan Bandar Baru yaitu Kota Sibolga yang sekarang, karena Bandar di pulau poncan ketek dianggapnya akan dapat berkembang. Disamping pulaunya yang terlalu kecil, juga tidak memungkinkan menjadi Kota Pelabuhan yang fungsinya bukan saja sebagai tempat bongkar muat barang tetapi juga akan berkembang sebagai kota perdagangan. Akhirnya Bandar Pulau Poncan Ketek mati bahkan bekas-bekasnya pun tidak terlihat saat ini. Sebaliknya Bandar Baru yaitu Kota Sibolga yang sekarang berkembang pesat menjadi Kota Pelabuhan dan Perdagangan. Pada zaman awal kemerdekaan Republik Indonesia Kota Sibolga menjadi ibukota Keresidenan Tapanuli di bawah pimpinan seorang Residen dan membawahi beberapa “Luka atau Bupati”. Pada zaman revolusi fisik Sibolga juga menjadi tempat kedudukan Gubernur Militer Wilayah Tapanuli dan Sumatera Timur Bagian Selatan, kemudian dengan dikeluarkannya surat keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 102 tanggal 17 Mei 1946, Sibolga menjadi daerah Otonomi Tingkat “D” yang luas wilayahnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Residen Tapanuli Nomor : 999 Tanggal 19 November 1946 yaitu Daerah Kota Sibolga yang sekarang. Sedang desa-desa sekitarnya yang sebelumnya masuk wilayah Sibolga On Omne Laden menjadi atau masuk Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

(Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemkab Karanganyar tahun 2015) Media Relations dI Instansi Pemerintah (Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemkab Karanganyar tahun 2015).

1 6 15

Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemkab Karanganyar tahun 2015) Media Relations dI Instansi Pemerintah (Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemkab Karanganyar tahun 2015).

0 4 15

MEMPERTAHANKAN CITRA POSITIF PEMERINTAH (Deskriptif Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemerintahan Kota Surakarta Media Relations Humas Pemerintahan Kota Surakarta Dalam Mempertahankan Citra Positif Pemerintah (Deskriptif Kualitatif Aktivitas Me

0 3 13

Aktivitas Humas Dalam Menjalankan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif pada Bagian Humasy dan Protokoler Pemerintah Kota Sibolga)

0 0 17

Aktivitas Humas Dalam Menjalankan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif pada Bagian Humasy dan Protokoler Pemerintah Kota Sibolga)

0 0 2

Aktivitas Humas Dalam Menjalankan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif pada Bagian Humasy dan Protokoler Pemerintah Kota Sibolga)

0 0 6

Aktivitas Humas Dalam Menjalankan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif pada Bagian Humasy dan Protokoler Pemerintah Kota Sibolga)

0 0 19

Aktivitas Humas Dalam Menjalankan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif pada Bagian Humasy dan Protokoler Pemerintah Kota Sibolga)

0 0 2

Aktivitas Humas Dalam Menjalankan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif pada Bagian Humasy dan Protokoler Pemerintah Kota Sibolga)

0 1 79

AKTIVITAS MEDIA RELATIONS HUMAS KEPOLISIAN (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA BAGIAN HUMAS DI POLRESTA SURAKARTA DALAM MENJALANKAN MEDIA RELATIONS)

0 0 7