Paradigma Kajian .1 Paradigma Positivis
Universitas Sumatera Utara
Keempat, jurnal yang ditulis oleh Cristina Yuliani dengan judul “Aktivitas Media Relations yang Dilakukan oleh Public Relations Hotel Ciputra Jakarta
Ditinjau dari Intereffication Model”. Penelitian ini dilakukan oleh Cristina Yuliani sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan Jakarta
Communique Vol.6, No. 1 Juli 2010. Penelitian ini menggunakan metode interiffication model dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas apa saja yang
dilakukan Divisi Public Relations Hotel Ciputra Jakarta adalah mendukung kegiatan marketing melalui media relations. Hasil dari penelitian ini yaitu PR
HCJ merancang flayer untuk mempromosikan dan menerbitkan newsletter tiga bulan sekali. PR HCJ menjalin hubungan dengan koran. Target market HCJ
meliputi keluarga dan traveler. Aktivitas media relations yang sering dilakukan oleh PR HCJ adalah mengirimkan press release dalam rangka promosi food
beverages setiap bulan dan mengirimkan press release dalam rangka promosi program. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
pada penelitian ini lebih fokus pada aktivitas PR dalam meningkatkan ketertarikan pengunjung hotel atau dalam istilahnya PR mempromosikan dirinya sebagai
marketing tool. Sedangkan yang penulis teliti adalah aktivitas humas dalam menjalankan media relations.
2.2 Paradigma Kajian 2.2.1 Paradigma Positivis
Positivisme adalah positif. Positif adalah segala yang tampak seperti apa adanya, sebatas pengalaman-pengalaman objektif. Paham filsafat positivisme
menganjurkan bahwa pengetahuan haruslah positif. Pengetahuan yang positif adalah pengetahuan yang objektif serta bebas dari nilai, prasangka, dan
subjektivitas. Paradigma merupakan suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas
dunia nyata. Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana seseorang peneliti memahami suatu masalah penelitian, kriteria pengujian sebagai landasan
menjawab masalah penelitian. Kehadiran paradigma sebagai bagaimana peneliti memandang sebuah realita bisa dipandang dari berbagai sudut yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Paradigma positivis adalah paradigma yang memandang sebuah realitas sosial, keberadaan manusia human being, ilmu pengetahuan nature of science dan
tujuan penelitian sosial. Positivis memandang realitas bahwa realitas sebagai “out there”, bebas dari kesadaran manusia, objektif, patuh pada keteraturan rest on
order, diatur oleh hukum yang ketat, alamiah dan tidak berubah, biasa direalisasi melalui pengalaman sebab cara pandang masyarakat sama karena mereka saling
berbagi arti yang sama pula. Paradigma positivis berpendapat bahwa manusia adalah individu yang rasional diatur oleh hukum sosial, perilaku individu dapat
dipelajari melalui observasi. Dunia not deterministic karena menghasilkan efek dibawah kondisi tersebut. Selain itu paradigma positivis juga mengatur science
dalam prosedur aturan yang sangat ketat yang digunakan untuk menjelaskan, menghubungkan peristiwa sosial www.academia.edu.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma positivis dalam memahami permasalahan yang akan diteliti. Positivistik bisa menjalankan peran
pendekatan ilmiah pada gejala lingkungan untuk diformulasikan menjadi pengetahuan yang bemakna. Pengetahuan modern mengharuskan adanya
kepastian dalam suatu kebenaran. Sehingga, sebuah fakta dan gejala dapat dikumpulkan secara sistematis dan terencana harus mengikuti asas yang terukur,
terobservasi dan diverifikasi. Dengan begini, pengetahuan menjadi bermakna dan sah menurut tata cara positivistik. Paham positivis lebih berusaha mencari kearah
fakta atau sebab-sebab terjadinya fenomena secara objektif, terlepas dari pandangan pribadi yang bersifat subjektif.