Penentuan Informan Keabsahan Data

Universitas Sumatera Utara 2. Observasi Partisipan Sebagai pembanding, peneliti akan melakukan observasi atau pengamatan langsung kelapangan. Misalnya, dengan melakukan kunjungan ke kantor walikota Sibolga, mengamati aktivitas humas Pemerintah Kota Sibolga dalam menjalankan media relations. Observasi dapat diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung tanpa adanya bantuan mediator, jenis observasi yang dilakukan adalah observasi partisipan, yaitu hanya melakukan observasi tanpa ikut melakukan seperti yang dilakukan informan. b. Data sekunder Data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Pengumpulan data dengan teknik ini dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan data literature dari sumber bacaan yang relevan untuk mendukung penelitian. Dalam hal ini, penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca atau mencari buku, jurnal, internet dan sebagainya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.

3.5.1 Penentuan Informan

Dalam penelitian ini, informan ditentukan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling yang termasuk dari beberapa jenis pengambilan non- probability sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap memiliki sangkut paut karakteristik populasi yang sudah ditentukan sebelumnya Ruslan, 2003: 156. Purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini dilakukan karena beberapa pertimbangan, seperti keterbatasan waktu, tenaga, serta dana. Informan yang dipilih adalah orang yang memiliki ciri dan karakteristik tertentu, yakni orang yang berkaitan dengan aktivitas media relations Humas Pemerintah Kota Sibolga. Informan pertama yang peneliti tetapkan menjadi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara informan yaitu Kepala Bagian Humasy dan Protokoler Pemerintah Kota Sibolga yang dapat menjabarkan aktivitas media relations yang dijalankan. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling yakni teknik penentuan sampel yang pada awalnya adalah berjumlah kecil kemudian sampel berikutnya ini menjadi berkembang semakin banyak dan seterusnya ibarat bola salju yang menggelinding ke bawah semakin besar bentuknya Ruslan, 2003: 157. Setelah mendapatkan informan pertama, peneliti akan mendpatkan informan berikutnya berdasarkan saran dari informan pertama yang mengetahui pihak lain yang mengetahui aktivitas media relations yang dijalankan. Pencarian informan akan terus menerus dilakukan sampai data yang diperoleh peneliti cukup dan jenuh. Setelah melakukan pencarian, peneliti menentukan 9 orang sebagai informan dalam penelitian. 9 orang informan tersebut yaitu informan yang berasal dari Humasy dan Protokoler SA, ZI, MA, dan HL dan informan wartawan dari beberapa media J, RB, HS, JS, dan IP.

3.5.2 Keabsahan Data

Metode yang digunakan dalam menguji keabsahan data ialah dengan metode triangulasi. Melalui metode ini peneliti akan menganalisis jawaban subyek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris sumber data lainnya yang tersedia. Di sini jawaban subyek akan di cross-check dengan jawaban narasumber lainnya serta dokumen-dokumen yang ada Kriyantono, 2006: 71. Proses triangulasi data, sebagai berikut : a. Peneliti menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipasi untuk mengumpulkan data. Maka pastikan setiap wawancara telah terhimpun catatan wawancara dengan informan dan catatan observasi. b. Setelah itu dilakukan uji silang terhadap catatan-catatan tersebut untuk memastikan tidak ada informasi yang bertentangan antara catatan wawancara dengan catatan observasi. Apabila catatan-catatan tersebut relevan, peneliti harus mengonfirmasi kembali kepada informan. c. Hasil konfirmasi perlu diuji kembali dengan informasi sebelumnya Bungin, 2008:252. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Proses triangulasi dilakukan terus menerus sepanjang proses mengumpulkan data dan menganalisis data sampai suatu saat peneliti yakin bahwa sudah tidak ada lagi perbedaan-perbedaan dan tidak ada lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada informan

3.6 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

(Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemkab Karanganyar tahun 2015) Media Relations dI Instansi Pemerintah (Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemkab Karanganyar tahun 2015).

1 6 15

Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemkab Karanganyar tahun 2015) Media Relations dI Instansi Pemerintah (Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemkab Karanganyar tahun 2015).

0 4 15

MEMPERTAHANKAN CITRA POSITIF PEMERINTAH (Deskriptif Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemerintahan Kota Surakarta Media Relations Humas Pemerintahan Kota Surakarta Dalam Mempertahankan Citra Positif Pemerintah (Deskriptif Kualitatif Aktivitas Me

0 3 13

Aktivitas Humas Dalam Menjalankan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif pada Bagian Humasy dan Protokoler Pemerintah Kota Sibolga)

0 0 17

Aktivitas Humas Dalam Menjalankan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif pada Bagian Humasy dan Protokoler Pemerintah Kota Sibolga)

0 0 2

Aktivitas Humas Dalam Menjalankan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif pada Bagian Humasy dan Protokoler Pemerintah Kota Sibolga)

0 0 6

Aktivitas Humas Dalam Menjalankan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif pada Bagian Humasy dan Protokoler Pemerintah Kota Sibolga)

0 0 19

Aktivitas Humas Dalam Menjalankan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif pada Bagian Humasy dan Protokoler Pemerintah Kota Sibolga)

0 0 2

Aktivitas Humas Dalam Menjalankan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif pada Bagian Humasy dan Protokoler Pemerintah Kota Sibolga)

0 1 79

AKTIVITAS MEDIA RELATIONS HUMAS KEPOLISIAN (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA BAGIAN HUMAS DI POLRESTA SURAKARTA DALAM MENJALANKAN MEDIA RELATIONS)

0 0 7