Akuntansi Komersial dan Akuntansi Fiskal

16 sekurang-kurangnya terdiri dari posisi keuangan, kinerja, arus kas perusahaan, perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan. Perbedaan kepentingan antarkelompok pengguna laporan keuangan tersebut menyebabkan pula ketidaksamaan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut. Pada umumnya, perusahaan yang bergerak di bidang bisnis akan menyusun laporan keuangan yang berbeda antara laporan keuangan komersial dengan laporankeuangan yang dilampirkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang disampaikan kepada Direktorat Jenderal. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan tujuan serta dasar hukumnya. Menurut Standar Akuntansi Keuangan, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam rangka pengambilan keputusan. Sebaliknya, tujuan utama sistem perpajakan adalah pemungutan pajak yang adil, dan merupakan tanggung jawab Direktorat Jendral Pajak untuk melindungi para pembayar pajak dari tindakan semena-menaZain, 2007: 120.

2.1.3.1 Akuntansi Komersial dan Akuntansi Fiskal

Menurut Suandy terdapat persamaandan perbedaanakuntansi komersial dengan akuntansi fiskal. Persamaan antara akuntansi komersial dan akuntansi fiskal adalah 2003:38: Universitas Sumatera Utara 17 a.Aktivaharta tetap yang meberikan manfaat lebih dari satu periode tidak boleh langsung dibebankan pada yahun pengeluarannya tetapi harus dikapitalisir dan disusutkan sesuai dengan masa manfaatnya. b.Aktivaharta yang dapat disusutkan adalah aktiva tetap baik bangunan maupun bukan bangunan. c. Tanah pada prinsipnya tidak disusutkan, kecuali kalau tanah tersebut memiliki masa manfaat terbatas. Tabel 2.1 Perbedaan Akuntansi Komersial dan Akuntansi Fiskal Akuntansi Komersial Akuntansi Fiskal Masa manfaat : a.Masa manfaat ditentukan aktiva berdasarkan taksiran umur ekonomis maupun umur teknis. b. Ditelaah ulang secara periodik. c. Nilai residu bisa diperhitungkan. Harga perolehan : a.Untuk pembelian menggunakan harga sesungguhnya. b.Untuk pertukaran aktiva tidak sejenis menggunakan harga wajar. c. Untuk pertukaran sejenis berdasarkan nilai buku aktiva yang dilepas. d. Aktiva sumbangan berdasarkanharga pasar Masa manfat : a. Ditetapkan berdasarkan keputusanMenteri Keuangan. b. Nilai residu tidak diperhitungkan. Harga perolehan : a.Untuk transaksi yang tidak mempunyai hubungan istimewa berdasarkan harga yang sesungguhnya. b. Untuk transaksi yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan harga pasar. c. Untuk transaksi tukar-menukar adalah berdasarkan harga pasar. d. Dalam rangka likuidasi, peleburan, pemekaran, pemecahan atau penggabungan adalah harga pasar kecuali ditentukan oleh Menteri Keuangan. Universitas Sumatera Utara 18 Metode penyusutan: a. Garis lurus b. Jumlah angka tahun c. Saldo menurunmenurun ganda d. Metode jam jasa e. Unit produksi f. Anuitas g. Sistem persediaan Perusahaan dapat memilih salah satu metode yang dianggap sesuai, namun harus diterapkan secara konsisten dan harus ditelaah secara periodik. Sistem penyusutan : a. Penyusutan individual b. Penyusutan gabungankelompok Saat dimulainya penyusutan : a. Saat perolehan b. Saat penyelesaian e. Jika direvaluasi adalah sebesar nilai setelah revaluasi. Metode penyusutan: a. Untuk aktiva tetap bangunan adalah garis lurus b. Untuk aktiva tetap bukan bangunan Wajib Pajak dapat memilih garis lurus atau saldo menurun ganda asal diterapkan secara taat asas. Sistem penyusutan : a. Penyusutan secara individual kecuali untuk peralatan kecil small tools, boleh secara golongan. Saat dimulainya penyusutan : a. Saat perolehan b. Dengan izin Menteri Keuangan dapat dilakukan pada tahun penyelesaian atau tahun mulai menghasilkan. Sumber: Suandy, 2003:39-40 Universitas Sumatera Utara 19

2.1.3.3 Rekonsiliasi Laporan Keuangan Komersial Dengan LaporanKeuangan Fiskal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Pengaruh dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit dalam pelaksaan corporate governance pada perusahaan yang listed di BEJ

2 11 96

Pengaruh good corporate governance : GCG terhadap kinerja keuangan perbankan syariah : studi kasus pada BANK umum syariah dan unit usaha syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 24 0

Analisis pengaruh islamic corporate governance terhadap corporate social responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Indonesia)

0 3 26

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 31

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16