Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heterokedasitas

49 Uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah data memenuhi asumsi klasik. Data tersebut harus terdistribusi secara normal, tidak mengandung multikolonieritas dan heteroskedastisitas. Uji asumsi asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi.

3.7.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas aadalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Erlina, 2011:101. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji T dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu pendekatan histogram, pendekatan grafik, dan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Pendekatan histogram menguji normalitas dengan kurva normal yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri khusus, salah satunya memilik mean, median, dan modus yang sama. Pendekatan grafik dilakukan dengan melihat scatter plot dimana grafik normal plot terlihat titik- titik menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebarannya jauh dari garis diagonal. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov melakukan pengujian dengan menggunakan nilai p-value, apabila nilai p-value 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal, dan apabila jika p-value 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa data tidak berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 50

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam regresi adalah melihat tolerance value dan varian inflation factor VIF, suatu model regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas apabila mempunyai tolerance value 0,10 dan nilai VIF 10.

3.7.2.3 Uji Heterokedasitas

Uji Heterokedasitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain Erlina, 2011:106. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Beberapa pengujian untuk mendeteksi masalah heterokedatisitas adalah : a. Dengan melihat grafik nilai-nilai residu. Salah catu cara adalah melihat gambar scater diagram nilai residu terhadap waktu atau variabel-variabel bebas. Suatu model mengandung heterokedastisitas apabila nilai-nilai residunya membentuk Universitas Sumatera Utara 51 pola sebaran yang meningkat, yaitu secara terus-menerus bergerak menjauhi garis nol. b. Uji Park. Park mengemukakan metode bahwa variance merupakan fungsi-fungsi variabel bebas. Terdapat gejala heterokedastisitas jika koefisien parameter beta dari persamaan regresi signifikan secara statistik. Sebaliknya, jika parameter beta tidak signifikan secara statistik, hal tersebut menunjukkan tidak terdapat heterokedastisitas.

3.7.2.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Pengaruh dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit dalam pelaksaan corporate governance pada perusahaan yang listed di BEJ

2 11 96

Pengaruh good corporate governance : GCG terhadap kinerja keuangan perbankan syariah : studi kasus pada BANK umum syariah dan unit usaha syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 24 0

Analisis pengaruh islamic corporate governance terhadap corporate social responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Indonesia)

0 3 26

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 31

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16