76 5.
Z
1
adalah Tingkat Hutang DER memiliki nilai koefisien sebesar -,112 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu
satuan tingkat hutang menyebabkan manajemen pajak menurun sebesar 0,112 dengan asumsi variabel lainnya
tetap atau sama dengan nol. 6.
Z
2
adalah Profitabilitas ROA memiliki nilai koefisien sebesar -,055 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu
satuan profitabilitas menyebabkan manajemen pajak menurun sebesar 0,055 dengan asumsi variabel lainnya
tetap atau sama dengan nol.
4.2.4 Pembahasan Penelitian
Hasil uji statistik F yang dilakukan, menunjukkan bahwa variabel Dewan Komisaris BOARD, Komite Audit KOMITE, Jumlah
Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi COMP, Tingkat Hutang DERdan Profitabilitas ROA secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap Manajemen Pajak pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014.
Pada pengujian statistik uji t, secara parsial variabel dewan komisaris BOARD berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen
pajak, tingkat hutang DER dan profitabilitas ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen pajak. Sedangkan variabel lainnya tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen pajak pada perusahaan
Universitas Sumatera Utara
77 manufaktur di Indonesia. Pembahasan pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Pajak
Hasil pengujian signifikan parsial t-test menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
yaitu 3,167 1,9813 dan nilai signifikan dewan komisaris BOARD lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,002 0,05, berarti
dewan komisaris secara parsial berpengaruh signifikan terhadap manajemen pajak. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
Meilinda dan Cahyonowati 2012 yang menemukan adanya pengaruh positif dan signifikan antara dewan komisaris dengan manajemen
pajak. Berdasarkan hasil penelitian ini, kenaikan jumlah dewan
komisaris pada perusahaan dapat meningkatakan keefektifan fungsi pengawasan dan dewan berfokus pada manajemen pajak. Namun,
hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Habibi 2015 yang mengatakan bahwa jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap manajemen pajak serta penelitian Minnick dan Noga 2010 yang menyatakan bahwa jumlah komisaris yang lebih
sedikit akan membuat dewan lebih fokus untuk meyakinkan manajemen untuk berinvestasi dalam manajemen pajak.
Universitas Sumatera Utara
78 2.
Pengaruh Komite Audit Terhadap Manajemen Pajak Hasil pengujian signifikan parsial t-test menunjukkan bahwa
t
hitung
t
tabel
yaitu -1,876 1,9813 dan nilai signifikan komite audit KOMITE lebih besar dari 0,05 yaitu 0,063 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa komite audit KOMITE secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen pajak. Komite audit
yang terdiri dari individu-individu independen membantu dewan komisaris melakukan pengawasan pada perusahaan, namun tidak
terlibat dengan tugas sehari-hari dari manajemen sehingga komite audit tidak berpengaruh dalam manajemen pajak perusahaan.
3. Pengaruh Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi
Terhadap Manajemen Pajak Hasil pengujian signifikan parsial t-test menunjukkan bahwa
t
hitung
t
tabel
yaitu -,447 1,9813 dan nilai signifikan jumlah kompensasi dewan komisaris serta dewan direksi COMP lebih besar
dari 0,05 yaitu 0,655 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah kompensasi dewan komisaris serta dewan direksi COMP secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen pajak. Berdasarkan hasil penelitian ini, pemberian kompensasi kepada
dewan komisaris dan dewan direksi tidak meningkatkan kinerja perusahaan dalam pembayaran pajak perusahaan. Hal ini didukung
oleh penelitian Habibi 2015.
Universitas Sumatera Utara
79 Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Minnick
dan Noga 2010, Meilinda dan Cahyonowati 2012 serta Irawan dan Aria 2012 yang mengatakan bahwa jumlah kompensasi dewan
komisaris dan dewan direksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen pajak. Pemberian kompensasi yang tinggi akan
mendorong manajemen untuk melakukan manajemen pajak.
4. Pengaruh Tingat Hutang Terhadap Manajemen Pajak
Tingkat hutang diproksikan dengan Debt to Equity DER. Hasil pengujian signifikan parsial t-test menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
yaitu -2,520 1,9813 dan nilai signifikan tingkat hutang DER lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,013 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat hutang DER secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen pajak. Hasil penelitian ini tidak
simetris dengan penelitian Meilinda dan Cahyonowati 2012 yang mengatakan bahwa perusahaan memanfaatkan hutang untuk
meminimalkan beban pajaknya karena perusahaan yang memiliki hutang tinggi akan mendapatkan insentif pajak berupa potongan atas
bunga pinjaman sehingga perusahaan yang memiliki beban pajak tinggi dapat melakukan penghematan pajak dengan cara menambah
hutang perusahaan.
5. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Manajemen Pajak
Universitas Sumatera Utara
80 Profitabilitas diproksikan dengan Return On Asset ROA.
Hasil pengujian signifikan parsial t-test menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
yaitu -6,473 1,9813 dan nilai signifikan profitabilitas ROA lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,00 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa profitabilitas ROA secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen pajak.
Return On Asset ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk operasi perusahaan mampu
memberikan laba bagi perusahaan. Pada penelitian ini, Return On Asset ROA bernilai negatif menunjukkan total aktiva yang
dipergunakan tidak memberikan keuntungan. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Irawan dan Aria 2012 yang mengatakan
bahwa pembayaran pajak tingkat medium dan tingkat tinggi mengakibatkan Return On Asset ROA menjadi rendah yang
dipengaruhi oleh pengeluaran yang besar pada Research and Development untuk pengembangan usaha.
Universitas Sumatera Utara
81
Universitas Sumatera Utara
82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini maka kesimpulan yang diperoleh yaitu:
1. Variabel dewan komisaris secara parsial berpengaruh positif signifikan
terhadap manajemen pajak. 2.
Variabel komite audit secara parsial tidak berpengaruh terhadap manajemen pajak.
3. Variabel jumlah kompensasi dewan komisaris serta dewan direksi secara
parsial tidak berpengaruh terhadap manajemen pajak. 4.
Dewan komisaris, komite audit, jumlah kompensasi dewan komisaris serta dewan direksi, tingkat hutang dan profitabilitas secara
simultanberpengaruh signifikan terhadap manajemen pajak.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain sebagai berikut: 1.
Penelitian ini hanya menggunakan sampel dari perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia sehingga hasil penelitian tidak dapat digunakan
secara umum untuk industri lain di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara