56
4.2.2.2 Uji Multikolonieritas
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas adalah dengan melihat besaran korelasi antara variabel
independen dan besarnya tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir, yaitu Tolerance 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF 10. Berikut disajikan
tabel hasil pengujian:
Tabel 4.5
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 6,538
5,562 1,176
,246 LB
,920 ,282
,438 3,261
,002 ,921
1,415 FCF
,001 ,003
,049 ,364
,717 ,936
1,015 a. Dependent Variable: HS
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada yang memiliki
tolerance value lebih kecil dari 0.1. Hasil pengujian menunjukkan angka tolerance untuk laba kotor lebih besar dari 0.1 0.9210.1, Arus Kas Bebas Free
Cash Flowlebih besar dari 0.1 0.9360.1. Angka VIF untuk laba lebih kecil dari 10 1.415 10, Arus Kas Bebas Free Cash Flowlebih kecil dari 10 1.015
10,
Universitas Sumatera Utara
57
Berdasarkan hasil pengujian tersebut diperoleh kesimpulan tidak terdapat multikolonieritas. Hasil ini menunjukkan tidak ada hubungan antar variabel bebas
independen.
4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas
Untuk pengujian heteroskedastisitas, penulis menggunakan alat analisis grafik Scatterplot. Pada analisis grafik Scatterplot, deteksi ada tidaknya
heteroskesdatisitas dapat dilakukan dengan melihat jika tidak ada pola tertentu pada grafik Scatterplot maka tidak terjadi heteroskedastisitas dengan kata lain
terjadi homoskedastisitas. Hasil pengujian dapat ditunjukkan grafik scatterplot antara ZPRED dan ZRESID sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
58
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada persamaan regresi.
4.2.2.4 Uji Autokorelasi