Pengertian Hukum Investasi Asing

17

BAB II KEBIJAKAN HUKUM INVESTASI ASING DI INDONESIA

A. Pengertian Hukum Investasi Asing

Investasi menurut Webster berasal dari kata to invest, yang artinya: to use money to make more money out of something that expected to increase in value. 1 Dalam kamus istilah keuangan dan investasi digunakan istilah investement yang mempunyai arti penggunaan modal utuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke resiko yang dirancang untuk mendapatkan modal. Sedangkan dalam kamus hukum ekonomi digunakan terminologi investment, penanaman modal, adalah investasi yang berarti penanaman modal yang biasanya dilakukan untuk jangka panjang misalnya berupa pengadaan aktiva tetap perusahaan atau membeli sekuritas dengan maksud untuk memperoleh keuntungan. 2 Istilah investasi dan penanaman modal merupakan istilah-istilah yang dikenal baik dalam kegiatan bisnis sehari-hari maupun dalam bahasa perundang-undangan. Istilah investasi merupakan istilah yang lebih populer dalam dunia usaha, sedangkan istilah penanaman modal lebih banyak digunakan dalam bahasa perundang-undangan. Namum demikian, pada dasarnya kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang sama sehingga kadang-kadang digunakan secara interchangable. Kedua istilah 1 Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010, h. 356. 2 Hendrik Budi untung, Hukum Investasi Jakarta: Sinar Grafika, 2010, h. 1-2. tersebut merupakan terjemahan dari kata investment. Di kalangan masyarakat luas, kata investasi memiliki pengertian yang lebih luas karena dapat mencakup baik investasi langsung direct investment maupun investasi tidak langsung portofolio investment, 3 sedangkan kata penanaman modal lebih mempunyai konotasi kepada investasi langsung. 4 Dalam perkembangan hukum internasional, terdapat perbedaan batasan ruang dalam memberikan definisi hukum investasi asing atau hukum penanaman modal asing. Dalam Draft Text Perjanjian Multilateral mengenai penanaman modal Multilateral Investment Agreement yang dibuat oleh Organization For Economic Co-operation Development OECD memberikan definisi yang sangat luas tentang penanaman modal asing, termasuk di dalamanya tidak hanya penanaman modal asing langsung, tetapi juga portofolio investment. Draft text tersebut mengemukakan bahwa penanaman modal asing adalah: “Every kind of aset owned or controlled, directly or indirectly, by an investor, including: 1 An enterprise being a legal person or any other entity constituted or organized under the applicable law of the contracting party, whether or not for profit, and whether private or goverment owned or controlled, and includes a corporation, trust, partnership, sole proprietorship, branch joint venture, association or organization; 3 Portofolio Investment adalah investasi tidak langsung dengan kepemilikan portofolio bukti lembaran surat berharga melalui pergerakan modal dengan maksud membeli saham dalam suatu perusahaan yang berada di luar negeri. Jenis investasi ini dapat juga berupa pembelian jaminan, surat utang, atau penghimpunan dana reksa dana. Karakteristik utama dalam penanaman modal seperti ini adalah terdapatnya pemisahan antara manajemen perusahaan dengan pengawasaan perusahaan serta kepemilikannya. 4 Ida Bagus Rahmadi Supancana, Kerangka Hukum Kebijjakan Investasi Langsung Di Indonesia Bogor: Ghalia Indonesia, 2006, h. 1. 2 Share, stock or other forms of equaty participation in interprise, and right derived thereform; 3 Bonds, debentures, loans and other form of debt and rights derived thereform; 4 Right under contract, including turnkey, construction, management, production or revenue-sharing contract; 5 Claims to money and claim to performance; 6 Right conferred pursuant to law or contract such as concessions, licenses, authorizations, and permits; 7 Intellectual property rights,; 8 And other tangible and intangible, moveble and immovable property and any related proverty rights, such as leases, morgages, liens and pledge s”. 5 International Monetary Fund IMF menggunakan definisi yang sempit terhadap penanaman modal asing dengan tidak memasukkan portofolio investment ke dalam definisi penanaman modal asing langsung. Yang dimaksud dengan penanaman modal asing langsung Foreign Direct Investment FDI menurut IMF adalah “Investment that is made to acquaire a lasting interest in an interprise operating in an economy other than that of an investor, the investor’s purpose being to have an affective choice in the management of the enterprise ”. 6 Sedangkan menurut Hukum Nasional, lebih tepatnya diatur dalam ketentuan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing undang-undang yang lama disebutkan bahwa: “Pengertian penanaman modal asing di dalam undang-undang ini hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan undang-undang ini dan yang digunakan untuk 5 An An Chandrawulan, Hukum Perusahaan Multinasional, Liberalisasi Hukum Perdagangan Internasional dan Hukum Penanaman Modal Bandung: PT Alumni, 2011, h. 39. 6 Ibid., h. 40. menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung resiko dari penanaman modal tersebut”. Perumusan sebagaimana tersebut di atas tentang apa yang dimaksudkan dengan penanaman modal asing pada prinsipnya mengandung beberapa unsur pokok yakni: 1. Penanaman modal secara langsung direct investment 2. Penggunaan modal untuk menjalankan perusahaan di Indonesia 3. Resiko yang langsung ditanggung oleh pemilik modal. Penjelasan UU No 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing juga menjelaskan bahwa kredit berbeda dengan penanaman modal asing, yaitu dalam hal kredit, resiko penggunaan kredit ditanggung oleh peminjampenerima modal, sedangkan pada penanaman modal asing resiko penggunaannya ada pada penanam modal. Berkaitan dengan tanggungan atas resiko ini pembuat undang-undang memberikan hak kepada investor asing untuk menentukan direksi perusahaan di mana modalnya ditanam sebagaimana tersebut dalam pasal 9. 7 Melalui Undang-undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal sebagai pengganti UU Penanaman Modal Asing yang lama, melalui ketentuan umum angka 3 telah dirumuskan apa yang dimaksud dengan penanaman modal asing, yaitu “kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik 7 Hilman Panjaitan dan Anner Mangatur Sianipar, Hukum Penanaman Modal Asing Jakarta: CV Indhill Co, 2008, h. 45. Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing 8 sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri”.

B. Asas-Asas Dalam Hukum Investasi Asing