BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Store Atmosphere 2.1.1 Pengertian Store Atmosphere
Store Atmosphere merupakan penciptaan suasana toko melalui visual, penataan, cahaya, musik dan aroma yang dapat menciptakan lingkungan
pembelian yang nyaman sehingga dapat mempengaruhi persepsi dan emosi konsumen untuk melakukan pembelian Levy, 2001: 576. Keseluruhan
rancangan yang diciptakan bertujuan untuk membangun citra toko dan membangun karakteristik toko yang mempengaruhi keadaan emosional calon
konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Menurut Lamb et al 2001: 105 “Store atmosphere suasana toko yaitu
suatu keseluruhan yang disampaikan oleh tata letak fisik, dekorasi dan lingkungan sekitarnya”. Sutisna 2001: 164 mengatakan store atmosphere adalah “penataan
ruang dalam instore dan ruang luar outstore yang dapat menciptakan kenyamanan bagi pelanggan”. Keseluruhan tata letak fisik toko dilakukan untuk
menciptakan kenyamanan bagi pelanggan.
2.1.2 Faktor-faktor dan tujuan store atmosphere
Beberapa faktor yang berpengaruh dalam menciptakan suasana toko menurut Lamb et al 2001:108, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Jenis karyawan, Karakteristik umum karyawan, sebagai contoh : rapi, ramah, berwawasan luas, atau berorientasi pada pelayanan.
2. Jenis barang dagangan dan kepadatan, Jenis barang dagangan yang dijual bagaimana barang tersebut dipajang menentukan suasana yang ingin
diciptakan oleh pengecer. 3. Jenis perlengkapan tetap fixture dan kepadatan, Perlengkapan tetap bisa
elegan terbuat dari kayu jati, trendi dari logam dan kaca tidak tembus pandang. Perlengkapan tetap harus konsisten dengan suasana umum
yang ingin diciptakan. 4. Bunyi suara, Bunyi suara bisa menyenangkan atau menjengkelkan bagi
seorang pelanggan. Musik juga bisa membuat konsumen tinggal lebih lama di toko. Musik dapat mengontrol lain lintas di toko, menciptakan
suasana citra, dan menarik atau mengarahkan perhatian pembelinya. 5. Aroma, Bau bisa merangsang maupun mengganggu penjualan. Penelitian
menyatakan bahwa orang-orang menilai barang dagangan secara lebih positif, menghabiskan waktu yang lebih untuk berbelanja. dan umumnya
bersuasana hati lebih baik bila ada aroma yang dapat disetujui. Para pengecer menggunakan wangi antara lain sebagai perluasan dan strategi
eceran. 6. Faktor visual, Warna dapat menciptakan suasana hati atau memfokuskan
perhatian, warna merah kuning atau oranges dianggap sebagai warna yang hangat dan kedekatan yang diinginkan. Warna-warna yang
menyejukkan seperti hijau, dan violet digunakan untuk membuka tempat yang tertutup, dan menciptakan suasana yang elegan dan bersih.
Universitas Sumatera Utara
Pencahayaan juga dapat mempunyai pengaruh penting pada suasana toko. Konsumen takut untuk berbelanja pada malam hari di daerah
tertentu dan lebih merasa senang bila tempat itu memiliki pencahayaan yang kuat untuk alasan keselamatan. Tampak luar .suatu toko juga
mempunyai pengaruh pada suasana yang diinginkan dan hendaknya tidak menerbitkan kesan pertama yang mengkhawatirkan bagi pembelanja.
Store atmosphere mempunyai tujuan tertentu. Menurut Lamb et al 2001: 105-109, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penampilan eceran toko membantu menentukan citra toko, dan memposisikan eceran toko dalam benak konsumen.
2. Tata letak yang efektif tidak hanya akan menjamin kenyamanan dan kemudahan melainkan juga mempunyai pengaruh yang besar pada pola
lalu lintas pelanggan dan perilaku belanja.
2.1.3 Cakupan Store Atmosphere