Pengertian KPR LANDASAN TEORI

29 nasabah. KPR konvensional akadnya adalah prinsip pinjam meminjam dengan bunga sebagai variabelnya. Di dalam transaksi ini jelas sekali terdapat unsur riba didalamnya, karena menggunakan sistem bunga yang bersifat fluktuatif dan meningkat seiring lamanya pelunasan hutang tersebut. Dalam bunga KPR, pihak bank konvensional hanya meminjamkan uang dan tidak memiliki rumah secara lahir, walau nantinnya berhak menyitanya jikat pihak yang berhutang tidak mampu membayarnya. Berbeda dengan sistem KPR syariah yang dilakukan oleh bank syariah, sistem ini dapat menghindari resiko naik turunnya suku bunga. KPR syariah tidak mengenal bunga namun memakai harga penjualan rumah yang disepakati, ditambah dengan keuntungan bagi bank. Secara hitungan sistematis, KPR syariah sebenarnya tidak berbeda jauh dalam jumlah cicilan bulanan KPR konvensional. Namun keuntungan yang di dapat dari penggunaan KPR syariah ini adalah jika suku bunga bergeser naik, nasabah selamanya akan mencicil jumlah harga yang disepakati dari awal hingga berakhirnya masa jangka waktu kredit. Status bank syariah dalam pembiayaan KPR adalah sebagai pedagang, karena bank membeli langsung dari pihak developer secara penuh. Setelah rumah tersebut dibeli oleh bank syariah, secara otomatis rumah tersebut menjadi milik bank secara penuh. Kemudian nasabah sebagai pemohon kredit, membelinya dari pihak bank dengan cara diangsur. 30 Konsep pembiayaan dalam Islam menekankan bahwa bank tidak dapat memastikan keuntungan seperti halnya bank konvensional yang menentukan pendapatan deposito bunga di muka. Bank juga tidak dapat menanggung resiko atas satu pihak debitur saja, melainkan pihak pemilik dana kreditur ikut menanggung resiko. 30

E. Konsep Evaluasi

1.Pengertian Evaluasi Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara objektif pencapaian hasil – hasil yang telah direncanakan sebelumnya. Hasil – hasil evaluasi dimaksudkan untuk menjadi umpan balik untuk perencanaan kembali. Evaluasi adalah “ proses bersistem dan obyektif yang menganalisa sifat dan ciri pekerjaan di dalam perusahaan atau organisasi ” . 31 Evaluasi sebagai salah satu fungsi manajemen berurusan dan berusaha untuk mempertanyakan efektifitas efisiensi pelaksanaan dari suatu rencana sekaligus mengukur seobyektif mungkin hasil –hasil pelaksanaan itu dengan ukuran –ukuran yang dapat diterima dari pihak–pihak yang mendukung maupun yang tidak mendukung sesuatu rencana. 30 Diunduh dari https:affgani.wordpress.comekonomi-islampembiayaan-bank-syariah-kpr- syariah artikel dapat diakses pada 11 Maret 2015 31 Firman B Aji dan Martin Sirait, PDE Perencanaan dan Evaluasi, Jakarta: Bumi Aksara, 1990, h. 30 31 Dalam perencanaan, si perencana merencanakan, memproyeksikan, dan bahkan meramalkan sesuatu yang akan terjadi dan tercipta bila sesuatu tersebut telah dilaksanakan. Dalam tahap evaluasi sesudah pelaksanaan, pengevaluasi membuktikan, mengukur dan memverifikasikan secara obyektif apa yang telah direncanakan, diproyeksikan dan diramalkan oleh si perencana. Hasil –hasil monitoring, pelaporan, pemeriksaan pembukuan dan sebagainya akan merupakan hal –hal dan bagian–bagian yang sangat berguna dalam proses evaluasi. Keberhasilan rencana kegiatan, rencana program, dan rencana proyek hanya dapat dibuktikan dengan evaluasi. Dengan demikian evaluasi haruslah dikembangkan secara melembaga dan membudaya agar pelaksana kegiatan dan program dapat berhasil, bermanfaat dan berdayaguna. 2. Tujuan Evaluasi Tujuan evaluasi adalah mengumpulkan informasi untuk menentukan nilai dan manfaat objek evaluasi, mengontrol, memperbaiki, dan mengambil keputusan mengenai objek tersebut yang berupaya untuk mengambil keputusan. 32 Selain itu tujuan evaluasi juga sebagai alat untuk menilai apakah program yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak. 32 Wirawan, Evaluasi Teori Model Standar Aplikasi dan Profesi, Depok: P.T. Rajagrafindo Persada, 2011, h. 9 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah studi kasus. Metode studi kasus juga dikenal sebagai suatu studi yang bersifat komprehensif, intens, rinci dan mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya menelaah masalah masalah atau fenomena yang bersifat kontemporer. Tujuan studi kasus adalah untuk melalukan penyelidikan secara mendalam mengenai subyek tertentu dan adapun objek yang diteliti dapat berupa individu, kelompok, lembaga, atau komunitas tertentu. Disamping itu, studi kasus juga dapat mengantarkan peneliti memasuki unit –unit sosial terkecil seperti perhimpunan, keluarga, kelompok, dan berbagai bentuk unit sosial lainnya. Maka pada penelitian ini dilakukan pada bank BTN Syariah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pemasaran dari produk yang menggunakan akad murabahah dalam produk KPR BTN Sejahtera iB serta untuk mengetahui seberapa besar dampak produk tersebut terhadap kesejahteraan masyarakat. 33

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam setting dan konteks naturalnya bukan di dalam laboratorium peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati. 33 Penelitian metode kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data data deskriptif, mengenai kata – kata maupun tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang – orang yang diteliti. 34

C. Sumber Data Penelitian

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata – kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain – lain. 35 a. Data Primer Data primer merupakan data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Yang mana data tersebut bisa berasal dari observasi dan wawancara. 36 b. Data Sekunder Data skunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut. 33 Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar – dasar, Jakarta: PT. Indeks, 2012, h. 7 34 34 Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005, h. 166 35 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet.29, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011, h.157 36 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi Mixes Methods, Bandung, Alfabeta, 2011, h. 308

Dokumen yang terkait

Strategi pemasaran pembiayaan KPR syariah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah di BTN Syariah: studi kasus pada BTN Syariah Cabang Tangerang

3 38 140

Preferensi nasabah terhadap kredit pemilikan rumah (KPR) syariah ; studi pada Bank BTN Syariah cabang Bogor

1 18 109

Analisi tingkat kepuasan nasabah KPR BTN Syariah dan BTN Konvesional terhadap kualitas layanan : pada BTN Syariah dan BTN Konvesional Cabang Harmoni-Jakarta

0 3 141

Stategi Bank BTN Syariah dalam pembiayaan KPR bermasalah : Studi kasus pada Bank BTN kantor cabang Syariah Jakarta

27 149 110

Analisis Perkembangan Pembiayaan KPR BTN iB Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Tasikmalaya (Periode 2010-2011)

1 10 44

STRATEGI PEMASARAN PRODUK KPR iB PADA BTN SYARIAH KC YOGYAKARTA

2 13 97

STRATEGI BANK BTN SYARIAH DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KPR (KREDIT PEMILIKAN RUMAH) BERMASALAH Strategi Bank Btn Syariah Dalam Penyelesaian Sengketa Kpr (Kredit Pemilikan Rumah) Bermasalah (Studi Kasus Bank BTN Syariah Surakarta).

0 4 19

SKRIPSI STRATEGI BANK BTN SYARIAH DALAM PENYELESAIAN Strategi Bank Btn Syariah Dalam Penyelesaian Sengketa Kpr (Kredit Pemilikan Rumah) Bermasalah (Studi Kasus Bank BTN Syariah Surakarta).

0 3 11

APLIKASI PROSEDUR PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) BTN INDENT iB PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG SYARIAH SOLO.

0 0 14

Proses Pemasaran Produk Pembiayaan KUR BTN iB pada Pt. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Solo IMG 20150615 0001

0 0 1