Pemasaran dan Marketing Mix

20 seacara ilmiah, namun inilah salah satu konsep inti dari para syariah marketing yang menjadi landasan pada suatu perusahaan berorientasi syariah. 19 M.Syakir Sula mendefinisikan pemasaran syariah sebagai sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari satu inisiator kepada stakeholder, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip – prinsip muamalah bisnis dalam islam. 20 Pemasaran syariah sendiri menurut definisi adalah penerapan suatu disiplin bisnis strategi yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah. Jadi pemasaran syariah dijalankan berdasarkan konsep keislaman yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW. a Fungsi dan Tujuan Pemasaran Fungsi dari strategi pemasaran yang dijalankan sebuah perusahaan yaitu: 21 1 Menetapkan basis konsumen secara strategis, rasional dan lengkap dengan informasinya. 2 Mengidentifikasikan kebutuhan yang sekarang dan yang akan datang dari konsumen dan calon konsumen. 19 M.Nur Rianto Al – Arif , Dasar – dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: CV Alfabeta, 2010, hal.19 20 A. Dzajuli dan Nurol Aen, Ushul Fiqh Metodologi Hkum Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2000, hal.53. 21 Puji Winah Jurini, Kristianti, Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional,2003 21 3 Menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan – kebutuhan dan konsumen dengan tepat dan menguntungkan, serta mampu membedakan perusahaan dari pesaing. 4 Mengkomunikasikan dan mengantarkan produk tersebut kepada pasar sasaran. 5 Memimpin seluruh personel bidang pemasaran untuk menjadi sekumpulan tenaga kerja yang disiplin, potensial, berpengalaman, dan berdedikasi pada perusahaan dalam mencapai tujuan. Adapun tujuan dari strategi pemasaran yang dijalankan oleh sebuah perusahaan adalah sebagai berikut : a. Menetapkan arah dan tujuan dari kegiatan yang dijalankan oleh sebuah perusahaan. b. Membantu perusahaan dalam hal peningkatan usaha dan memberikan kemudahan dalam mengontrol dan mengawasi kegiatan dan pemasaran dari sebuah perusahaan. c. Sebagai sarana untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah di masa mendatang. 22 b Konsep – konsep Pemasaran Kegiatan strategi pemasaran dalam suatu perusahaan harus dioraganisasikan secara terpadu dan memerlukan waktu pelaksanaan 22 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi Press, 2000, Cetakan ke.5, hal.6 22 manajemen pemasaran yang pada hakekatnya merupakan tindakan dari konsep pemasaran. Konsep pemasaran adalah sebuah filsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Kotler, konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. 23 Konsep kegiatan pemasaran yang sesuai dengan syariah meliputi enam hal: 24 a. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan Sifat dari kebutuhan adalah sunatullah artinya sudah ada dalam diri setiap manusia. Keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaya dan kepribadian individual. Permintaan adalah keinginan manusia yang didukung oleh daya beli. Keinginan dapat berubah menjadi permintaan bilamana disertai dengan daya beli. 23 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta: PT Indeks, 2004, hal.22 24 M.Nur Rianto Al – Arif, Dasar – dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: CV Alfabeta, 2010, hal.6 23 b. Produk Jasa dan Barang Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk yang pantas dijual pada industri perbankan adalah produk yang berbentuk jasa, sehingga pemasar harus mampu melakukan inovasi pemasaran yang cocok untuk pemasaran jasa. c. Nilai, Biaya, dan Kepuasan Nilai dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara nilai yang dinikmati pelanggan karena memiliki serta menggunaka suatu produk dan biaya untuk memiliki produk tersebut. Nilai disini ada yang sebagai nilai nominal, yaitu harga dari produk tersebut. d. Pertukaran, Transaksi, dan Hubungan Pertukaran yang merupakan konsep inti dari pemasaran, mencakup perolehan produk yang diinginkan seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Sifat pertukaran merupakan sifat sunatullah dari manusia, terlihat dari bentuk pertukaran yang dilakukan mulai dari barter pertukaran barang dengan barang sampai dengan pertukarang barang dengan uang yang kita lakukan saat ini dalam transaksi sehari – hari. 24 e. Pasar Konsep pertukaran mengarah ke suatu pasar, dimana pasar adalah perangkat pembeli yang aktual dan potensial dari sebuah produk. Untuk mencapai sasaran, ada tiga jenis saluran pemasaran yang dapat digunakan yaitu saluran komunikasi, saluran distribusi, dan saluran jasa. f. Pemasaran, Pemasar, dan Prospek Pemasaran berarti mengelola pasar untuk menghasilkan pertukaran dengan tujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah pihak yang memasarkan atau menawarkan manfaat suatu produk kepada pihak lain yang menjadi pasar sasaran produk tersebut. Sementara prospek adalah pihak yang merupakan target pasar potensial dari produk yang ditawarkan oleh pemasar. 2.Marketing Mix Marketing mix atau bauran pemasaran adalah kombinasi pilihan kebijakan bisnis tentang produk yang akan dijual, dengan cara promosi, produk, harga, dan tempat pemasaran produk. Keempat elemen ini sering disebut sebagai 4p. Marketing mix juga disimpulkan sebagai kumpulan dari beberapa alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan guna mempengaruhi respon para konsumen agar tujuan dan sasaran perusahaan tercapai. 25 Adapun unsur – unsur dari marketing mix adalah: a Product Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakandikonsumsi, yang meluputi barang maupun jasa. Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai pada konsumen. 25 b Price Harga Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi produsen merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing perusahaan dalam merebut konsumen. Harga juga diartikan sebagai jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan layanan. 26 c Place Tempat atau Distribusi Dalam pencapaian tujuan utama dari pemasaran yakni menyalurkan barang – barang atau jasa. Secara efisien dari produsen ke konsumen, maka diperlukan adanya kegiatan penyaluran distribusi sebagai mata rantai yang harus dilalui oleh barang – barang dari produsen ke konsumen pada waktu 25 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke II, Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 70 26 David W. Kravens, Pemasaran Strategi, Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 1996, h. 8 26 dan jumlah yang tepat. 27 Tempat termasuk salah satu aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran, Keputusan mengenai tempat sangat penting agar konsumen dapat memperoleh produk yang dibutuhkan tepat pada saat dibutuhkan. d Promotion Promosi Promosi adalah suatu usaha perusahaan atau individu memberikan informasi dan mempengaruhi, serta menarik konsumen secara langsung terhadap produk yang dihasilkan. Kegiatan promosi bukan saja sebagai alat bantu untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian dan atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.

D. Pengertian KPR

KPR adalah kependekan dari Kredit Kepemilikan Rumah. Ini merupakan bagian dari fasilitas bank untuk membeli dan memiliki rumah dengan pendanaan atau kredit dari bank. KPR dianggap menguntungkan karena nasabah dapat membeli rumah dengan cara mencicil. 28 27 Diunduh dari http:afandi-unmuhgres.blogspot.com201310konsep-pengertian- mareketing-mix-4p.html , artikel dapat diakses pada 11 Mei 2015 28 Diunduh dari http:rumahpantura.compengertian-kpr-dan-jenis-jenisnya artikel dapat diakses pada 11 Maret 2015 27 Di Indonesia, saat ini dikenal ada dua jenis KPR, yaitu: 29 1. KPR Subsidi KPR Subsidi adalah jenis KPR yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan menengah kebawah, KPR jenis ini sebenarnya disediakan untuk memenuhi kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki. Subsidi yang diberikan bisa berupa subsidi meringankan kredit dan subsidi menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah. Sayangnya, tidak semua orang yang mengajukan kredit dapat menerima fasilitas KPR ini meskipun dalam kondisi ekonomi lemah sekalipun. Pasalnya, KPR ini diatur sendiri oleh pemerintah. Jadi, keputusannya pun di tangan pemerintah. Secara umum, batasan yang diberikan pemerintah dalam memberikan subsidi dalam KPR jenis ini adalah penghasilan orang yang bersangkutan pemohon dan kredit maksimal yang diberikan. 2. KPR Non – Subsidi KPR jenis ini diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat asalkan mampu memenuhi persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan. 29 Diunduh dari http:artikel2.comkumpulan-bermacam2-artikel06pengertian-kpr artikel dapat diakses pada 11 Maret 2014 28 Salah satu produk pembiayaan yang telah dikembangkan oleh bank syariah adalah pembiayaan rumah, atau yang sering dikenal dengan istilah KPR Syariah. Pembiayaan Kepemilikan Rumah kepada perorangan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan rumah tempat tinggal dengan menggunakan prinsip jual beli murabahah dimana pembayarannya dengan cara diangsur dan jumlah angsuran yang telah ditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan. Harga jualnya biasanya sudah ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati antara pihak bank syariah dengan pihak pemohon. Harga jual rumah ditetapkan di awal ketika nasabah menandatangani perjanjian pembiayaan jual beli rumah, dengan angsuran tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Dengan adanya kepastian jumlah angsuran bulanan yang harus dibayar sampai masa angsuran selesai, nasabah tidak akan dipusingkan dengan masalah naik atau turunnya harga angsuran ketika suku bunga bergeser. Nasabah juga diuntungkan ketika ingin melunasi angsuran sebelum masa kontrak berakhir, karena bank syariah tidak akan mengenakan pinalti. Bank syariah tidak memberlakukan sistem pinalti karena harga KPR sudah ditetapkan sejak awal. Perbedaan pokok antara KPR konvensional dengan KPR syariah terletak pada akadnya. Pada bank konvensional, kontrak KPR didasarkan pada suku bunga tertentu yang sifatnya bisa fluktuatif, sedangkan KPR syariah bisa dilakukan dengan beberapa pilihan akad alternatif sesuai dengan kebutuhan 29 nasabah. KPR konvensional akadnya adalah prinsip pinjam meminjam dengan bunga sebagai variabelnya. Di dalam transaksi ini jelas sekali terdapat unsur riba didalamnya, karena menggunakan sistem bunga yang bersifat fluktuatif dan meningkat seiring lamanya pelunasan hutang tersebut. Dalam bunga KPR, pihak bank konvensional hanya meminjamkan uang dan tidak memiliki rumah secara lahir, walau nantinnya berhak menyitanya jikat pihak yang berhutang tidak mampu membayarnya. Berbeda dengan sistem KPR syariah yang dilakukan oleh bank syariah, sistem ini dapat menghindari resiko naik turunnya suku bunga. KPR syariah tidak mengenal bunga namun memakai harga penjualan rumah yang disepakati, ditambah dengan keuntungan bagi bank. Secara hitungan sistematis, KPR syariah sebenarnya tidak berbeda jauh dalam jumlah cicilan bulanan KPR konvensional. Namun keuntungan yang di dapat dari penggunaan KPR syariah ini adalah jika suku bunga bergeser naik, nasabah selamanya akan mencicil jumlah harga yang disepakati dari awal hingga berakhirnya masa jangka waktu kredit. Status bank syariah dalam pembiayaan KPR adalah sebagai pedagang, karena bank membeli langsung dari pihak developer secara penuh. Setelah rumah tersebut dibeli oleh bank syariah, secara otomatis rumah tersebut menjadi milik bank secara penuh. Kemudian nasabah sebagai pemohon kredit, membelinya dari pihak bank dengan cara diangsur.

Dokumen yang terkait

Strategi pemasaran pembiayaan KPR syariah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah di BTN Syariah: studi kasus pada BTN Syariah Cabang Tangerang

3 38 140

Preferensi nasabah terhadap kredit pemilikan rumah (KPR) syariah ; studi pada Bank BTN Syariah cabang Bogor

1 18 109

Analisi tingkat kepuasan nasabah KPR BTN Syariah dan BTN Konvesional terhadap kualitas layanan : pada BTN Syariah dan BTN Konvesional Cabang Harmoni-Jakarta

0 3 141

Stategi Bank BTN Syariah dalam pembiayaan KPR bermasalah : Studi kasus pada Bank BTN kantor cabang Syariah Jakarta

27 149 110

Analisis Perkembangan Pembiayaan KPR BTN iB Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Tasikmalaya (Periode 2010-2011)

1 10 44

STRATEGI PEMASARAN PRODUK KPR iB PADA BTN SYARIAH KC YOGYAKARTA

2 13 97

STRATEGI BANK BTN SYARIAH DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KPR (KREDIT PEMILIKAN RUMAH) BERMASALAH Strategi Bank Btn Syariah Dalam Penyelesaian Sengketa Kpr (Kredit Pemilikan Rumah) Bermasalah (Studi Kasus Bank BTN Syariah Surakarta).

0 4 19

SKRIPSI STRATEGI BANK BTN SYARIAH DALAM PENYELESAIAN Strategi Bank Btn Syariah Dalam Penyelesaian Sengketa Kpr (Kredit Pemilikan Rumah) Bermasalah (Studi Kasus Bank BTN Syariah Surakarta).

0 3 11

APLIKASI PROSEDUR PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) BTN INDENT iB PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG SYARIAH SOLO.

0 0 14

Proses Pemasaran Produk Pembiayaan KUR BTN iB pada Pt. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Solo IMG 20150615 0001

0 0 1