Syarat-syarat Metode Amśâl

menertibkan bantahan-bantahan terhadap akal dan menggambarkannya dalam bentuk sesuatu yang dapat diungkapkan oleh panca indra. Amtsâl juga bertujuan untuk menggerakan kemampuan berfikir. 64 Syekh Manna ’ al-Qaththan juga mengatakan bahwa tamśîl perumpamaan merupakan kerangka yang dapat menampilkan makna- makna dalam bentuk yang hidup di dalam pikiran. Hakikat-hakikat yang tinggi dalam makna dan tujuan akan menampilkan gambaran lebih menarik jika dituangkan dalam retrorika yang indah. Dengan analogi yang benar, ia akan lebih dekat dengan pemahaman suatu ilmu yang diketahui secara yakin. 65 Kemudian beliau juga menyetujui bahwa amśâl lebih berbekas dalam jiwa, lebih efektif dalam memberikan nasihat, lebih kuat dalam memberikan peringatan, dan lebih dapat memuaskan hati. 66 Dengan mempertimbangkan beberapa pendapat di atas, dan jika amśâl diimplementasikan dalam pembelajaran maka dapat disimpulkan bahwa tujuan metode amśâl dalam pembelajaran yaitu untuk mempermudah guru untuk menjelaskan materi ajar yang bersifat abstrak sehingga menjadi lebih real dan konkret. Dengan metode ini pula dapat mempermudah siswa untuk menalar dan memahami materi ajar yang bersifat abstrak tersebut.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: 1. Cindi Pratiwi, dengan judul penelitian “Metode Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur`ân Kajian QS. An-Nahl Ayat 125- 127”. Karya ini menjelaskan tentang metode pendidikan Islam dalam perspektif Al- Qur`ân Surat An-Nahl 125-127. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat lima metode pedidikan Islam yang sudah ditafsirkan oleh ahli 64 Didin Saefudin Buchori, Pedoman Memahami Kandungan Al- Qur’an, Bogor: Granada Sarana Pustaka, 2005, h.167 65 Syekh Manna’ al-Qaththan., h. 352 66 Ibid, h. 362 tafsir dan dianalisa oleh penulis tersebut, antara lain: 1 Al-Hikmah; perkataan yang kuat diserti dengan dalil. 2 Al- Mau’izah Hasanah; Perkataan yang lembut dan benar. 3 Al-Jidâl; Membantah dengan cara yang baik. 4 Al-Muhtadin: Memberikan bantahan yang setimpal. 5 Ash- Şabru; Perasaan tabah dan menahan diri. 67 2. Zain Fanani, dengan judul penelitian “Tafsir Surat An-Nahl Ayat 125 Kajian Tentang Metode Pembelajaran”. Karya ini menjelaskan tentang metode pembelajaran yang terkandung dalam Al-Qur`ân Surat An-Nahl ayat 125. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Surat An-Nahl16 ayat 125 terkandung tiga metode pendidikan, yakni: Hikmah, Mau’idzah Hasanah, dan Jidâl, Hikmah merupakan ilmu pengetahuan yang dimiliki seorang guru. Dengan alat ilmu pengetahuan tersebut, ia menjadi orang yang berhak untuk memberikan pembelajaran keagamaan kepada anak didik. Sementara itu Mau’idzah Hasanah dan Jidal adalah metode yang terbaik yang bisa digunakan sesuai situasi dan kebutuhan dalam mendidik. 68 67 Cindi Pratiwi, Metode Pendidikan Dalam Prespektif Al- Qur’an Kajian QS. An-Nahl Ayat 125-127, Jakarta: UIN Jakarta, 2014 68 Zain Fannani, Tafisr Surat An-Nahl Ayat 125 Kajian Tentang Metode Pembelajaran, Jakarta: UIN Jakarta, 2014 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek dan Waktu Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah mengenai kajian tentang tafsir surat Ibrâhîm ayat 18, surat al-Baqarah ayat 68, dan surat Y ȗsuf ayat 41. Adapun waktu penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu selama satu semester terhitung dari tanggal 17 Januari 2015.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriprif analisis yang menggunakan tehnik analisis kajian melalui studi kepustakaan Library Research. Karena penelitian ini merupakan library research, maka sumber data pada penelitian ini adalah literatur-literatur yang berkaitan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Maman, “sumber data penelitian kualitatif ialah tindakan dan perkataan manusia dalam suatu latar yang bersifat alamiah. Sumber data lainnya ialah bahan-bahan pustaka, seperti: dokumen, arsip, koran, majalah, jurnal ilmiah, buku, laporan tahunan dan lain sebagainya ”. 1 Adapun literatur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer, yaitu kitab suci al-Qur`ân, dan kitab-kitab tafsir al-Qur`ân yang menjelaskan surat Ibrâhîm ayat 18, surat Al-Baqarah ayat 68, dan surat Y ȗsuf ayat 41 diantaranya: kitab al-Qur`ân dan Tafsirnya, Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab, Tafsir Ath-Thabari, dan kitab Al-Bayan: Tafsir Penjelas Al- Qur’an. Dan data sekunder, yaitu buku-buku yang membahas metode pendidikan amśâl. Mengenai analisis data, m enurut Imam Gunawan, “analisis data kualitatif sesungguhnya sudah dimulai saat peneliti mulai mengumpulkan data, dengan 1 U. Maman Kh, dkk., Metodologi Penelitian Agama Teori dan Praktek, Jakarta: Raja Grafindo Persada Press, 2006, h. 80