Tujuan dan Kegunaan Penelitian

pendidik dalam menyampaikan materi dengan menggunakan bentuk tertentu, seperti ceramah, diskusi halaqah, penugasan, dan cara-cara lainnya”. 9 Sedikit berbeda Ahmad Tafsir mendefinisikan istilah metode sebagai “cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu”. 10 Sementara itu, Kadar M. Yusuf menjelaskan pengertian metode secara spesifik dari segi pendidikan, yaitu: Metode merupakan cara yang dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Dalam bahasa Arab metode disebut juga dengan al- ţarîqah. Kata ini selain diartikan kepada metode, ia juga diartikan kepada jalan. Dengan demikian, metode dapat pula diartikan kepada suatu jalan yang dapat ditempuh dalam menyampaikan materi pelajaran. 11 Begitu pun dengan Ramayulis, beliau mengatakan bahwa: Metode dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah ţarîqah yang berarti langkah-langkah strategis dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka strategi tersebut haruslah diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka pengembangan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima materi ajar dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan baik. 12 Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan, dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode itu adalah suatu jalan atau cara yang ditempuh seseorang demi mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Beralih ke definisi pembelajaran, kata pembelajaran berasal dari kata “belajar” yang dibubuhkan dengan sambungan pem- dan -an. Untuk itu sebagai langkah awal maka harus dipahami pula makna dari kata belajar itu sendiri. 9 Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam: Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat, Yogyakarta: LKiS Group, 2011, h. 91 10 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003, Cet. VII, h. 9 11 Kadar M. Yusuf, Tafsir Tarbawi: Pesan-Pesan Al- Qur’an Tentang Pendidikan, Jakarta: AMZAH, 2013, h. 114 12 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005, Cet. IV, h. 2-3 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata belajar berasal dari kata “ajar” yang memiliki makna secara etimologi “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. 13 Sedangkan secara terminologis, belajar menurut B.F. Skinner sebagaimana yang dikutip oleh Muhibbin Syah berpendapat bahwa belajar adalah “… a process of progressive behavior adaption”, yaitu suatu proses adaptasi penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif ”. 14 Pendapat Chaplin dalam Dictionary of Pschology sebagaimana yang dikutip oleh Muhibbin Syah membatasi belajar dengan dua macam rumusan, yaitu “… acquisition of any relatively permanent change in behavior is a result of practice and experience perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman dan process of acquiring responses as a result of special practice proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus ”. 15 Lebih lanjut Degeng menjelaskan tentang definisi belajar sebagaimana yang telah dikutip oleh Yatim Riyanto, bahwa: Belajar merupakan pengaitan pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah dimiliki si belajar. Hal ini mempunyai arti bahwa dalam proses belajar, siswa akan menghubung-hubungkan pengetahuan atau ilmu yang telah tersimpan dalam memorinya dan kemudian menghubungkan dengan pengetahuan yang baru. Dengan kata lain belajar adalah suatu proses untuk mengubah performansi yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi seperti fungsi-fungsi, seperti skill, persepsi, emosi, proses berfikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi. 16 Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan yang menetap dari tingkah laku individu 13 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Op Cit., h. 23 14 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011, Cet. XVII, h. 88 15 Muhibbin Syah, Psikolgi Belajar, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001 Cet. III, h. 60. 16 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas, Jakarta: Prenada Media Group, 2009 h. 5-6 sebagai hasil pengalaman, ilmu pengetahuan, dan interaksi dengan lingkungan. Setelah memahami pengertian belajar, selanjutnya adalah istilah pembelajaran. Secara etimologi, kata pembelajaran berasal pula dari kata ajar dan belajar. Penambahan imbuhan pem- dan akhiran –an membuat kata pembelajaran memiliki arti “proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau mahluk hidup belajar”. 17 Menurut Rusman “pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi tujuan, materi, metode, dan evaluasi”. 18 Sedangkan menurut Hamzah, “istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan desain sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam pembelajaran siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan”. 19 Menurut Abudin Nata, “yang diharapkan dari penggunaan istilah pembelajaran adalah usaha membimbing peserta didik dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar untuk belajar”. 20 Setelah dua kata tersebut diketahui definisinya, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pembelajaran berarti suatu jalan atau cara yang ditempuh seseorang guru kepada muridnya untuk mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Sebagaimana yang dikatakan Jejen dalam “Metode Pendidikan dalam Perspektif Islam, bahwa: Metode pengajaran atau pendidikan adalah suatu cara yang digunakan pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran, keterampilan, atau sikap tertentu agar pembelajaran dan pendidikan berlangsung efektif, 17 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Loc Cit., h. 23 18 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2013, h. 1 19 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, Cet. VI, h. 2 20 Abudin Nata, Prespektif Islam .. Op Cit., h. 87