Pengertian Komunikasi dan Organisasi

dalam suatu organisasi 8 . Thayer mengatakan komunikasi organisasi sebagai arus data yang akan melayani komunikasi organisasi dan proses interkomunikasi dalam beberapa cara. Dia memperkenalkan tiga sistem komunikasi dalam organisasi, yaitu : a berkenaan dengan kerja organisasi; b berkenaan dengan pengaturan organisasi seperti perintah­perintah, aturan­aturan, dan petunjuk­petunjuk; c berkenaan dengan pemeliharaan dan pengembangan organisasi 9 . Greenbaunm mengatakan bahwa bidang komunikasi organisasi termasuk arus komunikasi formal dan informal dalam organisasi 10 . Dari definisi ahli komunikasi, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi merupakan suatu sistem terbuka yang kompleks yang saling tergantung dari lingkungannya baik dari internal maupun eksternal, dan dapat juga melibatkan komunikasi antarpribadi di antara sesama anggotanya guna untuk mengetahui informasi dan perasaan sesamanya, juga meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.

2. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

Komunikasi di dalam suatu organisasi memiliki beberapa fungsi. Sendjaja 1994 menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut: 8 Khomsahrial Romli, M.Si, “Komunikasi Organisasi Lengkap”, h.11. 9 Khomsahrial Romli, M.Si, “Komunikasi Organisasi Lengkap”, h.12. 10 Khomsahrial Romli, M.Si, “Komunikasi Oragnisasi Lengkap”, h.12. a. Fungsi Informatif Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi information-processing system. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang­orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan bawahan membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya 11 . b. Fungsi Regulatif Fungsi ini berkaitan dengan peraturan­peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu: pertama, berkaitan dengan orang­orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan, juga memberi perintah atau instruksi supaya perintah­perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. Dan kedua, berkaitan dengan pesan. Pesan­pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk 11 Adi Prakosa, “Teori Komunikasi Organisasi”, http:adiprakosa.wordpress.com200712teori­komunikasi­organisasi, Diposting pada tanggal 4 Desember 2007, pkl 18:39. dilaksanakan 12 . c. Fungsi Persuasif Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya. d. Fungsi Integratif Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: pertama, saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut buletin, newsletter dan laporan kemajuan organisasi. Dan kedua, saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi 13 . 12 Adi Prakosa, “Teori Komunikasi Organisasi”, http:adiprakosa.wordpress.com200712teori­komunikasi­organisasi, Diakses pada tanggal 4 Desember 2007, pkl 18:39. 13 Adi Prakosa, “Teori Komunikasi Organisasi”, http:adiprakosa.wordpress.com200712 teori­komunikasi­organisasi, Diposting pada tanggal 4 Desember 2007, pkl 18:39.

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM MEMBANGUN LOYALITAS ANGGOTA ORGANISASI NAHDLATUL WATHAN (Studi Pada Pengurus Bidang Kaderisasi dan Organisasi)

1 36 21

Pola Komunikasi Organisasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Riau Di Kota Bandung (Studi Deksriptif Tentang Pola Komunikasi Organisasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Riau Dalam Meningkatkan Solidaritas Keanggotaan di Kota Bandung)

1 3 1

K.H. Moh Tolchah Mansoer dan perannya terhadap perkembangan pimpinan pusat ikatan pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) tahun 1955-1961.

4 29 82

KOMUNIKASI ORGANISASI PC IPPNU KOTA SURABAYA DALAM MEMBANGUN SOLIDARITAS KADER NU.

0 1 115

PERAN ORGANISASI IKATAN PELAJAR NAHDLATUL U IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL U (IPNU IPPNU) DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS PELAJAR DI KECAMATAN PAGERWOJO KABUPATEN TULUNGAGUNG MASA KHIDMAT 2014-2016. - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 22

PERAN ORGANISASI IKATAN PELAJAR NAHDLATUL U IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL U (IPNU IPPNU) DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS PELAJAR DI KECAMATAN PAGERWOJO KABUPATEN TULUNGAGUNG MASA KHIDMAT 2014-2016. - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAB

3 10 90

PERAN ORGANISASI IKATAN PELAJAR NAHDLATUL U IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL U (IPNU IPPNU) DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS PELAJAR DI KECAMATAN PAGERWOJO KABUPATEN TULUNGAGUNG MASA KHIDMAT 2014-2016. - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

3 12 23

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI amatir DAN

1 1 31

PIMPINAN PUSAT IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

0 1 132

PIMPINAN PUSAT IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH PERIODE 2010-2012

1 1 79