Bidang Kaderisasi Program-program Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama IPPNU

bentuk, seperti: 1. Seminar 2. Lokakarya 3. Pelatihan 4. Dialog interaktif 5. Studi club b. Kajian Ilmiah:Kursus 1. Bedah buku 2. Dan lain sebagainya c. Amaliah Keagamaan: Mengamalkan amaliah keagamaan yang ditradisikan di lingkungan NU, seperti: 1. Istighosah Istighosah ini diselenggarakan untuk memohon keselamatan bangsa dan negara Indonesia dan ummat Islam di seluruh dunia kepada Allah SWT ketika mengalami berbagai musibah. Dengan istighosah ini diharapkan agar bangsa dan negara Indonesia khususnya dan ummat Islam pada umumnya dihindarkan dari berbagai kesulitan, terhindar dari segala macam musibah. 2. Diba‟ Membaca atau melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, pembacaan shalawat ini dilakukan bersama­sama secara bergantian. 3. Yasin dan Tahlil Kegiatan untuk melakukan dzikir kepada Allah SWT bersama­sama dan doa bersama. d. Kemasyarakatan: 1. Menyikapi persoalan­persoalan yang berkembang di masyarakat untuk menyumbangkan pemikiran­ pemikiran alternatif kepada pemerintah. 2. Mengadakan dialog dan kajian program dengan ormas kepemudaan lain. Sedangkan bentuk­bentuk program bidang partisipasi Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama IPPNU di antaranya : 1. Peningkatan kesadaran kritis anggota IPPNU terhadap tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan dengan menumbuhkan solidaritas sosial dikalangan anggota kader dan masyarakat. 2. Peningkatan kesadaran anggota IPPNU sebagai warga negara yang peduli terhadap persoalan bangsa demi kelangsungan pembangunan bangsa. 3. Peningkatan kepedulian anggota dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. 4. Peningkatan kualitas dan kepedulian anggota IPPNU dalam upaya penanggulangan kemiskinan, bencana alam, peningkatan dan kesejahteraan masyarakat. 5. Meningkatkan pengetahuan, kesdaran, dan kepedulian anggota IPPNU untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam upaya penanggulangan bahaya narkoba, terutama dikalangan remaja. 6. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian anggota IPPNU terhadap permasalahan pelajar puteri khususnya pengembangan pendidikan, kesehatan reproduksi remaja bagi remaja puteri dan advokasi bagi pelajar. 7. Peningkatan kualitas kepedulian anggota IPPNU untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pengembangan pendidikan di masyarakat guna membantu menanggulangi tingginya angka buta huruf di Indonesia 11 .

4. Bidang Pemberdayaan Perempuan

Sebagai Badan Otonom atau banom NU yang membidangi kader­kader puteri NU, IPPNU berperan aktif dalam mencetak kader yang berkualitas sebagai penerus bangsa. Berkaitan dengan upaya ini, IPPNU berpartisipasi aktif dalam mengimplementasi Inpres No. 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender PUG dalam pembangunan Nasional. Kualitas perempuan Indonesia paling rendah di ASEAN 12 . Berangkat dari permasalahan tersebut di atas, maka Pimpinan Pusat IPPNU mengembangkan Departemen Kajian Gender dan kebangsaan. Departemen ini mengembangkan diri dalam bentuk 11 Margaret Aliyatul Maimunah, dkk, “Hasil-hasil Keputusan Kongres XV IPPNU”, Jakarta: PP IPPNU, 2010, h.62­66. 12 Margaret Aliyatul Maimunah, dkk, “Hasil-hasil Keputusan Kongres XV IPPNU”, h.66.