Bentuk-Bentuk Kebijakan Fiskal Jenis-jenis kebijakan fiskal

28 Kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendistribusikan pendapatan nasional terdiri dari upaya meningkatkan pendapatan nyata masyarakat dan mengurangi tingkat pendapatan yang lebih tinggi, upaya ini dapat tercipta apabila adanya investasi dari pemerintah seperti pelancaran program pembangunan regional yang berimbang pada berbagai sektor perekonomian.

2.5.2 Bentuk-Bentuk Kebijakan Fiskal

Jika ditinjau dari sisi teori, ada tiga macam kebijakan anggaran yaitu: a. Kebijakan anggaran pembiayaan fungsional functional finance kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dengan melihat berbagai akibat tidak langsung terhadap pendapatan nasional dan bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja. b. Kebijakan pengelolaan anggaran the finance budget approach kebijakan untuk mengatur pengeluaran pemerintah, perpajakan, dan pinjaman untuk mencapai ekonomi yang mantap. c. Kebijakan stabilisasi anggaran otomatis the stabilizing budget kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dengan melihat besarnya biaya dan manfaat dari berbagai program. Jika dilihat dari perbandingan jumlah penerimaan dengan jumlah pengeluaran, kebijakan fiskal dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu : a. Kebijakan Anggaran Seimbang Kebijakan anggaran seimbang, adalah kebijakan anggaran yang menyusun pengeluaran sama besar dengan penerimaan. b. Kebijakan Anggaran Defisit Universitas Sumatera Utara 29 Kebijakan anggaran defisit yaitu kebijakan anggaran dengan cara menyusun pengeluaran lebih besar daripada penerimaan. c. Kebijakan Anggaran Surplus Kebijakan anggaran surplus, yaitu kebijakan anggaran dengan cara menyusun pengeluaran lebih kecil dari penerimaan. d. Kebijakan Anggaran Dinamis Kebijakan anggaran dinamis, yaitu kebijakan anggaran dengan cara terus menambah jumlah penerimaan dan pengeluaran sehingga semakin lama semakin besar tidak statis.

2.5.4 Jenis-jenis kebijakan fiskal

Kebijakan ekspansif dilakukan dengan cara menaikkan pengeluaran pemerintah G atau menurunkan pajak T untuk meningkatkan output Y. Gambar 2.1 dapat dijelaskan bahwa disaat pengeluaran pemerintah ΔG naik atau selisih pajak ΔT turun maka akan menggeser kurva pengeluaran agregat keatas sehingga pendapatan akan naik dari Y 1 menjadi Y f . Dan juga akan menyebabkan tingkat bunga i pun akan naik. Kebijakan Fiskal Kontraktif adalah kebijakan pemerintah dengan cara menurunkan belanja negara dan menaikkan tingkat pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan daya beli masyarakat dan mengatasi inflasi. kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Universitas Sumatera Utara 30 Tingkat Bunga LM i 1 E 1 i E IS IS 1 Y Y 1 Output Gambar 2.1 Kebijakan Fiskal Ekspansif Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas overheating untuk menurunkan tekanan permintaan. pada saat munculnya ekpansionary gap. Ekspansionary gap adalah suatu kondisi dimana output potensial Y f lebih kecil dibandingkan dengan output Actual . Apabila Pemerintah melakukan kebijakan untuk menurunkan pengeluaran pemerintah G yang artinya pemerintah menjalankan kebijakan fiskal kontraktif, maka menyebabkan kurva IS bergeser ke kiri dan menyebabkan pendapatan Y dan tingkat bunga mengalami penurunan. Adapun mekanisme penurunan pengeluaran pemerintah G ataupun kenaikan pajak T terhadap output Y adalah sebagai berikut, secara grafik kebijakan fiskal kontraktif diagram sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 31 Tingkat Bunga LM i E i 1 E 1 IS IS 1 Y 1 Y Output Gambar 2.2 Kebijakan Fiskal Kontratif

2.5.5 Efek Kebijakan Fiskal