35
dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
2. Fasilitas Diskonto Discount Rate Fasilitas diskonto adalah pengaturan
jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang
sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta
sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
3. Rasio Cadangan Wajib Reserve Requirement Ratio Rasio cadangan wajib
adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk
menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
4. Himbauan Moral Moral Persuasion Himbauan moral adalah kebijakan
moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau
perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank
meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
2.6.2 Tujuan Kebijakan Moneter
a. Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran medium of exchange
dalam perekonomian.
Universitas Sumatera Utara
36
b. Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian
dan stabilitas tingkat harga. c.
Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan pada berbagai sektor ekonomi.
d. Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat
terealisasi melalui sumber penerimaan yang normal. e.
Menjaga kestabilan Ekonomi,artinya pertumbuhan arus barang dan jasa seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
f. Menjaga kestabilan Harga, Harga suatu barang merupakan hasil interaksi
antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah uang yang tersedia di pasar. g.
Meningkatkan kesempatan kerja, Pada saat perekonomian stabil pengusaha akan mengadakan investasi untuk menambah jumlah barang dan jasa
sehingga adanya investasi akan membuka lapangan kerja baru sehingga memperluas kesempatan kerja masyarakat.
h. Memperbaiki neraca Perdagangan Kerja Masyarakat. Dengan jalan
meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri atau sebaliknya.
2.6.3 Jenis-jenis Kebijakan Moneter
a.
Kebijakan moneter ketat tight money policy untuk mengurangimembatasi jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian
mengalami inflasi.
b.
Kebijakan moneter longgar easy money policy untuk menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan
Universitas Sumatera Utara
37
meningkatkan daya beli masyarakat permintaan masyarakat pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.
2.6.4 Teori Kebijakan Moneter
Analisis mengenai uang bukanlah di dalam menelaah peranan uang tersebut dalam melancarkan kegiatan perdagangan, tetapi kepada peranan uang tersebut
dalam mempengaruhi tingkat harga-harga dan tungkat kegiatan ekonomi Negara dinamakan teori moneter. Teori moneter dibedakan dalam dua bentuk :
1. Teori kuantitas uang
Dalam teori ini yang diperhatikan adalah berapa kalikah uang yang ada dalam masyarakat berpindah tangan dalam satu tahun? Teori ini dikembangkan
oleh Irving Fisher – seorang ahli ekonomi Amerika, yang berpendapat bahwa
pada hakekatnya perubahan dalam uang beredar akan menimbulkan perubahan yang sama cepatnya ke atas harga-harga. Sedangkan Keynes berpendapat bahwa
pertambahan dalam uang beredar dapat menaikkan harga-harga, tetapi kenaikan harga-harga itu tidak selalu sebanding dengan kenaikan dalam uang beredar.
Lagipula kenaikan dalam uang beredar tidak selalu menimbulkan perubahan ke atas harga-harga. Selanjutnya Keynes juga berpendapat bahwa kenaikan harga-
harga bukan saja dipengaruhi oleh kenaikan dalam uang beredar tetapi juga oleh kenaikan dalam ongkos produksi.
2. Teori sisa tunai Dalam teori sisa tunai yang diperhatikan adalah berapa besarkah uang yang
dipegang atau disimpan masyarakat dalam bentuk tunai? Teori ini juga berpendapat bahwa perubahan dalam uang beredar akan menimbulkan perubahan
yang sama lajunya ke atas harga-harga.
Universitas Sumatera Utara
38
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu 1.
Kebijakan Moneter Ekspansif Monetary Expansive Policy. Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar
Tingkat Bunga i LM
1
M
s0
LM
2
M
s1
i E
o
i
1
E
1
Y Y
1
Output Y
Gambar 2.3 Kebijakan moneter ekspansif
Dalam kerangka model IS-LM, naiknya permintaan agregat AD yang disebabkan oleh kenaikan di dalam jumlah uang beredar tadi, akan mendorong
kurva LM bergeser ke kanan. Sebagai akibatnya, tingkat bunga i akan turun, namun pendapatan Y sebaliknya mengalami kenaikan.Dimana dengan adanya
kenaikan jumlah uang beredar Ms dari dari Ms0 menjadi Ms1, telah menyebabkan kurva LM bergeser ke kanan dari LM1 Ms0 menjadi LM2
Ms1. Dengan kurva IS yang tertentu, maka kenaikan di dalam jumlah uang
beredar yang menyebabkan kurva LM bergeser ke kanan itu telah mendorong
Universitas Sumatera Utara
39
tingkat bunga 1 turun dari l0 menjadi 11, moneter pendapatan Y akan naik dari Y0 ke Y1.
2. Kebijakan Moneter Kontraktif Monetary Contractive Policy Adalah suatu
kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat tight money policy
Tingkat Bunga i LM
2
M
s1
LM
1
M
s0
i
1
E
1
i
o
E
Y
1
Y Output Y
Gambar 2.4 Kebijakan moneter kontraktif
Dalam kerangka model IS-LM, menurunya permintaan agregat AD yang disebabkan oleh menurunya jumlh uang beredar, akan mendorong kurva LM
bergeser ke kiri. Sebagai akibatnya, tingkat bunga i akan naik, namun pendapatan Y sebaliknya mengalami penurunan .
Dimana dengan adanya menurunya jumlah uang beredar Ms dari dari Ms0 menjadi Ms1, telah menyebabkan kurva LM bergeser ke kanan dari LM1 Ms0
menjadi LM2 Ms1.
2.7 Efektifitas Kebijakan Fiskal Dan Moneter