Vector Auto Regression Metode Analisis Data

48 Y 3t = β 01 + ∑ i p = 1 β i3 Y 1t-i + ∑ i p = 1 α i 3 Y 2t-1 + ∑ i p = 1 π i3 Y 3t-1 + ∑ i p = 1 φ i3 Y 4t-1 +e 1t Y 4t = β 01 + ∑ i p = 1 β i4 Y 1t-i + ∑ i p = 1 α i 4 Y 2t-1 + ∑ i p = 1 π i4 Y 3t-1 + ∑ i p = 1 φ i4 Y 4t-1 +e 1t Dimana : Y 1t = Tingkat Suku bunga Y 2t = Pengeluaran Pemerintah Y 3t = Inflasi Y 4t = PDB Keempat persamaan tersebut diatas dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih ringkas dengan mengunakan notasi matrik sebagai berikut : Y t = A o + A 1 Y t-1 + A 2 Y t-2 +… + A p Y t-p + e t Dimana : Y t = Vektor yang berisi n variabel di dalam system SVAR n x 1 A o = Vektor intersep n x1 A 1 = Matriks koefisien n x n e t = Vektor ganguan n x 1

2.7 Metode Analisis Data

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, peneliti dalam menganilisis data yang telah diperoleh menggunakan metode VAR.

2.7.1 Vector Auto Regression

VAR merupakan salah satu model yang mampu menganalisis hubungan saling ketergantungan variabel time series. VAR dikembangkan oleh Christoper Sim 1980, VAR hanya memperhatikan dua hal yaitu, 1. Kita tidak perlu membedakan mana yang variabel eksogen dan endogen. Semua variabel baik endogen maupun eksogen yang dipercercaya saling berhubungan seharusnya dimaksudkan di dalam model. Namun kita juga bisa memasukkan variabel eksogen di dalam VAR. Universitas Sumatera Utara 49 2. Untuk melihat hubungan antar variabel di dalam VAR, kita membutuhkan sejumlah kelambanan variabel tersebut terhadap yang lain di model. Selain kedua hal tersebut, model VAR adalah model linear sehingga kita tidak perlu khawatir tentang bentuk model serta model VAR mudah di estimasi dengan metode OLS. Model VAR menganggap bahwa semua variabel ekonomi saling bergantung dengan yang lain. Model VAR adalah persamaan regresi yang menggunakan data time series. Persoalan yang muncul di dalam data time series berkaitan dengan stasionaritas data time series dan kointegrasi. Pembentukan model VAR ini juga sangat terkait erat dengan masalah stasionaritas data dan kointegrasi antar variabel di dalamnya. Langkah pertama pembentukan model VAR adalah melakukan uji stasionaritas data. Jika data adalah stasioner pada tingkat level maka kita mempunyai VAR biasa unrestricted VAR. Sebaliknya jika data tidak stasioner pada tingkat level tetapi stasioner pada proses diferensiasi data, maka kita harus menguji apakah data mempunyai hubungan dalam jangka panjang atau tidak dengan melakukan kointegrasi. Apabila terdapat kointegrasi maka model Vector Error Corection Model VECM . Model VECM ini merupakan model yang terestriksi restrictic VAR karena adanya kointegrasi yang menunjukkan adanya hubungan jangka panjang antar variabel di dalam system VAR. Apabila terjadi tidak ada kointegrasi antar variabel endogen tetapi data stasioner dalam proses diferensiasi disebut VAR dengan data diferensiasi. Namun pada penelitian ini tidak dilakukan uji Universitas Sumatera Utara 50 kointegrasi,bila nantinya dalam pengujian di misalkan dilakukan uji akar unit tingkat diferensiasi itu dilakukan hanya untuk menghindari reggresi lancung. Gambar 3.1 Proses Pembentuka VAR 2.7.2 Uji Akar Unit Uji akar unit digunakan untuk mengetahui ada tidaknya stasioneritas data. Pengertian stasioneritas terkait erat dengan konsistensi pergerakan data time Data Time series Uji Stasionaritas Data Stasioner VAR Bentuk Level Tidak Stasioner Stasioner diferensi Data Terjadi kointegrasi VCM VAR Bentuk Diferensi Universitas Sumatera Utara 51 series. Suatu data dikatakan stasioner apabila memenuhi tiga kriteria, yaitu jika nilai rata-rata dan varians konstan sepanjang waktu dan kovarians antara dua runtut waktuperiode waktu hanya tergantung dari kelambanan antara dua periode waktu tersebut. Estimasi model ekonometrik time series akan menghasilkan kesimpulan yang tidak berarti, ketika data yang digunakan mengandung akar unit tidak stasioner. Gujarati, 2004. Uji yang biasa digunakan adalah uji augmented Dickey –Fuller. Uji lain yang serupa yaitu Uji Phillips –Perron. Keduanya mengindikasikan keberadaan akar unit sebagai hipotesis null. Perlu diketahui bahwa data yang dikatakan stasioner adalah data yang bersifat flat, tidak mengandung komponen trend, dengan keragaman yang konstan, serta tidak terdapat fluktuasi periodik. Untuk diketahui adanya akar unit, maka dilakukan pengujian Dickey-Fuller DF-test sebagai berikut: Jika variabel Yt sebagai variabel dependen, maka akan diubah menjadi : Y t = ρ Y t-1 + U t ……………………1 Jika koefisien Y t-1 ρ adalah = 1 dalam arti hipotesis diterima, maka variabel mengandung unit root dan bersifat non-stasioner. Untuk mengubah trend yang bersifat non-stasioner menjadi stasioner dilakukan uji orde pertama first difference ΔY t = ρ-1 Y t – Y t-1 ……………..2 Koefisien ρ akan bernilai 0, dan hipotesis akan ditolak sehingga model menjadi stasioner. Hipotesis yang digunakan pada pengujian augmented dickey fuller adalah: H0 : ρ = 0 Terdapat unit roots, variabel Y tidak stasioner H1 : ρ ≠ 0 Tidak terdapat unit roots, variabel Y stasioner Universitas Sumatera Utara 52 Kesimpulan hasil root test diperoleh dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel pada tabel Dickey-Fuller.

2.7.3 Penetuan Lag Optimum