Konsep Pemasaran Pemasaran Jasa

C. Konsep Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong 2001: 23 falsafah manajemen pemasaran mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran target market dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan pesaing. Sedangkan menurut Kotler sendiri 2005: 23, bauran pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Jadi dapat disimpulkan bahwa konsep pemasaran mengharuskan perusahaan untuk menjadi lebih efektif dan efisien dari para pesaingnya dalam memuaskan pelanggan supaya bisa mencapai tujuan atau sasaran organisasi. Dengan demikian terlihat jelas bahwa tujuan dari kosep pemasaran adalah memuaskan kebutuhan konsumen dengan cara meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Asumsi dari konsep pemasaran ini adalah bahwa suatu perusahaan akan dapat berhasil dan memiliki kemampuan dalam persaingan bila dalam usahanya memasarkan produk perusahaan diladaskan pada tujuan pemuasan kebutuhan kosumen.

D. Pemasaran Jasa

Dewasa ini meningkatnya kemakmuran dan kekompakan produk yang memakai jasa semakin menambah perhatian pada masalah khusus mengenai pemasaran jasa. Sifat produk jasa pada dasarnya tidaklah berbada jauh dengan produk barang, karena hanya berbeda pada jenis dari produk itu sendiri. Menurut Kotler dan Armstrong 2001: 347, jasa adalah segala aktivitas atau manfaat yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud, dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Sedangkan menurut Boyd et al 2000: 7 jasa adalah tidak berwujud dan, selain diberikan oleh obyek fisik dapat pula diberikan oleh orang, lembaga, tempat, dan kegiatan. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa jasa adalah segala sesuatu yang tidak berwujud yang diberikan oleh obyek fisik orang untuk pemenuhan kebutuhan namun tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Jasa tidak dapat dirasakan tanpa kita menggunakan produk itu, karena produk jasa tidak berwujud barang. Beberapa elemen mengenai pemasaran dalam produk jasa meliputi: 1. Sikap dan keputusan konsumen, yaitu kegunaan dan nilai barang jasa yang tersedia sesuai dengan kemampuan mereka membayar. 2. Sikap dan keputusan produsen, yaitu produk jasa yang dijual atau ditawarkan dalam situasi bisnis untuk jangka panjang. 3. Cara produsen dalam mengkomunikasikan produknya dengan konsumen sebelum, selama, dan setelah penjualan. Hal ini dilakukan karena karakteristik yang melekat pada jasa berbeda dengan karakteristik barang. Karakteristik jasa tersebut adalah: 1. Intangible : konsumen tidak dapat mencicipi atau mencoba produk yang akan dibelinya, konsumen dapat merasakan produk jasa itu setelah merasakan dan mengalami sendiri terhadap produk yang dikonsumsinya. 2. Perishability: Produk jasa tidak dapat disimpan atau ditimbun, karena setiap even atau peristiwa biasanya hanya terjadi sekali dalam jangka waktu tertentu, dan bila itu terjadi lagi maka kejadiannya tidak akan serupa. 3. Hasil produk jasa belum tentu mempunyai standar atau ukuran yang obyektif, karena dalam industri hanya menggunakan patokan bagus dan tidak bagus, baik dan tidak baik, atau puas dan tidak puas dari orang yang dilayani. 4. Hasil produk jasa tidak dapat dipindahkan, karena produk ini tidak mungkin dibawa ke konsumen, tapi sebaliknya konsumen yang harus dibawa ke tempat jasa tersebut. 5. Variability, jasa-jasa yang beragam tergantung dari penyedia jasa, kapan dan dimana ia akan disediakan.

E. Kepuasan Konsumen