Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

E Berapa lama kesulitan berlangsung 51,41 23 12 9, 42 7 44 Berapa lama penyebab kesulitan berlangsung 13 19, 55 38, 46 10 58 43 16 Total 16 16 9 9 7 7 64 Metode yang digunakan dalam penyusunan Skala Adversity Quotient adalah metode Likert. Pilihan jawaban atas masing-masing aitem terdiri dari 4 kategori dengan skornya masing-masing yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel : 3.3 Skor jawaban Pernyataan favorable dan Unfavorable Skala Adversity Quotient Kategori Jawaban Skor Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable SS 4 1 S 3 2 TS 2 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STS 1 4 Keterangan kategori jawaban : SS : Sangat setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Peneliti hanya memberikan 4 pilihan jawaban dan meniadakan kategori jawaban tengah atau netral untuk menghindari adanya kecenderungan jawaban ketengah central tendency effect dan untuk melihat kecenderungan jawaban ke arah sesuai atau tidak sesuai Hadi,1996 Dalam pemberian skor, bila subyek memberikan respon positif pada pernyataan favorable maka akan mendapat skor lebih tinggi daripada respon yang negatif. Sedangkan pada aitem unfavorable, respon negatif akan mendapat skor yang lebih tinggi daripada respon yang positif.

F. Pertanggungjawaban Mutu Alat Ukur 1. Validitas Alat Ukur

Validitas alat ukur adalah seberapa jauh suatu alat ukur dapat mengukur aspek yang diukur Hadi,1996. Validitas berarti tingkat ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar,2002. Alat ukur dikatakan valid jika dapat memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Validitas yang digunakan dalam skala penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi dilakukan melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional yaitu dengan menganalisis sejauh mana alat ukur merefleksikan keseluruhan isi kawasan ukur dan ciri atribut yang hendak diukur Azwar,2002. Salah satu cara untuk mengetahui apakah validitas isi telah dipenuhi adalah dengan melihat apakah aitem-aitem telah disusun menurut blue print-nya yaitu batasan domain ukur yang telah ditetapkan semula. Dalam hal ini, peneliti menyusun skala berdasarkan aspek-aspek yang ada dalam landasan teori yang telah termuat dalam blue print, kemudian mengkonsultasikannya dengan dosen pembimbing selaku pihak yang berkompeten. Setelah skala dikoreksi oleh dosen pembimbing dan telah dilakukan perbaikan-perbaikan, selanjutnya dilakukan uji coba sampel kecil pada 5 orang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Uji coba sampel kecil ini dilakukan dengan tujuan meminta masukan apakah kalimat dari masing-masing pernyataan mudah dipahami. Selain itu, untuk mengetahui apakah pemahaman dari kelima subyek uji coba sampel kecil tersebut sesuai dengan yang dimaksudkan dengan isi pernyataan atau tidak. Dari hasil uji coba sampel kecil tersebut, peneliti mendapatkan beberapa masukan yang kemudian dikonsultasikan kembali dengan dosen pembimbing. Setelah Dosen Pembimbing melakukan analisis rasional terhadap Skala Adversity Quotient yang disusun oleh peneliti, dan menyatakannya mampu memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut, maka peneliti menyusun skala tersebut dalam satu bendel skala yang disebut sebagai Skala Adversity Quotient.

2. Seleksi aitem dan Uji Reliabilitas Alat Ukur

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti melakukan uji coba alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan untuk melihat kesahihan dan reliabilitas aitem alat ukur yang akan digunakan untuk penelitian. Peneliti mengambil sebagian dari siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu, sebagai subyek dalam uji coba alat ukur yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 Agustus 2007 pukul 12.00 – 12.30 di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul. Subyek uji coba alat ukur berjumlah 36 orang. Dari 36 bendel skala yang diberikan, seluruhnya memenuhi syarat untuk dianalisis. Berikut ini analisis data yang diperoleh dalam uji coba alat ukur. 2.1 Uji Kesahihan Skala Uji Coba Uji kesahihan butir skala ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 10.0 for Windows dengan mengukur korelasi antara aitem-aitem yang diuji dengan skor total responden uji coba. Dari hasil pengujian ini, 19 aitem dari 64 aitem dinyatakan gugur karena mempunyai korelasi rendah terhadap skor total, koefisein korelasi 0,3 Azwar, 2002 Aitem-aitem yang gugur tersebut mencakup 4 aitem dari aspek Control, 6 aitem dari aspek Origin dan Ownership, 3 aitem dari aspek Reach dan 6 aitem dari aspek Endurance. Diantara aspek-aspek dalam skala ini tidak didapati satupun aspek yang hilang akibat keseluruh aitemnya gugur. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Aspek Reach merupakan aspek dengan jumlah aitem terbesar, yaitu terdiri dari 13 aitem. Aspek Origin dan Ownership dan aspek Endurance merupakan aspek dengan jumlah aitem terkecil, yaitu 10 aitem. Dengan demikian selisih antara aspek dengan jumlah aitem terbesar dan aspek dengan jumlah aitem terkecil tidak terlalu besar. Dalam tabel berikut ini disajikan aitem gugur dan aitem sahih dalam skala uji coba Adversity Quotient, serta sebaran aitem dalam skala penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI