C. Persiapan Analisis Data Statistik Hasil Penelitian
Sebelum melakukan analisis data, peneliti melakukan uji reliabilitas dan uji normalitas dari Skala Adversity Quotient.
1. Reliabilitas Skala Penelitian Hasil uji reliabilitas dengan teknik koefisien reliabilitas alpha dari
Cronbach dalam program SPSS 10.0 for Windows menunjukkan bahwa skala Adversity Quotient memiliki koefisien reliabilitas 0,8430. Dengan demikian,
reliabilitas alat ukur tersebut dapat dikatakan cukup memuaskan. 2. Uji Normalitas Skala Penelitian
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov Uji K-S dalam program SPSS 10.0 for Windows menunjukkan bahwa variabel
Adversity Quotient memiliki probabilitas 0,970. Dengan demikian probabilitas variabel Adversity Quotient lebih dari 0,05 p 0,05. Dari hasil uji normalitas
tersebut dinyatakan bahwa distribusi untuk variabel Adversity Quotient adalah normal.
Tabel : 4.1 Hasil Uji Normalitas Skala Penelitian
Variabel N
Kolmogorof- Smirnov
Taraf Signifikansi
Adversity Quotient
62 0,489
0,970 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Deskripsi Data
Berikut ini hasil penelitian yang diperoleh :
Tabel : 4.2 Rangkuman Deskripsi Data Penelitian
V N
Skor Mean
SD
Min t Max t
Min e Max e
Teoritik Empiris
Teoritik Empiris
AQ total
62 45
180 115
163 112,5
136,45 11,25
10,88 C
62 12
48 30
44 30
36,29 3
3,45 O2
62 10
40 24
39 25
31,26 2,5
3,19 R
62 13
52 24
48 32,5
38,11 3,25
4,18 E
62 10
40 22
38 25
30,79 2,5
3,06
Dari deskripsi data penelitian dapat diterangkan sebagai berikut : a. V adalah variabel. Penjelasannya :
• AQ Total adalah total Adversity Quotient.
• C adalah Control Kendali
• O
2
adalah Origin dan Ownership Asal Usul dan Pengakuan
• R adalah Reach Jangkauan
• E adalah Endurance Daya tahan
b. N menunjukkan jumlah subyek penelitian, yaitu 62 orang c. Skor minimum teoritik Min t adalah skor paling rendah yang diperoleh
subyek pada skala Adversity Quotient. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Skor maksimum teoritik Max t adalah skor paling tinggi yang diperoleh subyek pada skala Adversity Quotient.
e. Skor minimum empirik Min e adalah skor paling rendah yang telah diperoleh subyek penelitian.
f. Skor maksimum empirik Max e adalah skor paling tinggi yang telah
diperoleh subyek penelitian. g. Mean teoritik, yaitu rata-rata teoritik dari skor maksimum dan minimum yang
merupakan titik tengah dari range. h. Mean empiris, yaitu rata-rata dari skor subyek penelitian.
i. Standar Deviasi SD atau simpangan baku, yang menunjukkan variasi
jawaban untuk variabel Adversity Quotient. Penyajian deskripsi data penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan
gambaran yang mudah dipahami mengenai variabel yang bersangkutan. Dari sini dapat diketahui keadaan subyek penelitian pada variabel yang ditentukan dengan
membandingkan besarnya mean empiris dengan mean teoritik. Pada tabel 9 ditunjukkan bahwa skala Adversity Quotient yang dilakukan
pada 62 subyek menghasilkan skor mean empiris sebesar 136,45. Dengan standar deviasi sebesar 10,88. Dan mean teoritiknya sebesar 112,5. Dengan demikian,
mean empiris lebih tinggi dari mean teoritik berarti subyek secara umum memiliki Adversity Quotient yang cukup tinggi.
E. Kategorisasi tingkat Adversity Quotient 1. Kategorisasi Adversity Quotient
Berikut ini hasil penelitian yang diperoleh :
Tabel : 4.3 Deskripsi Data Adversity Quotient
N Skor
Mean SD
Min
t
Max
t
Min
e
Max
e
Teoritik Empiris
Teoritik Empiris
62
45 180
115 163
112,5 136,45
11,25 10,88
Dari deskripsi hasil penelitian diatas, maka dapat dibuat norma kategorisasi dengan batasan angka sebagai berikut :
Tabel : 4.4 Norma kategorisasi Adversity Quotient
Norma Kategori
112 + 1,0 11 ≤X Tinggi
112 - 1,0 11 ≤ X 112 + 1,0 11 Sedang
X 112 – 1,0 11 Rendah
Perhitungan diatas disederhanakan menjadi norma kategorisasi sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI