Hasil Skor Item Percaya Diri
Ketiga, peserta didik memiliki sikap obyektif. Hal ini terlihat dari individu yang memandang permasalahan atau sesuatu sesuai dengan
kebenaran yang semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri, seperti: peserta didik percaya tugas sesulit apa pun
yang diberikan oleh guru bukan untuk membebaninya melainkan untuk mengembangkan kemampuan yang ia miliki. Keempat, Peserta didik
memiliki sikap bertanggungjawab. Hal ini terlihat dari individu yang bersedia menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya,
seperti: peserta didik melaksanakan sanksi yang diberikan ketika saya terlambat datang ke sekolah.
Kelima, peserta didik memiliki sikap rasional. Hal ini terlihat dari individu menganalisa suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang
dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan, seperti: peserta didik berpikir bahwa guru yang memberi peringatan kepada siswa memiliki
tujuan agar siswa menjadi lebih baik. Keenam, peserta didik berani mencoba hal baru tanpa rasa takut. Hal ini terlihat dari individu mempunyai
keberanian untuk mencoba sesuatu hal yang baru, seperti: peserta didik mau mengikuti kegiatan ekskul yang belum pernah diikuti ketika SMP.
Ketujuh, peserta didik merasa dapat diterima oleh lingkungan tempat berinteraksi. Hal ini terlihat dari individu memiliki keyakinan
bahwa dirinya akan dapat diterima ditengah-tengah lingkungan tempat ia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berinteraksi, seperti: peserta didik merasa diterima dengan baik oleh teman- teman dan bapakibu guru.
Beberapa faktor yang mempengaruhi peserta didik kelas X SMA Santo Paulus Nyarumkop belum optimal dalam pencapaian sikap percaya
diri dengan baik yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang pertama, yaitu: pengalaman hidup. Kepercayaan diri yang terbentuk dalam
diri setiap orang merupakan hasil dari pengalamannya sepanjang hidup. Biasanya orang yang memiliki pengalaman mengecewakan, akan
menyebabkan timbulnya rasa rendah diri pada dirinya. Terlebih jika pada dasarnya seseorang memilih rasa tidak aman, kurang kasih sayang, dan
kurang perhatian. Faktor internal yang kedua, yaitu: Konsep diri merupakan penilaian mengenai diri sendiri. Terbentuknya konsep diri pada
seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam sosialisasi dengan lingkungan. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri
biasanya memiliki konsep diri yang negatif, sebaliknya seseorang yang memiliki rasa percaya diri akan memiliki konsep diri yang positif.
Faktor eksternal yang mempengaruhi peserta didik kelas X SMA Santo Paulus Nyarumkop belum optimal dalam pencapaian sikap percaya
diri dengan baik yaitu: Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga dan masyarakat. Dukungan yang diterima dari lingkungan keluarga, seperti
anggota keluarga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi pada diri seseorang. Begitu juga
dengan lingkungan masyarakat yang memberikan dampak positif, maka seseorang akan berkembang menjadi lebih baik.
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa peserta didik kelas X SMA Santo Paulus Nyarumkop sebenarnya sudah
memiliki tingkat percaya diri yang baik, namun belum merata pada semua peserta didik. Hal tersebut dikarenakan peserta didik sedang berproses
mengenali kepercayaan diri yang ada didalam dirinya, seperti bertindak mandiri dalam mengambil keputusan dan berani mencoba sesuatu hal yang
baru. 2.
Analisis Capaian Skor Item-item Percaya Diri Peserta Didik
Berdasarkan hasil analisis capaian skor butir item percaya diri pada peserta didik kelas X SMA Santo Paulus Nyarumkop, terdapat 30 atau 60
item yang masuk dalam kategori sangat tinggi, 13 atau 26 item yang masuk dalam kategori tinggi, 7 atau 14 item yang masuk dalam kategori
rendah, dan 0 atau 0 item yang masuk dalam kategori sangat rendah. Item-item yang berada dalam kategori kurang baik dalam penelitian
ini adalah item pertama “Saya ragu dengan hasil pekerjaan saya”. Rendahnya item ini dapat diindikasikan bahwa peserta didik kelas X SMA
Santo Paulus Nyarumkop belum memiliki keyakinan akan kemampuan diri. Hal tersebut kemudian dapat diindikasikan bahwa peserta didik kelas
X SMA Santo Paulus Nyarumkop belum yakin dengan kemampuan yang dimilikinya, sehingga peserta didik ragu dengan hasil pekerjaannya.
Item kedua, “Kemampuan yang saya miliki tidak sebaik teman- teman lainnya
”. Rendahnya item ini dapat diindikasikan bahwa peserta didik kelas X SMA Santo Paulus Nyarumkop belum memiliki keyakinan
akan kemampuan diri. Hal tersebut kemudian dapat diindikasikan bahwa peserta didik kelas X SMA Santo Paulus Nyarumkop belum yakin dengan
kemampuan yang dimilikinya. Menurut Antony dalam Ghufron dan Risnawati, 2012 dan Hakim
2002, konsep diri merupakan faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri. Pembentukan konsep diri akan sangat mempengaruhi pola hidup, pola
pikir, emosi, dan perilaku seseorang. Pembentukan konsep diri yang negatif cenderung membuat seseorang hanya memusatkan pikiran pada hal-
hal yang negatif dalam dirinya. akibatnya ia menjadi pesimis dengan kemampuan yang dimiliki, bahkan cenderung menyalahkan diri sebagai
orang yang tidak bisa berbuat apa-apa. Hal sebaliknya bila konsep dirinya positif.
Item ketiga, “Saya takut salah ketika akan menjawab pertanyaan dari guru, maka saya memilih untuk diam saja”. Rendahnya item ini dapat
diindikasikan bahwa peserta didik kelas X SMA Santo Paulus Nyarumkop belum berani bertanya dan menyatakan pendapatnya. Hal tersebut
kemudian dapat diindikasikan bahwa peserta didik kelas X SMA Santo Paulus Nyarumkop belum memiliki sikap optimis.