2.3. Kerangka Pikir
2.3.1. Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar
Menurut John P.Kambel dalam Purwanto 1990: 72, motivasi merupakan suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap
bermacam-macam bentuk kegitatan yang dikehendaki, dimana motivasi mencakup di dalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respon,
dan kegigihan tingkah laku. Menurut Goleman dalam Budhiyanto dan Nugraha 2004, motivasi berarti menggunakan hasrat kita yang paling
dalam untuk menggerakkan dan menuntun kita menuju sasaran efektif, dan untuk bertahan kegagalan dan frustasi. Motivasi yang paling ampuh adalah
motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang. Berdasrkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa akuntansi. Seseorang mahasiswa akuntansi dapat termotivasi untuk berprestasi, akan lebih jeli
untuk untuk menemukan cara-cara untuk belajar lebih baik, berusaha membuat inovasi, atau menemukan keunggulan kompetitif.
2.3.2. Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar
Pengaruh kebiasaan belajar terhadap nilai mata kuliah akuntansi didasari oleh teori klasik yang dikembangkan oleh Ivan Palvon pada tahun
1849-1936 yang menyatakan bahwa conditional stimulus adalah rangsangan yang mampu mendatangkan respon yang dipelajari dinamakan
conditional reponse. Maksud teori ini adalah kecakapan dilakukan melalui
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
usaha yang terencana dan disadari karena sering dilakukan maka menjadi kebiasaan.
Setiap manusia dimana saja berada tentu melakukan kegiatan belajar. Seorang mahasiswa yang ingin mencapai cita-citanya tentu harus
belajar dengan giat, untuk dapat mencapai cita-cita tidak bisa dengan bermalas-malas, tetapi harus rajin, gigih dan tekun belajar.
Kebiasaan belajar cenderung menguasai prilaku mahasiswa dalam setiap kegiatan belajar, karena kebiasaan belajar mengandung motivasi
yang kuat bagi mahasiswa sebagai daya penggerak psikis dalam diri mereka masing-masing. Miaslnya, mahasiswa yang sering kali berlatih
soal-soal akan lebih baik prestasinya dari pada mahasiwa yang hanya belajar secara teori karena kurang strategi dan taktik dalam penyelesaian
soal. Kebiasaan belajar yang baik itu haruslah dipupuk dan
dikembangkan. Demikian pula kebiaasaan belajar itu bukan sesuatu yang telah ada, namun sesuatu yang harus dibentuk. Sedangkan apabila
memiliki kebiasaan belajar yang tidak sesuai atau kurang tepat makan akan memperoleh hasil yang tidak optimal sehingga akan mempengaruhi
prestasi belajar mahasiswa yang bersangkutan. Kebiasaan belajar yang tidak sesuai dapat mempersulit mahasiswa
dalam memahami dan memperoleh pengetahuan sehingga menghambat kemajuan belajar mahasiswa dan pada akhirnya akan mengalami
kegagalan delam berprestasi. Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
adanya kebiasaan belajar kurang baik. Menurut Dimyati 2002:246, kebiasaan belajar yang kurang baik antara lain berupa:
a. Belajar pada akhir semeter b. Belajar tidak teratur
c. Menyia-nyiakan kesempatan belajar d. Bersekolah hanya untuk bergengsi
e. Datang terlambat
2.3.3. Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar