2.2.1 Pengertian Akuntansi Secara Umum
Dapat dikatakan bahwa akuntansi merupakan penyedia informasi, sehingga menurut Kieso dan Weygandt 2002;2, akuntansi adalah
pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang entitas ekonomi kepada pemakai yang berkepentingan. Oleh sebab
itu akuntansi memegang peranan penting dimana menurut Warren dan Fess 2005;10, akuntansi adalah system informasi yang menghasilkan laporan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktifitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
Dari definisi mengenai akuntansi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan proses pengolahan informasi yang berkaitan
dengan kesatuan ekonomi yang bersifat kuantitatif yang dapat menjadi dasar bagi pihak ekstern dan intern untuk mengambil keputusan. Sehingga
akuntansi disebut sebagai bahasa perusahaan, karena melalui akuntansilah perusahaan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan
orang-orang akan mengambil tindakan berdasarkan laporan tersebut.
2.2.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen SIM
Sistem Informasi Manajemen SIM merupakan penerapan sistem informasi didalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang
dibutuhkan tingkat manajemen. Menurut Jogiyanto 2000;40 Sistem Informasi Manajemen adalah
kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam suatu
organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi SIA
Organisasi menggantungkan diri pada sistem informasi untuk mempertahankan kemampuan berkompetensi. Produktivitas sebagai suatu
hal yang penting agar tetap kompetitif, dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang lebih baik.
Menurut Baridwan 1997;3 sistem informasi akuntansi SIA adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak
di luar perusahaan kantor pajak, investor, dan kreditor dan pihak intern manajemen.
Menurut Bodnar dan Hopwood 2000;1 SIA adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah
data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. SIA mewujudkan perubahan ini apakah secara
manual atau terkomputerisasi. Menurut Jogiyanto 2000;49 adalah suatu subsistem dari sistem
informasi bisnis yang dihubungkan dengan tipe suatu informasi dan pengolahan informasi yang termasuk di dalam bagian fungsi akuntansi.
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi Akuntansi lebih merujuk pada sistem Akuntansi berbasis
komputer atau lebih dikenal dengan nama Sistem Pengolahan data Elektronik Electronik Data Processing.
2.2.3.1 Peranan Sistem Informasi Akuntansi SIA
Organisasi perusahaan modern yang dilayani oleh sistem informasi akuntansi merupakan suatu badan atau lembaga yang sangat kompleks.
Posisi penting dalam dunia modern menimbulkan kepentingan dalam aktivitas-aktifitasnya, diantaranya adalah golongan masyarakat yang
langsung tertarik antara lain adalah para pelanggan , leveransir supplier, pegawai, pemberi kredit atau pemberi pinjaman, pemegang saham dan
berbagai instansi pemerintah yang berkepentingan dalam hal tersebut. Akan sangat berguna bila SIA ditinjau dari sudut pandang para
pemakai informasi akuntansi yang memanfaatkan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Hal ini dikemukakan oleh Widjajanto 2001;14
tentang peranan SIA dalam suatu organisasi perusahaan.
2.2.3.2 Jenis Sistem Informasi
Istilah Sistem informasi menganjurkan penggunaan teknologi komputer dalam organisasi untuk menyajikan informasi kepada pemakai.
Sistem Informasi berbasis komputer merupakan sekelompok perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi
yang bermanfaat.
Menurut Bodnar dan Hopwood 2000;4 terdapat beberapa jenis sistem informasi berbasis komputer yaitu :
1. Pengolahan data elektronik – Electrinic Data Processing
EDP adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk melakukan pengolahan data dan transaksi – transaksi dalam suatu organisasi. EDP
adalah aplikasi akuntansi paling dasar dalam setiap organisasi. 2.
SIM Manajemen Informasi System menguraikan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi bagi
pengambilan keputusan manajer. SIM menyediakanberagam informasi diluar yang berkaitan dengan pengolahan data dalam organisasi,
misalnya : a.
Sistem Informasi Pemasaran adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi pemasaran. Kebanyakan
dari informasi oleh SIA organisasi, contohnya ikhtisar penjualan dan informasi biaya.
b. Sistem Informasi Produksi adalah SIM yang menyediakan
informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi. Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, misal ikhtisar
persediaan dan informasi biaya. c.
Sistem Informasi SDM adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi SDM Kepegawaian.
Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, misal ikhtisar pajak upah, pajak, informasi bermanfaat.
d. Sistem Informasi Keuangan adalah SIM yang menyediakan
informasi untuk digunakan oleh fungsi keuangan. Kebanyakan dari informasi aplikasi – aplikasi sistem informasi akuntansi
organisasi. Contohnya adalah ikhitisar arus kas dan informasi pembayaran.
3. Sistem Pendukung Keputusan – Decission Support System
DSS Dalam sistem pendukung keputusan, Data diproses kedalam format
pengambilan keputusan bagi kepentingan pemakai akhir. DSS mensyaratkan penggunaan model – model keputusan dan berbasis data
khusus serta benar – benar terpisah dari pengolahan data. 4.
Sistem Pakar – Expert System ES. Sistem Pakar ES adalah sistem informasi basis pengetahuan yang memanfaatkan
pengetahuanya tentang bidang aplikasi tertentu untuk bertindak seperti seorang konsultan ahli bagi pemakainya. Seperti DSS, ES mensyatkan
penggunaan model – model keputusan dan basis data pengolahan khusus. Tidak seperti DSS, ES juga mensyaratkan pengembangan
Knowledge base – pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli dalam pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan oleh
seorang ahli, DSS membantu pemakai dalam pengambilan keputusan, sedangkan ES membuat keputusan sendiri.
5. Sistem Informasi Executif – Information Executive System
EIS, dibuat bagi kebutuhan informasi strategi manajen puncak. Banyak informasi yang dipergunakan oleh manajemen puncak datang
dari sumber luar sistem informasi organisasi, tetapi sebagian informasi harus diproses melalui sistem informasi yang telah diproses oleh
sistem informasi organisasi. EIS menyediakan akses yang mudah untuk memilih informasi yang telah diproses òleh sistem informasi
organisasi manajemen puncak. 6.
Sistem Informasi Akuntansi sebagai sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi
informasi. Tetapi istilah SIA lebih luas dari itu guna mencakup siklus – siklus pemrosesan transaksi, pengguna teknologi informasi dan
pengembangan sistem.
2.2.3.3 Pengembangan Sistem Informasi
Sistem Informasi berkembang selama masa hidup suatu perusahaan. Artinya suatu sistem yang baru akan mengganti sistem yang
sedang digunakan jika tidak memadai lagi. Menurut Elfreda 2004;26 Pengembangan Sistem Informasi
Akuntansi merupakan proses memodifikasi atau mengubah bagian – bagian atau keseluruhan sistem informasi. Proses ini membutuhkan komitmen
substansial mengenai waktu, sumber daya dan merupakan aktifitas yang berkesinambungan.
Menurut Wilkinson
1993;14 terdapat beberapa siklus
pengembangan sistem informasi antara lain : 1.
Perencanaan Sistem, meletakkan dasar bagi sistem informasi baru atau sistem informasi hasil revisi. Dalam tahap ini
meliputi persiapan rencana sistem induk di samping juga usulan proyek sistem untuk melaksanakan rencana tersebut.
2. Analisis Sistem, meliputi survey dan analisis terhadap
sistem informasi yang sekarang. Dalam tahap ini akan menentukan informasi yang diperlukan para pengguna dari sistem yang baru
disamping juga persyaratan teknis dari sistem itu sendiri. 3.
Desain Sistem, penentuan spesifikasi yaitu, jawaban terhadap pertanyaan – pertanyaan mengenai desain yang dikemukakan
pada bagian sebelumya yang memenuhi kebutuhan dan persyaratan yang ditentukan selama tahap analisis sistem. Seringkali dibuat desain
alternatif dan alternatif ini dievaluasi. Tahap ini diakhiri dengan hasil spesifikasi desain yang lengkap yang paling sesuai dengan situasi dan
keadaan perusahaan sekarang dan yang akan datang.
4. Justifikasi dan Seleksi Sistem, analisis rinci mengenai
manfaat dan biaya desain sistem tertentu.Tahap ini juga mencakup evaluasi usulan – usulan dari produsen peralatan pemrosesan, agar
peralatan yang paling sesuailah yang dipilih untuk mengimplementasikan desain.
5. Implementasi Sistem, terdiri dari langkah – langkah seperti
perlengkapan rinci untuk rancangan baru, pengangkatan dan pelatihan training karyawan baru, penginstalan dan penyajian peralatan baru
serta penerapan awal dari sistem yang baru itu.
2.2.3.4. Penggunaan komputer Dalam Sistem Informasi Akuntansi SIA
Karena informasi merupakan hasil proses dari data, maka sistem informasi akuntansi merupakan pemrosesan data yang berupa transaksi
didalam suatu sistem. Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.
Sistem adalah kumpulan sumberdaya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu oleh Bodnar dan Hopwood 2000;1.
Digunakannya komputer sebagai alat bantu memproses atau mengolah data tidak mengubah hakikat sistem informasi akuntansi, tetapi
prosedur dan pengolahan datanya menjadi berbeda dibanding dengan sistem manual. Perancangan sistem adalah proses menspesifikasikan rincian solusi
yang dipilih oleh proses analisis sistem oleh Bodnar dan Hopwood 2000;21
Gambar. 1 : Siklus Pengolahan Data dengan Manual
Sumber : Baridwan, Zaki, 1994, Bunga Rampai SIA, edisi pertama, BPFE, Yogyakarta, hal 128
Gambar.2 : Siklus Pengolahan Data dengan Komputer
Bukti Transaksi
Jurnal Buku
Besar Laporan
Keuangan
Buku Pembantu
Laporan
Bukti Transaksi
Jurnal
Buku Besar
Laporan Keuangan dan laporan lain, yaitu
Laporan keuangan Fiskal
File Transaksi
Sumber : Baridwan, Zaki, 1994, Bunga Rampai SIA, edisi pertama, BPFE, Yogyakarta, hal 128.
Pemrosesan data dengan komputer dapat dilakukan lebih mudah, lebih cepat serta lebih banyak. Demikian pula informasi yang dihasilkan
juga lebih banyak, lebih cepat dan lebih akurat. Tidak dapat dielakkan bahwa kemampuan komputer untuk membantu mengolah data jauh lebih
akurat dan lebih cepat ketimbang kemampuan manusia mengolah data secara manual.
2.2.3.5. Para Pemakai Informasi Akuntansi
Menurut Simamora 2000;8 pihak – pihak yang membutuhkan informasi terdiri atas beberapa kalangan. Pada umumnya pemakai laporan
keuangan dapat dibagi dalam dua golongan antara lain, para pemakai internal dan pemakai eksternal.
a. Pemakai Internal
Para manajer dan staf internal dari berbagai entitas bisnis. Manajer – manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk
menetapkan sasaran bagi organisasinya, untuk mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran – sasaran tersebut dan mengambil tindakan
korekstif manakala dibutuhkan.
b. Pemakai Eksternal
1. Pemilik Perusahaan, para pemilik owners telah
menanamkan dana mereka yang berharga ke dalam suatu organisasi bisnis. Orang – orang ini menghendaki wawasan tentang
keinginan pendapat dimasa lalu, kemungkinan pertumbuhan pada waktu yang akan datang dan prospek arus kas.
2. Karyawan, para karyawan berkepentingan dengan penilaian
posisi finansial perusahaan. Mereka guna menunjukkan suatu indikasi keselamatan pekerjaan mereka. Selain itu, Kalangan
karyawan juga berminat pada informasi yang memungkinkan mereka menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas
jasa, tunjangan, pensiunan dan kesempatan kerja. 3.
Investor, investor memasok dana yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan usaha. Untuk memutuskan apakah permodalan
suatu perusahaan, pemodal – pemodal biasanya mengevaluasi besarnya pendapatan yang diperkirakan dapat diraup dari investasi
mereka. 4.
Kreditor, kreditor adalah pihak yang menyediakan barang – barang, jasa- jasa, dan sumber – sumber daya keuangan bagi
perusahaan baik dengan mengucurkan kredit usaha maupun melakukan pinjaman. Kreditor berminat untuk mengetahui
kesanggupan sebuah perusahaan melunasi kewajiban – kewajiban secara tepat waktu dan terjadwal.
5. Badan Pemerintah, pemerintah membutuhkan informasi
dalam mengatur upayanya mengatur kegiatan – kegiatan perusahaan dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan
nasional dan statistik lainnya. Pemerintah pusat atau daerah menarik pajak dari perusahaan. Besarnya pajak terutang yang harus
dibayar tentunya ditetapkan berdasarkan angka yang tertera dalam laporan keuangan.
6. Organisasi nirlaba, organisasi nirlaba seperti yayasan
pendidikan, rumah sakit dan panti asuhan memakai informasi akuntansi untuk merencanakan dan mengelola aktifitas –
aktifitasnya. Mereka ini juga perlu menyusun anggaran, menggaji pegawai – pegawainya, membeli peralatan, yang semuanya itu
membutuhkan informasi akuntansi. 7.
Masyarakat, masyarakat umum sering bergantung pada informasi keuangan yang dirangkum dalam laporan – laporan
keuangan untuk mengevaluasi tindakan – tindakan perusahaan besar di Indonesia. Masyarakat banyak memakai informasi
finansial dalam menilai keberadaan ekonomi perusahaan – perusahaan ditengah masyarakat.
2.2.3.6. Tujuan Sistem Informasi
Menurut Wilkinson 1993;8 sistem informasi dalam dunia bisnis dan pemerintah mempunyai tiga tujuan, meliputi :
1. Menyediakan informasi yang menunjang pengambilan
keputusan 2.
Menyediakan informasi yang mendukung operasi harian 3.
Menyediakan informasi yang menyangkut pengelolaan kekayaan berkenaan dengan kepengurusan.
Dua tujuan pertama menyangkut kepentingan pemakai internal dan eksternal, sedangkan yang ketiga hanya untuk pihak eksternal hampir semua
informasi yang diperlukan oleh dua tujuan terakhir merupakan data transaksi yang diolah, sementara untuk tujuan kedua hanya sebagian.
2.2.4. Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi Keperilakuan diyakini dapat menjadi suatu terobosan yang baik dalam pengukuran bisnis dan informasi yang memungkinkan para
direktur eksekutif, direktur, dan pembuat rencana strategis lainnya untuk mengoptimalkan keputusan yang diambil, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kinerja perusahaan. Akuntansi keperilakuan tidak sama dengan akuntansi tradisonal yang hanya melaporkan data keuangan.
Akuntansi keperilakuan menggunakan metodologi ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran informasi dengan mengukur dan
melaporkan faktor manusia yang memengaruhi keputusan bisnis dan hasil
mereka. Akuntansi keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan teknik berikut ini, yaitu:
1. Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis
terhadap orang-orang dan kinerja perusahaan. 2.
Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan strategis.
3. Untuk memengaruhi pendapat dan perilaku guna
memastikan keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan.
2.2.5. Faktor – faktor yang mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.