4. Justifikasi dan Seleksi Sistem, analisis rinci mengenai
manfaat dan biaya desain sistem tertentu.Tahap ini juga mencakup evaluasi usulan – usulan dari produsen peralatan pemrosesan, agar
peralatan yang paling sesuailah yang dipilih untuk mengimplementasikan desain.
5. Implementasi Sistem, terdiri dari langkah – langkah seperti
perlengkapan rinci untuk rancangan baru, pengangkatan dan pelatihan training karyawan baru, penginstalan dan penyajian peralatan baru
serta penerapan awal dari sistem yang baru itu.
2.2.3.4. Penggunaan komputer Dalam Sistem Informasi Akuntansi SIA
Karena informasi merupakan hasil proses dari data, maka sistem informasi akuntansi merupakan pemrosesan data yang berupa transaksi
didalam suatu sistem. Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.
Sistem adalah kumpulan sumberdaya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu oleh Bodnar dan Hopwood 2000;1.
Digunakannya komputer sebagai alat bantu memproses atau mengolah data tidak mengubah hakikat sistem informasi akuntansi, tetapi
prosedur dan pengolahan datanya menjadi berbeda dibanding dengan sistem manual. Perancangan sistem adalah proses menspesifikasikan rincian solusi
yang dipilih oleh proses analisis sistem oleh Bodnar dan Hopwood 2000;21
Gambar. 1 : Siklus Pengolahan Data dengan Manual
Sumber : Baridwan, Zaki, 1994, Bunga Rampai SIA, edisi pertama, BPFE, Yogyakarta, hal 128
Gambar.2 : Siklus Pengolahan Data dengan Komputer
Bukti Transaksi
Jurnal Buku
Besar Laporan
Keuangan
Buku Pembantu
Laporan
Bukti Transaksi
Jurnal
Buku Besar
Laporan Keuangan dan laporan lain, yaitu
Laporan keuangan Fiskal
File Transaksi
Sumber : Baridwan, Zaki, 1994, Bunga Rampai SIA, edisi pertama, BPFE, Yogyakarta, hal 128.
Pemrosesan data dengan komputer dapat dilakukan lebih mudah, lebih cepat serta lebih banyak. Demikian pula informasi yang dihasilkan
juga lebih banyak, lebih cepat dan lebih akurat. Tidak dapat dielakkan bahwa kemampuan komputer untuk membantu mengolah data jauh lebih
akurat dan lebih cepat ketimbang kemampuan manusia mengolah data secara manual.
2.2.3.5. Para Pemakai Informasi Akuntansi
Menurut Simamora 2000;8 pihak – pihak yang membutuhkan informasi terdiri atas beberapa kalangan. Pada umumnya pemakai laporan
keuangan dapat dibagi dalam dua golongan antara lain, para pemakai internal dan pemakai eksternal.
a. Pemakai Internal
Para manajer dan staf internal dari berbagai entitas bisnis. Manajer – manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk
menetapkan sasaran bagi organisasinya, untuk mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran – sasaran tersebut dan mengambil tindakan
korekstif manakala dibutuhkan.
b. Pemakai Eksternal
1. Pemilik Perusahaan, para pemilik owners telah
menanamkan dana mereka yang berharga ke dalam suatu organisasi bisnis. Orang – orang ini menghendaki wawasan tentang
keinginan pendapat dimasa lalu, kemungkinan pertumbuhan pada waktu yang akan datang dan prospek arus kas.
2. Karyawan, para karyawan berkepentingan dengan penilaian
posisi finansial perusahaan. Mereka guna menunjukkan suatu indikasi keselamatan pekerjaan mereka. Selain itu, Kalangan
karyawan juga berminat pada informasi yang memungkinkan mereka menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas
jasa, tunjangan, pensiunan dan kesempatan kerja. 3.
Investor, investor memasok dana yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan usaha. Untuk memutuskan apakah permodalan
suatu perusahaan, pemodal – pemodal biasanya mengevaluasi besarnya pendapatan yang diperkirakan dapat diraup dari investasi
mereka. 4.
Kreditor, kreditor adalah pihak yang menyediakan barang – barang, jasa- jasa, dan sumber – sumber daya keuangan bagi
perusahaan baik dengan mengucurkan kredit usaha maupun melakukan pinjaman. Kreditor berminat untuk mengetahui
kesanggupan sebuah perusahaan melunasi kewajiban – kewajiban secara tepat waktu dan terjadwal.
5. Badan Pemerintah, pemerintah membutuhkan informasi
dalam mengatur upayanya mengatur kegiatan – kegiatan perusahaan dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan
nasional dan statistik lainnya. Pemerintah pusat atau daerah menarik pajak dari perusahaan. Besarnya pajak terutang yang harus
dibayar tentunya ditetapkan berdasarkan angka yang tertera dalam laporan keuangan.
6. Organisasi nirlaba, organisasi nirlaba seperti yayasan
pendidikan, rumah sakit dan panti asuhan memakai informasi akuntansi untuk merencanakan dan mengelola aktifitas –
aktifitasnya. Mereka ini juga perlu menyusun anggaran, menggaji pegawai – pegawainya, membeli peralatan, yang semuanya itu
membutuhkan informasi akuntansi. 7.
Masyarakat, masyarakat umum sering bergantung pada informasi keuangan yang dirangkum dalam laporan – laporan
keuangan untuk mengevaluasi tindakan – tindakan perusahaan besar di Indonesia. Masyarakat banyak memakai informasi
finansial dalam menilai keberadaan ekonomi perusahaan – perusahaan ditengah masyarakat.
2.2.3.6. Tujuan Sistem Informasi