Deskripsi Variabel Tingkat Dukungan Manajemen Puncak X Pengujian Asumsi Klasik

menentukan prosedur pengendalian dan keamanan sistem informasi yang dikembangkan, menentukan prosedur pengendalian dan keamanan sistem informasi yang dikembangkan dan menentukan prosedur pengendalian dan keamanan sistem informasi yang dikembangkan.

4.2.3. Deskripsi Variabel Tingkat Dukungan Manajemen Puncak X

2 Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner dapat diperoleh jawaban responden sebagai berikut: Tabel 4.6. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Dukungan Manajemen Puncak X 2 Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Total 1 Manajemen puncak memberikan perhatian tinggi terhadap evaluasi kinerja dari sistem informasi 0 0 1 5 9 11 4 30 2 Manajemen puncak memikili harapan yang tinggi terhadap penggunaan sistem informasi 0 0 3 16 8 3 0 30 3 Manajemen puncak secara aktif terlibat dalam perencanaan operasi sistem informasi 0 0 1 8 9 10 2 30 4 Manajemen puncak secara aktif terlibat dalam perencanaan operasi sistem informasi 0 0 0 11 10 8 1 30 5 Manajemen puncak mahir dalam menggunakan computer 0 0 0 8 12 9 1 30 Total 0 0 5 48 48 41 8 Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner diolah peneliti pada lampiran 4 Dari hasil jawaban responden yang diperoleh dapat diketahui bahwa sebagian besar responden cenderung setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban dengan skor 4 dan 5 sebanyak 48 jawaban. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen puncak memberikan perhatian tinggi terhadap evaluasi kinerja dari sistem informasi, manajemen puncak memikili harapan yang tinggi terhadap penggunaan sistem informasi, manajemen puncak secara aktif terlibat dalam perencanaan operasi sistem informasi, manajemen puncak secara aktif terlibat dalam perencanaan operasi sistem informasi dan anajemen puncak mahir dalam menggunakan computer sehingga dukungan yang diberikan oleh manajemen puncak dapat meningkatkan kinerja para manajer.

4.2.4. Deskripsi Variabel Kinerja Sistem Informasi Akutansi Y

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Y yaitu tingkat efektivitas operasional sistem untuk mengubah data menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan. 1 Deskripsi Variabel Kepuasan Pemakai Y 1 Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner dapat diperoleh jawaban responden sebagai berikut: Tabel 4.7. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Kepuasan Pemakai Y 1 Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Total 1 Sistem mampu membantu departemen dengan berfungsi lebih baik 0 0 0 2 9 18 1 30 2 Sistem mampu membantu departemen dengan berfungsi lebih baik 0 0 0 1 11 17 1 30 3 Sistem mampu meningkatkan kepuasan kinerja saya 0 0 0 1 12 16 1 30 4 Sistem selalu memberikan informasi yang dibutuhkan departemen saya 0 0 0 1 12 16 1 30 5 Sistem didalam aplikasi lain spreadsheet dapat digunakan untuk meringkas informasi guna memenuhi kebutuhan didepartemen saya 0 0 0 1 14 13 2 30 6 Senang menggunakan sistem yang ada 0 0 0 1 12 16 1 30 7 Dengan sistem yang ada departemen saya mampu menggerjakan tugasnya dengan lebih mudah dan lebih efisien 0 0 0 1 14 15 0 30 8 Sistem dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan dan misi perusahaan 0 0 0 2 12 16 0 30 9 Sistem dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan dan misi perusahaan 0 0 0 0 12 16 2 30 10 Sistem telah dilengkapi dengan informasi yang akurat dan reliable 0 0 0 2 12 14 2 30 11 Sistem dengan mudah melakukan penyesuaian pada berbagai kondisi baru, sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi sekarang dan dimasa yang akan datang 0 0 0 2 12 16 0 30 Total 14 132 173 11 Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner diolah peneliti pada lampiran 5 Berdasarkan hasil jawaban responden yang diperoleh dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban dengan skor 6 sebanyak 173 jawaban. Hal ini menunjukkan bahwa sistem mampu membantu departemen dengan berfungsi lebih baik, sistem mampu membantu departemen dengan berfungsi lebih baik, sistem mampu meningkatkan kepuasan kinerja saya, sistem selalu memberikan informasi yang dibutuhkan departemen saya, sistem didalam aplikasi lain spreadsheet dapat digunakan untuk meringkas informasi guna memenuhi kebutuhan didepartemen saya, senang menggunakan sistem yang ada, dengan sistem yang ada departemen saya mampu menggerjakan tugasnya dengan lebih mudah dan lebih efisien, sistem dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan dan misi perusahaan, sebagian besar karyawan di departemen saya tertarik untuk menggunakan sistem yang ada, sistem telah dilengkapi dengan informasi yang akurat dan reliable, sistem dengan mudah melakukan penyesuaian pada berbagai kondisi baru, sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi sekarang dan dimasa yang akan datang. 2 Deskripsi Variabel Pemakaian Sistem Informasi Y 2 Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner dapat diperoleh jawaban responden sebagai berikut: Tabel 4.8. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Pemakaian Sistem Informasi Y 2 Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Total 1 Sistem mampu membantu departemen berfungsi lebih baik 0 0 0 1 18 11 0 30 2 Kesediaan saya dalam menggunakan sistem 0 0 0 5 16 9 0 30 Total 0 0 0 6 34 20 0 Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner diolah peneliti pada lampiran 6 Berdasarkan hasil jawaban responden yang diperoleh dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban dengan skor 6 sebanyak 34jawaban. Hal ini menunjukkan bahwa sistem mampu membantu departemen berfungsi lebih baik dan kesediaan saya dalam menggunakan sistem 3 Deskripsi Variabel Kualitas Sistem Y 3 Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner dapat diperoleh jawaban responden sebagai berikut: Tabel 4.9. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Kualitas Sistem Y 3 Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Total 1 Sistem membantu saya memperoleh informasi lebih tepat waktu 0 0 0 4 19 6 1 30 2 Dengan system, laporan yang dihasilkan dapat diandalkan keakuaratnya 0 0 0 5 12 11 2 30 3 Sistem dapat menyajikan laporan sesuai dengan kebutuhan perusahaan 0 0 0 5 11 11 3 30 Total 0 0 0 14 42 28 6 Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner diolah peneliti pada lampiran 6 Berdasarkan hasil jawaban responden yang diperoleh dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban dengan skor 6 sebanyak 42 jawaban. Hal ini menunjukkan bahwa sistem membantu saya memperoleh informasi lebih tepat waktu, dengan system, laporan yang dihasilkan dapat diandalkan keakuaratnya dan sistem dapat menyajikan laporan sesuai dengan kebutuhan perusahaan 4.3.Deskripsi Hasil Pengujian 4.3.1. Hasil Pengujian Validitas, Reliabilitas Dan Normalitas

4.3.1.1 Pengujian Validitas

Menurut Sumarsono 2004;39 uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukuran itu kuisioner mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh masing – masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing – masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas Hasil pengujian validitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.10. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Partisipasi Pemakai X 1 Item Pertanyaan Pearson correlation Taraf Signifikan Keterangan 1 0,846 0,000 Valid 2 0,880 0,000 Valid 3 0,793 0,000 Valid 4 0,866 0,000 Valid 5 0,420 0,020 Valid Sumber : Lampiran 9 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai person correlation yang diperoleh untuk masing-masing item untuk variabel Patisipasi Pemakai lebih kecil dari 0,05 yang disyaratkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh item yang digunakan untuk variabel partisipasi pemakai telah valid Tabel 4.11. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Dukungan Manajemen Puncak X 2 Item Pertanyaan Pearson correlation Taraf Signifikan Keterangan 1 0,622 0,000 Valid 2 0,619 0,000 Valid 3 0,779 0,000 Valid 4 0,719 0,000 Valid 5 0,655 0,000 Valid Sumber : Lampiran 9 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai person correlation yang diperoleh untuk masing-masing item untuk variabel dukungan manajemen puncak lebih kecil dari 0,05 yang disyaratkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh item yang digunakan untuk variabel Dukungan Manajemen Puncak telah valid. Tabel 4.12. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Kemampuan Taknik Personal X 3 Item Pertanyaan Pearson correlation Taraf Signifikan Keterangan 1 0,815 0,001 Valid 2 0,871 0,003 Valid 3 0,905 0,006 Valid 4 0,914 0,000 Valid 5 0,857 0,000 Valid 6 0,713 0,000 Valid Sumber : Lampiran 9 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai person correlation yang diperoleh untuk masing-masing item untuk variabel kemampuan teknik personal lebih kecil dari 0,05 yang disyaratkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh item yang digunakan untuk variabel Kemampuan Teknik Personal telah valid. Tabel 4.13. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Y Item Pertanyaan Pearson correlation Taraf Signifikan Keterangan 1 0,627 0,000 Valid 2 0,621 0,000 Valid 3 0,722 0,000 Valid 4 0,502 0,005 Valid 5 0,659 0,000 Valid 6 0,629 0,000 Valid 7 0,728 0,000 Valid 8 0,763 0,000 Valid 9 0,744 0,000 Valid 10 0,636 0,000 Valid 11 0,682 0,000 Valid 12 0,563 0,001 Valid 13 0,758 0,000 Valid 14 0,665 0,000 Valid 15 0,710 0,000 Valid 16 0,671 0,000 Valid Sumber : Lampiran 9 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai person correlation yang diperoleh untuk masing-masing item untuk variabel Kinerja Sistem Informasi Akutansi lebih kecil dari 0,05 yang disyaratkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh item yang digunakan untuk variabel Kinerja Sistem Informasi Akutansi telah valid 4.3.1.2.Hasil Pengujian Reliabilitas Selanjutnya pengujian dilakukan untuk mengetahui reliabilitas dari masing-masing kuesioner, dimana dari hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.14. Hasil Uji Reliabilitas Item pertanyaan Cronbach Alpha Hitung Nilai yang disyaratkan Ket Partisipasi Pemakai X1 0,812 0,60 Reliabel Dukungan Manajemen Puncak X2 0,705 0,60 Reliabel Kemempuan Teknik Personal X3 0,920 0,60 Reliabel Kinerja Sistem Informasi Akutansi Y 0,954 0,60 Reliabel Sumber : Lampiran 9 Menurut Ghozali, 2001:41 pengukuran reliabilitas menggunakan nilai koefisien cronbach Alpha, suatu kuesioner dikatakan reliabel bila memiliki nilai koefisien cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 Dari hasil pengujian reliabilitas diatas, dapat diketahui bahwa nilai koefesien cronbach Alpha dari masing-masing variabel yang diperoleh nilainya lebih besar dari 0,60 hal tersebut menunjukkan bahwa semua item telah reliabel. 4.3.1.3.Hasil Pengujian Normalitas Menurut Sumarsono 2004;40 uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov. Dalam pengambilan keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka distribusi adalah tidak normal dan jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka distribusi adalah normal berikut ini hasil uji normalitas: Tabel 4.15. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Statistic Df Sig Partisipasi Pemakai X1 0,123 30 0,200 Dukungan Manajemen Puncak X2 0,112 30 0,200 Kemempuan Teknik Personal X3 0,106 30 0,200 Kinerja Sistem Informasi Akutansi Y 0,142 30 0,125 Sumber: lampiran 7 Berdasarkan hasil pengujian normalitas yang disajikan pada tabel di atas diketahui bahwa nilai statistics Kolmogorov-Smirnov yang diperoleh mempunyai taraf signifikan yang lebih dari dari 0,05, sesuai dengan kriteria bahwa sebaran data disebut berdistribusi normal apabila memiliki taraf signifikan 0,05 Sumarsono, 2002:40, oleh karena itu dapat diputuskan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal.

4.3.2. Pengujian Asumsi Klasik

4.3.2.1.Uji Multikolinieritas Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor VIF. Dari hasil pengujian terhadap gejala mulitikolinieritas diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.16. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel bebas Tolerance VIF Partisipasi Pemakai X1 0,917 1.090 Dukungan Manajemen Puncak X2 0,934 1.070 Kemampuan Teknik Personal X3 0,978 1,022 Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa nilai VIF seluruh variabel bebas dalam penelitian ini lebih kecil dari 10, artinya seluruh variabel bebas pada penelitian ini tidak terjadi gejala multikolinier Ghozali, 2001:57. 4.3.2.2.Uji Heteroskedastisitas 1. Hasil uji heteroskedastisitas diperoleh dari hasil pengujian dengan menggunakan bantuan program SPSS 13.0 dengan melihat Rank Spearman’s Correlation. Hasil pengujian Rank Spearman’s dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.17. Hasil Uji Heteroskedastisitas No Variabel Nilai mutlak dari residual Taraf Signifikansi Keterangan 1. 2. 3. Pasrtisipasi Pemakai X 1 Dukungan Manajemen Puncak X 2 Kemampuan Teknik Personal X 3 -0,012 0,068 -0,033 0,949 0,720 0,863 Non Heteroskedastisitas Non Heteroskedastisitas Non Heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 10 Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan lainnya. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heteroskedastisitas, karena ini mengimpun data yang terwakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan besar. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan cara menggunakan uji Rank Spearman yaitu dengan membandingkan antara residual dengan seluruh variabel bebas. Mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : Gujarati, 1999 : 177 a. Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas b. Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas Dari hasil korelasi tersebut tidak diperoleh adanya korelasi yang signifikan antara Unstandardized Residual dengan masing-masing variabel bebas yang diteliti, dengan nilai taraf signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi penyimpangan heteroskedastisitas pada variabel-variabel bebas yang diteliti. 4.3.2.3.Uji Autokorelasi Menurut Ghozali 2006;95 uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t –l sebelumnya. Untuk mengetahui tidak adannya autokorelasi, maka perlu dilihat tabel Durbin Watson.sebagai berikut : Nilai d Kesimpulan 0 d dl dl ≤ d ≤ du 4 – dl d 4 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Du d 4 – du Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Sumber : Ghozali ,2006 : 96 Dalam penelitian ini, besarnya Durbin Watson setelah dianalisis adalah 2,347 lampiran 8. Untuk mengetahui adanya gejala autokorelasi maka perlu dilihat tabel Durbin Watson dengan jumlah variabel bebas K = 3 sedangkan jumlah pengamatan 30 maka diperoleh dl = 1,214 dan du = 1,650. Berdasarkan tabel durbin watson dapat diketahui bahwa distribusi daerah penentuan keputusan dimulai dari 0 nol sampai 4 empat. Dan dapat disimpulkan karena nilai dari analisis sebesar 2,347 berada pada daerah tidak ada autokorelasi sehingga dapat diputuskan bahwa telah terbebas dari penyimpangan autokorelasi. 4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS diperoleh persamaan regresi sebagai berikut lampiran 8 : Y= 20,452 +0,778 X 1 + 0,848 X 2 + 0,673 X 3 Berdasarkan persamaan regresi diatas mempunyai arti bahwa: b = Konstanta = 20,452 Apabila variabel Partisipasi Pemakai X1 , Dukungan Manajemen Puncak X2 dan Kemampuan Teknik Personal X3 adalah konstan atau sama dengan nol, maka nilai Kinerja Sistem Informasi Akutansi Y adalah sebesar 20,452. b 1 = Koefisien regresi untuk X 1 = 0,778 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel Partisipasi Pemakai X 1 yaitu 0,778 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dengan variabel terikat. Jadi setiap ada kenaikan pada variabel Partisipasi Pemakai X 1 sebesar 1 satuan, dapat menaikkan nilai Kinerja Sistem Informasi Akutansi Y sebesar 0,778 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel partisipasi pemakai X 1 sebesar 1 satuan, dapat menurunkan Kinerja Sistem Informasi Akutansi Y sebesar 0,778 dengan asumsi bahwa variabel lain adalah konstan. b 2 = Koefisien regresi untuk X 2 = 0,848 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel Dukungan Manajemen Puncak X 2 yaitu 0,848 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang berlawanan dengan variabel terikat. Jadi setiap ada kenaikan pada variabel Dukungan Manajemen Puncak X 2 sebesar 1 satuan, dapat meningkatkan Kinerja Sistem Informasi Akutansi Y sebesar 0,848 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel Dukungan Manajemen Puncak X 2 sebesar 1 satuan, dapat menurunkan Kinerja Sistem Informasi Akutansi Y sebesar 0,848 pula dengan asumsi variabel lain adalah konstan. b 3 = Koefisien regresi untuk X 3 = 0,673 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel Kemampuan Teknik Pesonal X 3 yaitu 0,673 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang berlawanan dengan variabel terikat. Jadi setiap ada kenaikan pada variabel Kemampuan Teknik Personal X 3 sebesar 1 satuan, dapat meningkatkan Kinerja Sistem Informasi Akutansi Y sebesar 0,673 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel Kemampuan Teknik Personal X 3 sebesar 1 satuan, dapat menurunkan Kinerja Sistem Informasi Akutansi Y sebesar 0,673 pula dengan asumsi variabel lain adalah konstan.

4.3.4. Uji Hipotesis