Desa Swadaya Desa Swakarya Desa Swasembada

Kondisi Spasial serta Interaksi Desa dan Kota 105 terdapat desa yang penduduknya belum menetap selalu berpindah. Mereka menjalankan usaha pertanian berpindah-pindah dan hidup berkelompok dalam masyarakat kecil yang terpencar-pencar. Masyarakat tersebut disebut masyarakat suku terasing. Desa tempat tinggal suku-suku terasing belum dapat disebut desa melainkan disebut pradesa. Potensi perdesaan yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan dalam pembangunan desa, yaitu sebagai berikut. a. Lahan pertanian yang luas terutama di desa-desa luar Pulau Jawa dan Bali, merupakan sumber daya alam yang potensial. b. Rasa swadaya, gotong royong, dan kekeluargaan di kalangan masyarakat perdesaan yang sangat kuat. c. Di desa masih terdapat pemimpin informal tak resmi yang berwibawa dan disegani oleh masyarakat, seperti kepala adat dan para ulama. d. Tanah-tanah pekarangan yang belum dimanfaatkan secara maksimal juga merupakan sumber daya alam yang potensial. Gambar 4.13 Tanah Pekarangan Tanah pekarangan di desa merupakan sumber daya alam yang potensial. Menurut perkembangan dan kemampuan masyarakatnya, desa dapat dibedakan dalam tiga tingkat, yaitu sebagai berikut.

a. Desa Swadaya

Desa swadaya yaitu desa yang telah terdaftar dalam wilayah administrasi pemerintahan dan masyarakatnya telah hidup menetap. Mereka memanfaatkan sumber daya alam dan potensi-potensinya secara tradisional sehingga disebut juga desa tradisional. Ciri-ciri pokok desa swadaya antara lain: 1 lokasinya terpencil; 2 penduduknya jarang; 3 produktivitas tanah rendah; 4 daerah berupa bukit atau bergunung-gunung; 5 sebagian besar penduduk hidup bertani; 6 tingkat pendidikan masyarakat rendah; 7 masih terikat oleh kebiasaan kebudayaan adat; 8 kegiatan ekonomi masyarakat ditujukan untuk memenuhi ke- butuhan sendiri; 9 memiliki lembaga-lembaga yang sangat sederhana. Sumber: www.nedbatam.com Salah satu ciri desa swadaya adalah memiliki lembaga-lembaga yang sangat sederhana. Berikanlah contoh lembaga-lembaga tersebut. Kerjakan dalam buku tugas Anda dan kumpulkan hasilnya kepada guru untuk dinilai. Barometer Di unduh dari : Bukupaket.com 106 Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII

b. Desa Swakarya

Desa swakarya merupakan peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju desa swasembada. Oleh karena itu, desa swakarya juga disebut desa transisi. Desa swakarya ialah desa yang masyarakat nya telah berkeinginan memanfaatkan dan mengembang kan sumber daya alam dan potensinya untuk membangun daerahnya. Ciri-ciri pokok desa swakarya antara lain sebagai berikut. 1 Kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak mengikat penuh sehingga memungkinkan penduduk untuk mencoba cara-cara baru dalam mengatasi kesulitan. 2 Sudah mulai mempergunakan alat-alat dan teknologi. 3 Desa swakarya sudah tidak terisolasi lagi walaupun letaknya masih jauh dari pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan. Telah memiliki tingkat perekonomian, sarana pendidikan, jalur lalu lintas, dan prasarana lain yang agak maju. Di Indonesia, sebagian besar desanya masih termasuk dalam kategori desa swakarya.

c. Desa Swasembada

Desa swasembada sering disebut desa berkembang yang merupakan fase tertinggi dari proses perkembangan desa di Indonesia. Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional. Ciri-ciri pokok desa swasembada adalah sebagai berikut. 1 Banyak berlokasi di ibu kota kecamatan, sekitar ibu kota kabupaten, atau di sekitar ibu kota provinsi yang tidak termasuk wilayah kelurahan. 2 Memiliki tingkat perekonomian yang lebih maju, administrasi pemerintahan desa teratur, lembaga-lembaga desa telah berfungsi, dan pemerintahan desa berjalan lancar. 3 Memiliki fasilitas-fasilitas yang cukup memadai. Misalnya, jalur transportasi, teknik produksi, pemasaran hasil produksi, prasarana pengairan, sarana pendidikan, kesehatan, dan penerangan. 4 Ikatan adat dan kebiasaan adat sudah tidak berpengaruh lagi pada kehidupan masyarakat. 5 Lembaga sosial, ekonomi, dan kebudayaan sudah dapat menjaga kelangsungan hidupnya. 6 Alat-alat teknis yang digunakan penduduk untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sudah lebih modern. 7 Penduduknya padat dengan mata pencarian yang bermacam- macam. Faktor-faktor yang menguntungkan bagi pembangunan desa, yaitu sebagai berikut. 1 Dalam masa pembangunan, masyarakat desa memiliki nilai- nilai positif dan merupakan potensi yang penting sebab sumber tenaga kerja dan sumber kekayaan alam yang berlimpah ruah berada di desa. 2 Aktivitas produksi dan sumber pendapatan negara sebagian besar berada di desa. 3 Dalam bimbingan dan pengembangan masyarakat desa, perencanaan, contoh, dan suri teladan memegang peranan penting, sebab masyarakat desa terdiri atas orang-orang yang masih berjiwa lugu, sederhana, dan menjunjung tinggi asas kejujuran. 1. Desa Swadaya 2. Desa Swakarya 3. Desa Swasembada Z oom Jika Anda bertempat tinggal di suatu desa, termasuk pada tingkatan mana desa Anda tersebut, apakah desa swadaya, swakarya, atau swasembada? Berikan alasannya. Tulis jawaban Anda dalam buku tugas dan kumpulkan hasilnya pada guru untuk dinilai. Barometer Di unduh dari : Bukupaket.com Kondisi Spasial serta Interaksi Desa dan Kota 107 1. Pengertian Kota Pengertian kota tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu sejalan dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada zaman peradaban batu Paleolitikum, istilah kota diartikan sebagai gua-gua atau lembah di mana manusia purba tinggal dan terlindung dari pengaruh cuaca dan binatang buas. Setelah pola peradaban manusia mulai mengenal sistem pertanian tradisional pertanian primitif di mana penduduk mulai mengenal sistem bercocok tanam dan hidup menetap dengan membangun rumah-rumah, terutama di daerah dataran atau di lembah-lembah sungai yang subur maka istilah kota lebih ditujukkan pada kawasan-kawasan tersebut. Dalam catatan sejarah, kota-kota tua yang terletak di lembah sungai antara lain sebagai berikut. a. Lagash, Ur, dan Uruk di Mesopotamia Lembah Sungai Euphrat dan Tigris. b. Memphis dan Thebes di lembah Sungai Nil. c. Mohenjodaro dan Harappa di lembah Sungai Indus. d. Cheng-Chon dan An-Yang di lembah Sungai Huang-Ho. B Pola Keruangan Kota 1. Kota 2. Region 3. Gesellschaft Z oom Setelah periode pertumbuhan kota-kota tersebut, bermun culanlah kota-kota lain di muka bumi. Namun pada dasarnya kota-kota tersebut tumbuh dan berkembang dari wilayah desa. Pada dasarnya kota merupakan wilayah di permukaan bumi yang sebagian besar wilayahnya ditutupi oleh fenomena dan gejala sosial hasil rekayasa manusia, serta merupakan areal konsentrasi penduduk dengan mata pencarian di luar sektor agraris. Secara lebih terperinci, berikut ini pengertian kota yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

a. R. Bintarto