Adanya Wilayah-Wilayah yang Saling Melengkapi Regional Complementary Adanya Kesempatan untuk Berintervensi Intervening Opportunity

Kondisi Spasial serta Interaksi Desa dan Kota 117 Pengaruh pergerakan interaksi kota bukan ditimbulkan oleh faktor .... a. penduduk b. barang industri c. informasi d. modal asing e. hasil-hasil pertanian JAWABAN Interaksi kota adalah suatu kontak atau hubungan antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan sesuatu yang baru dalam bentuk tertentu. Pergerakan interaksi kota dapat ditimbulkan oleh faktor-faktor seperti: a. penduduk; b. barang industri; c. hasil-hasil pertanian; d. informasi. Jawab: d Soal SPMB 2005 4 Jumlah tenaga kerja yang tidak terdidik dan terlatih di kota semakin meningkat. 5 Terjadinya ketegangan sosial karena perbedaan latar belakang antara orang desa dengan ciri kekeluargaan dan gotong royong, serta orang kota dengan ciri materialistis dan individualistis.

c. Upaya Pengendalian Urbanisasi

Pemerintah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi masalah urbanisasi, yaitu sebagai berikut. 1 Memperlancar hubungan antara desa dan kota baik komunikasi ataupun transportasinya. 2 Penyebaran pembangunan sampai ke pelosok desa di Indonesia. 3 Pembangunan fasilitas-fasilitas di desa, sekaligus untuk memperluas lapangan kerja di desa. 4 Meningkatkan fasilitas untuk keperluan hidup di desa. C Interaksi Desa dan Kota

1. Pengertian Interaksi

Interaksi dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala, ketampakan, ataupun permasalahan baru. Misalnya, ada dua daerah, yaitu X dan Y. Wilayah X merupakan daerah perdesaan sebagai penghasil sumber bahan pangan, seperti padi, sayur mayur, dan buah-buahan. Adapun wilayah Y merupakan daerah perkotaan yang menjadi sentra industri pertanian. Beberapa jenis produk industri yang dihasilkan sebagai pendukung kegiatan pertanian antara lain pupuk dan alat-alat pertanian. Perbedaan produk antara kedua wilayah tersebut mengakibatkan terjadinya interaksi. Untuk memasarkan hasil pertanian, penduduk desa X menjual ke kota Y yang sebagian besar masyarakatnya bekerja pada sektor industri. Sebaliknya, produk-produk industri dari kota Y didistri busikan ke desa X yang sangat memerlukan teknologi pertanian berupa pupuk dan perkakas sehingga dapat memperlancar kegiatan bertaninya. Akibatnya, terjalinlah hubungan timbal balik antara kedua wilayah tersebut. Ilustrasi tersebut memberikan gambaran bahwa pada prinsip- nya interaksi keruangan merupakan hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih, di mana di dalamnya terjadi pergerakan atau mobilitas manusia penduduk, barang dan jasa, gagasan, serta informasi. Akibat hubungan tersebut menimbulkan gejala atau ketampakan baru, baik yang sifatnya positif maupun negatif.

2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Interaksi

Pola dan kekuatan interaksi antara dua wilayah atau lebih sangat dipengaruhi oleh keadaan alam dan sosial daerah tersebut, serta kemudahan yang mempercepat proses hubungan kedua wilayah itu. Menurut Edward Ullman, ada tiga faktor utama yang mendasari atau memengaruhi timbulnya interaksi antarwilayah, yaitu sebagai berikut.

a. Adanya Wilayah-Wilayah yang Saling Melengkapi Regional Complementary

Regional Complementary adalah terdapatnya wilayah-wilayah yang berbeda dalam ketersediaan atau kemampuan sumber Di unduh dari : Bukupaket.com 118 Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII daya. Di satu pihak ada wilayah yang kelebihan surplus sumber daya, seperti produksi pertanian dan bahan galian, dan di lain pihak ada daerah yang kekurangan minus jenis sumber daya alam tersebut. Adanya dua wilayah yang surplus dan minus sumber daya tersebut sangat memperkuat terjadinya interaksi, dalam arti saling melengkapi kebutuhan, di mana masing-masing wilayah berperan sebagai produsen dan konsumen. Wilayah A Surplus sumber daya X Minus sumber daya Y Minus sumber daya Z Wilayah B Surplus sumber daya Y Minus sumber daya X Minus sumber daya Z Wilayah C Surplus sumber daya Z Minus sumber daya X Minus sumber daya Y = Interaksi kuat Bagan 4.1 Regional Complementary Sumber: Geografi Kota dan Desa, 1987

b. Adanya Kesempatan untuk Berintervensi Intervening Opportunity

Kesempatan berintervensi dapat diartikan sebagai suatu kemungkinan perantara yang dapat menghambat timbulnya interaksi antarwilayah. Amatilah Bagan 4.2. Bagan 4.2 Melemahnya Interaksi Akibat Intervening Opportunity Wilayah A Surplus sumber daya X Minus sumber daya Y Wilayah B Surplus sumber daya Y Minus sumber daya X Wilayah C Surplus sumber daya X Surplus sumber daya Y Kebutuhan A disuplai oleh C Kebutuhan B disuplai oleh C = Interaksi melemah Sumber: Geografi Kota dan Desa, 1987 Berdasarkan Bagan 4.2, sebenarnya secara potensial antara wilayah A dan B sangat memungkinkan terjalin interaksi karena masing-masing wilayah memiliki kelebihan dan kekurangan sumber daya sehingga dapat berperan sebagai produsen dan konsumen. Namun karena ada wilayah lain, yaitu C yang menyuplai kebutuhan 1. Regional Complementary 2. Intervening Opportunity 3. Spatial Transfer Ability Z oom Di unduh dari : Bukupaket.com Kondisi Spasial serta Interaksi Desa dan Kota 119 wilayah A dan B maka kekuatan interaksi antara A dan B menjadi lemah. Dalam hal ini, wilayah C berperan sebagai intervening area atau wilayah perantara. Intervening opportunity dapat pula diartikan sebagai sesuatu hal atau keadaan yang dapat melemahkan jalinan interaksi antarwilayah karena adanya sumber alternatif pengganti kebutuhan. Untuk lebih jelasnya, amati Bagan 4.3. Bagan 4.3 Melemahnya Interaksi Akibat Sumber Daya Alternatif Wilayah A Surplus sumber daya X Wilayah B Minus sumber daya X tetapi memiliki sumber daya Z sebagai sumber daya alternatif = Interaksi melemah Sumber: Geografi Kota dan Desa, 1987

c. Adanya Kemudahan Transfer atau Pemindahan dalam Ruang Spatial Transfer Ability