6
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII
Beberapa ketentuan umum dalam proyeksi peta, antara lain sebagai berikut:
a. bentuk yang diubah harus tetap; b. luas permukaan yang diubah harus tetap;
c. jarak antara satu titik dengan titik lainnya di atas permukaan
yang diubah harus tetap; dan d. sebuah peta yang diubah tidak mengalami penyimpangan
arah. Untuk dapat memenuhi keempat persyaratan dalam mengubah
bidang lengkung menjadi sebuah bidang datar tersebut merupakan hal yang tidak mungkin. Apabila dipenuhi salah satu persyaratan,
persyaratan lainnya pasti terabaikan. Akibatnya, timbullah berbagai macam jenis proyeksi peta yang dikembangkan oleh para kartograf,
dasar pertimbangan, seperti Proyeksi Azimuth, Kerucut, Silinder, Goode Homolosin, Homolografis
, dan sebagainya. Secara umum metode proyeksi peta dapat diklasifikasikan
menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut. a. Proyeksi Langsung Direct Projection, yaitu metode transformasi
atau penggambaran obyek geografis secara langsung dari bidang elipsoida bidang proyeksi, seperti kertas bidang datar, silinder,
atau kerucut.
b. Proyeksi Double merupakan transformasi atau penggambaran
obyek geografis secara bertingkat, dari bidang elipsoida bidang bola kemudian bidang bola ke bidang proyeksi.
Adapun pemilihan jenis proyeksi yang digunakan sangat ber- gantung pada dua hal berikut ini.
a. Bentuk, letak, dan luas daerah yang dipetakan. b. Ciri-ciri tertentu atau ciri-ciri asli yang akan dipertahankan.
Sumber: Physical Geography, 1975
Gambar 1.5 Proyeksi Sinusoidal
Proyeksi Sinusoidal memiliki kesamaan wilayah proyeksi terutama untuk lintang
rendah.
Sebagaimana telah dikemukakan banyak sekali jenis proyeksi peta karena berbagai dasar pertimbangan. Beberapa dasar pertimbangan
dalam sistem klasifikasi proyeksi peta dapat digolongkan sebagai berikut.
a. Pertimbangan Ekstrinsik
Berdasarkan pertimbangan ekstrinsik, proyeksi dibedakan atas tiga, yaitu sebagai berikut.
1 Bidang Proyeksi
Berdasarkan proyeksi yang digunakan dapat dibedakan ke dalam tiga jenis proyeksi, yaitu sebagai berikut.
a Sistem proyeksi azimuthal zenithal projection yang menggunakan bidang datar atau sehelai kertas sebagai
bidang proyeksi.
Proyeksi peta dalam kartografi diperlukan untuk ....
a. memperbesar peta
b. menggambarkan muka bumi yang bulat ke bidang datar
c. memperkecil peta
d. mengetahui luas daerah pada peta
e. mengetahui isi peta
JAWABAN
Proyeksi peta diperlukan dalam kartografi untuk menggambarkan
muka bumi yang bulat ke bidang datar.
Jawab: b
Soal SPMB 2004
Di unduh dari : Bukupaket.com
Keterampilan Dasar Peta dan Pemetaan
7
3 Posisi Sumbu Simetri terhadap Bidang Proyeksi
Ditinjau dari posisi sumbu simetri terhadap bidang proyeksi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a Proyeksi normal Ortho Projection yaitu jenis proyeksi peta
di mana sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bumi.
b Proyeksi miring Oblique Projection, yaitu jenis proyeksi
peta di mana sumbu simetri bidang proyeksi membentuk sudut miring dengan sumbu bumi.
c Proyeksi transversal Tranversal Projection, yaitu jenis
proyeksi peta di mana sumbu simetri bidang proyeksi dalam posisi tegak lurus sumbu Bumi atau terletak pada bidang
ekuator.
Sumber: Physical Geography, 1975
Gambar 1.6 Jenis-Jenis Proyeksi
a Zenital Azimutal b Konikal
c Silindrikal
a b
c b Sistem proyeksi kerucut conical projection.
c Sistem proyeksi silinder mercator projection.
2 Persinggungan
Berdasarkan persinggungannya, proyeksi peta dapat dibedakan ke dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
a Tangen, yaitu apabila bola bumi bersinggungan dengan bidang proyeksi.
b Secan, yaitu apabila bola bumi berpotongan dengan bidang proyeksi.
c Polysuperficial, yang terdiri atas banyak bidang proyeksi.
Gambar 1.7 Jenis-Jenis Proyeksi Berdasarkan
Titik Persinggungan a Proyeksi Tangen
b Proyeksi Secan c Proyeksi Polysuperficial
a b
c
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Di unduh dari : Bukupaket.com
8
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII
b. Pertimbangan Intrinsik