Seni Budaya 5
C. Gaya Lukisan Peserta Didik
Secara lebih terperinci dan cermat Herbert Read dalam bukunya Education Trhough Art, mendasarkan klasiikasi empirisnya untuk membedakan gaya lukisan para peserta didik.
Setelah meneliti ribuan gambar dari berbagai tipe sekolah ia mengklasiikasikan adanya 12 kategori lukisan, yang secara singkat akan dijelaskan di bawah ini.
1. Organik
Pelukisannya sangat visual dan menunjukkan hubungan dengan objek-objek eksternal, sebagai hasil pengamatan yang intensif terhadap proporsi alam dalam kesatuannya yang
organis. Sehingga lukisannya tampak realistis.
2. Liris
Wujud lukisannya sama realistisnya dengan organik, tetapi lebih menyukai objek-objek lukisan yang statis, diam, seperti halnya objek alam benda, still life, merupakan karakteristik
lukisan peserta didik perempuan.
3. Impresionis
Wujud lukisan lebih banyak sekedar melukiskan hasil penangkapan kesan sesaat terhadap situasi objek secara cepat, kurang menunjukkan perhatian terhadap penyelesaian
bagian-bagian rinci, detail, dan objek.
4. Ritmis
Wujud lukisannya tidak menampilkan motif-motif bentuk visual. Bentuk-bentuk alam tidak digambarkan secara imitatif, tidak ditiru dengan persis, tetapi dengan distorsi
menjadi motif-motif yang diulang-ulangi secara ritmis dengan berbagai variasi, sehingga memenuhi bidang lukisan.
5. Strukturalis
Di sini nampak kecenderungan peserta didik untuk mendeformasi objek menjadi bentuk-bentuk geometrik, meskipun tema-temanya masih berorientasi kepada gejala objektif.
Stilisasi sebuah tema merupakan hasil pengamatan terhadap pola-pola bentuk sebagai struktur objek visual. Pada umumnya peserta didik tidak memanfaatkan bentuk-bentuk
alami untuk menciptakan pola atau motif lukisannya.
6. Skematik
Menggunakan bentuk-bentuk geometrik, tetapi lepas sama sekali dengan struktur organis objek alam. Bentuk-bentuk bagan seperti periode awal anak melukis secara konsisten
dipergunakan, lebih sebagai desain simbolik dari pada penggambaran bagan secara realistik.
7. Haptic ekspresi aspek internal subyektif .
Menunjukkan sikap pelukisan yang tidak mendasarkan pengamatan visual terhadap objek eksternal, melainkan representasi citra non visual dari dunia internal seorang peserta didik.
Di unduh dari : Bukupaket.com
6 Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK
8.
Ekspresionis
Di sini terdapat kecenderungan untuk mendistorsi bentuk dan warna objek untuk mengungkapkan sensasi internal-subjektif peserta didik secara spontan.
Sumber: Education of Art, Unesco.
Gambar 1.3 Contoh Lukisan
Ekspresionisme, faktor ekspresi lebih menonjol dari pada faktor peniruan
rupa manusia. Sumber: United Nation Educational Scientiic and
Cultural Organization.
Gambar 1.4 Contoh Lukisan yang lebih
mengungkapkan fantasi peserta didik dari pada kehendak menggambarkan realitas visual.
9. Enumeratif