Menyusun Staf Produksi Memilih dan Menentukan Pemain Menentukan Karakterisasi

Seni Budaya 133

B. Materi Pembelajaran

Pengertian adaptasi adalah penyaduran suatu karya sastra asing yang disertai penyesuaian dengan latar budaya sasaran. Pengertian ini dapat disepadankan dengan istilah saduran. Adaptasi juga dapat berarti pengolahan kembali suatu karya sastra, misalnya, dalam bentuk drama. Demikian yang dilakukan oleh Noorca Marendra. Berdasarkan naskah Filipina, “Mentang-mentang dari New York” karya Marcelino Acana Jr, Noorca Marendra memindahkan setting peristiwanya ke kampung Jelambar, di wilayah Jakarta Barat. Lakon ini bercerita tentang seorang janda, Bi Atang dan anak gadisnya, Ikah yang sok kaya. Mereka tinggal di rumah yang sederhana dengan seperangkat kursi rotan dan sebuah radio di ruang tamu. Tapi Ikah yang pernah berkunjung ke Amerika selama 10 bulan, mempengaruhi ibunya agar berdandan dan berlaku seperti orang Amerika. Bi Atang tunduk dan menuruti kemauan anaknya. Sehingga menjadi bahan tertawaan para tetangga. Tapi akhirnya Ikah dan Bi Atang menyadari kekeliruannya. Lakon yang mengusung tema tentang kesombongan ini sangat terbuka untuk diadaptasi ke semua propinsi di Tanah Air, dengan memindahkan setting peristiwanya ke daerah setempat. Dan persoalan yang diungkapkan oleh lakon tidak berjarak dengan persoalan-persoalan di semua Negara berkembang. Guru bisa mendiskusikan tema tentang kesombongan ini dengan peserta didik dan mencari padanannya dalam kehidupan sehari- hari. Sumber: Dok. Don Zolidis Gambar 7.1 he Birds, karya Aristophanes. Adaptasi oleh Don Zolidis

1. Menyusun Staf Produksi

Langkah pertama yang dilakukan oleh guru adalah membimbing mendorong dan mengarahkan peserta didik adalah menyusun staf produksi, dengan pembagian tugas sebagai berikut. a. Memilih dan menentukan peserta didik yang berminat di staf artistik; yaitu yang berperan sebagai pemain, penata musik, penata gerak, penata penata busana, penata rias, penata dekor, dan penata cahaya. b. Memilih dan menentukan peserta didik yang berminat di staf managemen; yaitu yang berperan sebagai pimpinan produksi, keuangan, dana dan usaha, dokumentasi, konsumsi dan bagian umum. Di unduh dari : Bukupaket.com 134 Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK Guru harus selalu mengingatkan kepada peserta didik, bahwa kerja teater adalah kerja kolektif. Jadi azas kegotong-royongan harus diutamakan. Dan untuk memperlancar kerjasama diperlukan pembagian kerja dan batasan yang jelas mengenai wewenang dan kewajibannya masing-masing, sehingga tidak terjadi pertengkaran selama bekerja.

2. Memilih dan Menentukan Pemain

Guru membimbing mendorong dan mengarahkan peserta didik memulai latihan dengan membaca naskah beberapa kali. kemudian mendiskusikan alur cerita, karakter, struktur dramatik dan setting peristiwa dari naskah tersebut. Setelah itu, dalam menentukan peran, guru bisa menenpuh beberapa cara: a. Membimbing mendorong dan mengarahkan peserta didik untuk saling mencoba peran yang tersedia. b. Membimbing mendorong dan mengarahkan peserta didik untuk memilih sendiri peran yang disukai. c. Membimbing mendorong dan mengarahkan peserta didik untuk bertanding dalam menentukan peran-peran yang ada dalam naskah.

3. Menentukan Karakterisasi

Dalam menganalisa tokoh-tokoh yang ada dalam naskah “Mentang-mentang dari New York”. Guru membimbing mendorong dan mengarahkan peserta didik untuk memerincinya dari tiga sumber: a. Dari keterangan diluar ucapan tokoh, yang ada didalam naskah. b. Dari ucapan tokoh itu sendiri. c. Dari ucapan tokoh lain tentang tokoh tersebut. Misalnya tentang tokoh Ikah. Keterangan di dalam naskah menyebutkan; - “Ikah muncul, Ia mengenakan gaun yang mengesankan dihiasi kulit binatang berbulu pada lehernya. Sebelah tangannya mengayun- ayunkan sehelai sapu tangan sutra yang selalu dilambai-lambaikan apabila berjalan atau bicara, tangan lainnya menjepit pipa rokok yang panjang, dengan rokoknya yang belum dinyalakan. Dan inilah gaya Hollywood yang gila itu”. Tentang ucapan Ikah: PENUH EMOSI Benar, aku merasa seolah-olah diriku ini masih berada di sana. Seakan-akan aku tak pernah pergi meninggalkannya, seakan-akan aku telah hidup di sana seumur hidupku, oh New Yorkku tapi kalau aku melihat ke sekitarku ini IA MELIHAT KESEKITAR DENGAN GETIR aku baru sadar, bahwa bukan, bukan aku masih di sana, aku tidak lagi berada di New York, tapi disebuah kampung yang kotor dan udik, Jelambar … … dst. Tentang ucapan pemain lain tentang Ikah. Ucapan Fatimah tentang Ikah: KEPADA TEMAN-TEMANNYA Ah … kukira kita ini tak seharusnya berada di tempat ini, kawan-kawan, kita ini asing bagi nona New York yang luar biasa ini…. Dst. Ucapan Anen tentang Ikah: Benar katamu, seharusnya kita tidak mengganggu mimpinya yang amat edan ini. Demikian juga dalam menganalisa tokoh-tokoh lainnya, seperti; tokoh Anen, Otong dan Fatimah. Di unduh dari : Bukupaket.com Seni Budaya 135

4. Menentukan Bloking