34
dilakukan secara teoritis berdasarkan literatur dengan mengacu pada Tatro 2007, Chelmow et al., 2014 dan Hansten and Horn 2002.
C. Subyek dan Bahan Penelitian
1. Subyek penelitian meliputi seluruh pasien gagal ginjal kronik di Instalasi
Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Desember 2013. Kriteria inklusi dari subyek penelitian adalah pasien gagal ginjal kronik di
Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul yang menerima resep pengobatan gagal ginjal kronik dengan komplikasi atau tidak atau dengan
penyakit penyerta. Kriteria eksklusi dari subyek penelitian adalah rekam medis pasien yang tidak lengkap.
2. Bahan penelitian yang digunakan berupa lembar rekam medis pasien yang
menerima resep pengobatan gagal ginjal kronik dengan komplikasi atau tidak atau dengan penyakit penyerta di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan
Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember tahun 2013 yang ditulis oleh dokter dan perawat mengenai data pengobatan pasien.
D. Alat atau Instrumen
Alat atau instrumen penelitian berupa lembar kerja yang bertujuan untuk mempermudah dalam pengambilan data penelitian terhadap peresepan pengobatan
pasien gagal ginjal kronik di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember 2013. Lembar kerja ini memuat tanggal
pengobatan, nomor RM, jenis kelamin, diagnosis, terapi obat yang diberikan jenis obat, regimen dosis, dan cara pemberian obat, dan data klinik atau data
laboratorium pasien.
35
E. Tata Cara Penelitian
Penelitian mengenai “Studi Literatur Interaksi Obat Pada Peresepan Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati
Bantul Yogyakarta Periode Desember Tahun 2013 ” meliputi beberapa tahap
yaitu:
1. Tahap orientasi
Pada tahap ini, peneliti melakukan survei untuk mencari informasi mengenai rumah sakit yang akan dipilih sebagai lokasi penelitian, untuk
mengetahui prevalensi penyakit yang terjadi di rumah saikt tersebut, untuk mengetahui adanya kebutuhan mengenai evaluasi peresepan pasien pada penyakit
tertentu serta tata cara dalam pengambilan data penelitian di rumah sakit tersebut.
2. Tahap penentuan subyek penelitian
Pada tahap ini peneliti mencari informasi mengenai jumlah pasien terkait dengan cara pengambilan data subyek penelitian. Pada penelitian ini jumlah
populasi pasien gagal ginjal kronik di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember tahun 2013 adalah sebanyak 65
pasien yang digunakan sebagai subyek penelitian.
3. Tahap pengambilan data
Tahap pengambilan data, diawali dengan mencatat nomor registrasi subyek penelitian dibagian catatan medik. Selanjutnya nomor registrasi pasien
digunakan untuk mencari nomor rekam medis subyek penelitian. Nomor rekam medis digunakan untuk menemukan rekam medis subyek penelitian yang
digunakan sebagai bahan penelitian. Data yang diambil meliputi tanggal
36
pengobatan, nomor rekam medis, umur, jenis kelamin, diagnosa medis, terapi obat
yang diberikan meliputi jenis obat, regimen dosis, dan rute pemberian, serta data klinik atau data laboratorium pasien.
F. Tata Cara Analisis dan Penyajian Hasil Penelitian
1. Tata cara analisis data
Berdasarkan hasil pengumpulan data rekam medis pasien, data yang diperoleh diolah dengan metode statistika deskriptif dengan menghitung
presentasenya, meliputi : a.
Karakteristik pasien gagal ginjal kronik. Persentase karakteristik pasien gagal ginjal kronik yang meliputi umur dan jenis kelamin dihitung dengan
cara jumlah umur dan jenis kelamin dibagi dengan jumlah keseluruhan pasien dikalikan 100.
b.
Gambaran umum pola peresepan pasien gagal ginjal kronik. Gambaran
umum pola peresepan pasien gagal ginjal kronik dihitung dengan cara kelas terapi obat golongan dan jenis obat, jumlah obat, dan cara
pemberian obat dibagi dengan keseluruhan jumlah obat dikalikan 100. c.
Persentase interaksi obat pada peresepan pasien gagal ginjal kronik. Interaksi obat pada pasien gagal ginjal kronik di Intalasi Rawat Jalan
RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember 2013, dilakukan pengkajian secara teoritis berdasarkan studi literatur yang
mengacu pada Tatro 2007, Baxter 2010, Chelmow et al., 2014 dan Hastern and Horn 2002, selanjutnya dihitung persentase interaksi obat
37
dengan cara jumlah interaksi obat dibagi dengan keseluruhan jumlah resep dikalikan 100.
d. Kategori signifikansi klinis interaksi obat pada peresepan pasien gagal
ginjal kronik. Kategori signifikansi klinis interaksi obat pada peresepan pasien gagal ginjal kronik di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan
Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember tahun 2013, dikaji secara teoritis berdasarkan studi literatur yang mengacu pada Tatro 2007,
Chelmow et al., 2014 dan Hastern and Horn 2002., selanjutnya dihitung dengan cara kategori signifikansi klinis interaksi obat dibagi
dengan jumlah keseluruhan kategori signifikansi klinis interaksi obat dikalikan 100.
2. Penyajian hasil data penelitian
Data yang diperoleh dari rekam medis pasien akan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil analisis data mencakup karakteristik pasien gagal ginjal
kronik, gambaran umum pola peresepan pasien gagal ginjal kronik, persentase interaksi obat dan kategori signifikansi klinis interaksi obat pada peresepan pasien
gagal ginjal kronik di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember tahun 2013.
G. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dapat mengkonfirmasi data terkait aturan pakai, cara pemberian obat dan dosis obat yang dapat
mempengaruhi terjadinya interaksi obat.
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian tentang studi literatur interaksi obat dengan obat pada peresepan pasien gagal ginjal kronik di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan
Senopati Bantul periode Desember 2013 dibagi dalam 3 bagian. Bagian pertama mengenai karakteristik pasien gagal ginjal kronik. Bagian kedua berisi tentang
gambaran pola peresepan pasien gagal ginjal kronik. Bagian ketiga berisi tentang studi literatur interaksi obat pada pasien gagal ginjal kronik. Jumlah lembar resep
pasien gagal ginjal kronik di Instalasi Rawat Jalan pada periode Desember tahun 2013 sebanyak 65 lembar resep yang terdiri dari 65 pasien.
A. Karakteristik Pasien Gagal Ginjal Kronik
Karakteristik pasien gagal ginjal kronik di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Desember 2013 pada penelitian ini meliputi
umur dan jenis kelamin.
1. Umur pasien gagal ginjal kronik
Umur pasien secara tidak langsung dapat mempengaruhi besarnya kasus gagal ginjal kronik. Berdasarkan data yang diperoleh pengelompokkan umur
pasien gagal ginjal kronik di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember 2013 dibagi menjadi dua kelompok umur
yaitu adult dan geriatri. Adult memiliki rentang umur 15 tahun hingga 59 tahun dan geriatri memiliki rentang umur lebih besar dari atau sama dengan 60 tahun
Ahmad, 2001 dan Madhu and Sreedevi, 2013. Persentase umur pada pasien gagal ginjal kronik dapat dilihat pada Gambar 1.