6
3. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut a.
Secara teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber informasi sekaligus referensi dalam upaya pengembangan konsep pelayanan
farmasi klinik di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta dan dapat meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, khususnya berkaitan dengan
keamanan dan keselamatan pasien terutama pada aspek interaksi obat pada peresepan pasien gagal ginjal kronik.
b. Secara praktis
1. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai interaksi obat
pada penatalaksanaan pasien gagal ginjal kronik di Instalasi Rawat jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta yang dikaji berdasarkan
studi literatur. 2.
Penelitian ini diharapkan dapat mendukung dan meningkatkan peran farmasis dalam mengidentifikasi secara lebih dini terkait interaksi obat,
sehingga meminimalkan kemungkinan terjadinya interaksi obat dengan efek yang membahayakan khususnya pada pasien gagal ginjal kronik di
Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui interaksi obat yang terjadi berdasarkan peresepan pasien gagal ginjal kronik di Instalasi Rawat Jalan
7
RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember 2013 yang dikaji berdasarkan literatur.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik pasien gagal ginjal kronik di Instalasi Rawat Jalan
RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember 2013 yang meliputi umur dan jenis kelamin.
b. Mengetahui gambaran umum pola peresepan pasien gagal ginjal kronik
yang meliputi kelas terapi golongan dan jenis obat, jumlah obat, dan cara pemberian di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul
Yogyakarta periode Desember 2013. c.
Mengetahui persentase interaksi obat pada peresepan pasien gagal ginjal kronik di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul
Yogyakarta periode Desember 2013 berdasarkan studi literatur. d.
Mengetahui kategori signifikansi klinis interaksi obat pada peresepan pasien gagal ginjal kronik di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati
Bantul Yogyakarta periode Desember 2013 berdasarkan studi literatur.
8
BAB II PENELAAH PUSTAKA
A. Gagal Ginjal Kronik
1. Pengertian gagal ginjal kronik
Gagal ginjal kronik menggambarkan struktur dan fungsi ginjal yang tidak normal. Ginjal rusak secara progresif dan lambat biasanya berlangsung beberapa
tahun. Penyakit gagal ginjal kronik juga membawa risiko kematian yang tinggi Fink, Greer, MacDonald, Rossini, Sadiq, Lankireddy, et al., 2012. Penurunan
atau kegagalan fungsi ginjal berupa fungsi ekskresi, fungsi pengaturan, dan fungsi hormonal dari ginjal. Kegagalan sistem sekresi menyebabkan menumpuknya zat-
zat toksik dalam tubuh yang kemudian menyebabkan sindroma uremia Kamaluddin dan Rahayu, 2009.
2. Epidemiologi gagal ginjal kronik
Insidens penyakit gagal ginjal kronik sejak 10-15 tahun belakangan ini mengalami peningkatan diseluruh dunia termaksud Indonesia. Di Amerika Serikat
pada akhir tahun 2007 tercatat sebanyak 527.283 orang mendapat pengobatan gagal ginjal tahap akhir End Stage Renal DiseaseESRD di mana 368.544 orang
diantaranya mendapat terapi hemodialisis baik di rumah sakit, rumah maupun dialisis peritoneal NKUDIC, 2010. Pada tahun 2010, di Indonesia diperkirakan
terdapat 2 juta pasien yang mengalami gagal ginjal kronik dengan laju pertumbuhan kira-kira 7 pertahun Dharmeizar, 2012. Kasus baru gagal ginjal
kronik di Indonesia dari data di beberapa pusat nefrologi diperkirakan berkisar