Jumlah kategori signifikansi klinis interaksi obat pada peresepan pasien

67

5. Jumlah kategori signifikansi klinis interaksi obat pada peresepan pasien

gagal ginjal kronik Kategori signifikansi klinis interaksi obat dikaji berdasarkan literatur Tatro 2007, Chelmow et al., 2014 dan Hansten and Horn 2002 dapat dilihat pada Tabel XIV. Tabel XIV. Distribusi jumlah kategori signifikansi klinis interaksi obat pada peresepan pasien gagal ginjal kronik di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember 2013 berdasarkan kajian literatur No Kategori signifikansi klinis interaksi obat Jumlah kategori signifikansi klinis interaksi obat Kajian literatur signifikansi klinis berdasarkan Chelmow et al., 2014 1 Kontraindikasi 2 Serius 6 3 Signifikan 37 4 Minor 79 Kajian literature signifikansi klinis berdasarkan Tatro 2007 1 Kategori signifikansi klinis 1 2 2 Kategori signifikansi klinis 2 3 Kategori signifikansi klinis 3 1 4 Kategori signifikansi klinis 4 3 5 Kategori signifikansi klinis 5 4 Kajian literatur signifikansi klinis berdasarkan Hansten and Horn 2002 1 Kategori signifikansi klinis pertama 2 Kategori signifikansi klinis kedua 2 3 Kategori signifikansi klinis ketiga 5 Berdasarkan Tabel XIV, jumlah kategori signifikansi klinis interaksi obat yang paling besar adalah kategori signifikansi klinis minor sebesar 79 interaksi obat, kategori signifikansi klinis signifikan sebesar 37 interaksi obat, dan 68 kategori signifikansi serius sebesar 6 interaksi obat berdasarkan Chelmow et al., 2014. Tidak terdapat kategori signifikansi klinis kontraindikasi. Menurut Chelmow et al., 2014, kategori signifikansi klinis serius yaitu kombinasi obat tidak dapat digunakan atau harus dihindari karena dapat membahayakan keadaan pasien, sehingga dibutuhkan alternatif untuk pemilihan obat lain yang tidak membahayakan kondisi pasien Chelmow et al., 2014. Pada kategori signifikasi klinis signifikan diperlukan adanya penyesuaian dosis antara kedua obat dan modifikasi jalur serta waktu pemberian obat. Pada kategori signifikansi klinis minor atau tidak signifikan kombinasi obat dapat diberikan kepada pasien karena tidak menimbulkan efek yang membahayakan bagi pasien, namun harus tetap dilakukan monitoring pada kondisi pasien Chelmow et al., 2014. Berdasarkan Tatro 2007, pada peresepan terdapat kategori signifikansi klinis 1 2 interaksi obat, kategori signifikansi klinis 3 1 interaksi obat, kategori signifikansi klinis 4 3 interaksi obat dan kategori signifikansi klinis 5 4 interkasi obat. Tidak terdapat kategori signifikansi klinis 2 pada peresepan pasien gagal ginjal kronik di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember 2013. Berdasarkan Tatro 2007, kategori signifikasi klinis 1 memiliki tingkat keparahan major yang dapat menimbulkan risiko yang berpotensi mengancam jiwa pasien serta mengakibatkan kerusakan yang permanen. Oleh karena itu, kombinasi kedua obat tersebut harus dihindari. Dokumentasinya meliputi 69 established, probable atau suspected . Kategori signifikansi klinis 3 memiliki tingkat keparahan minor yang dapat menimbulkan efek interaksi obat ringan dan secara signifikan tidak dapat mempengaruhi status klinik pasien sehingga terapi tambahan tidak diperlukan. Dokumentasinya meliputi established, probable atau suspected . Kategori signifikansi klinis 4 memiliki tingkat keparahan major atau moderat sehinngga menimbulkan efek yang dapat berbahaya karena dapat mengubah respon farmakoologi individu sehingga diperlukan terapi tambahan. Dokumentasinya yaitu possible. Kategori signifikansi klinis 5 memiliki tingkat keparahan minor yaitu menimbulkan efek yang ringan dan respon klinim yang dialami pasien dapat mengalami perubahan atau tidak. Dokumentasinya yaitu unlikely namun terdapat juga beberapa dokumentasi yang possible. Berdasarkan Hasten and Horn 2002, pada peresepan pasien gagal ginjal kronik terdapat kategori signifikansi klinis 2 2 interaksi obat dan kategori signifikansi klinis 3 5 interaksi obat. Tidak terdapat kategori signifikansi klinis 1 pada peresepan pasien gagal ginjal kronik di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember 2013. Berdasarkan Hasten and Horn 2002, kategori signifikansi klinis 2 yaitu pemberian kombinasi obat sebaiknya dihindari, kecuali apabila manfaat dari kombinasi obat lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan, namun disarankan untuk menggunakan kombinnasi obat lain yang sejenis dan memiliki risiko yang lebih kecil. Diperlukan adanya modifikasi dosis, rute pemberian dan waktu 70 pemberian obat apabila ingin dikombinasi untuk mengurangi terjadinya kejadian interaksi obat. Pasien harus dimonitoring selama penggunaan kombinasi obat. Kategori signifikansi klinis 3 yaitu kombinasi obat memberikan risiko yang kecil, memiliki manfaat yang lebih banyak daripada risiko yang ditimbulkan serta pasien harus dimonitoring selama penggunaan obat Hasten and Horn, 2002.

6. Mekanisme dan efek interaksi obat antara obat antihipertensi dengan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENAMPILAN PERAN DENGAN STRES PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI UNIT HEMODIALISA RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

0 2 85

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien geriatri di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.

0 1 50

Evaluasi peresepan antibiotika pada pasien diare dengan metode gyssens di instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015.

0 4 213

Evaluasi interaksi penggunaan obat hipoglikemi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 1 92

Evaluasi interaksi penggunaan obat antihipertensi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 4 109

Evaluasi pelayanan informasi obat pada pasien di instalasi farmasi RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

8 69 110

Studi pustaka interaksi obat pada peresepan pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Oktober-Desember 2013.

1 7 142

Studi pustaka interaksi obat pada peresepan pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Oktober-Desember 2013 - USD Repository

0 0 140

Studi literatur interaksi obat pada peresepan pasien diabetes melitus tipe 2 di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember 2013 - USD Repository

0 1 205

Studi literatur interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember tahun 2013 - USD Repository

0 0 144