24
warna dan mungkin dapat tidak terlihat. Interaksi farmasetik terjadi di luar tubuh sebelum obat diberikan Nah, 2007.
4. Interaksi obat pada gagal ginjal kronik
Pasien dengan gangguan ginjal dapat mengalami berbagai permasalahan terkait penggunaan obat diantaranya yaitu interaksi obat Wiffen, Mitchell,
Snelling, and Stoner, 2007. Obat nonsteroid antiinflamatory drugs NSAID mengganggu fungsi ginjal sehingga menyebabkan retensi cairan dan natrium,
sehingga NSAID akan menghambat efek beberapa jenis obat diuretik dan antihipertensi. Adanya udem bisa juga terjadi pada pasien hipertensi yang
mengalami interaksi. Beberapa obat dapat menginduksi gangguan renal dengan cara menurunkan klirens kreatinin, sehingga menurunkan ekskresi obat tersebut
dan metabolitnya misalnya aminoglikosida, juga siklosporin dan kaptropil menurunkan klirens ginjal dari digoksin. Litium dapat menyebabkan ginjal
menjadi sensitif terhadap penghambat ACE dengan hasil terjadinya gangguan ginjal Kurnia, 2007.
5. Faktor dan penyebab terjadinya interaksi obat
Kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai farmakokinetik dan farmakodinamik obat, faktor diet, faktor fisiologi dari masing-masing individu
seperti usia, berat badan, faktor genetik dan adanya penyakit penyerta yang dialami pasien seperti penyakit hati, ginjal, hipertensi, dan diabetes melitus
merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya interaksi obat Mahdiana, 2011. Pasien lansia memiliki kemungkinan dalam mengalami
interaksi obat karena adanya penurunan fungsi organ dan penggunaan obat yang
25
melebihi satu jenis obat. Administrasi dari dua atau lebih obat yang bekerja secara simultan, pemberian obat dalam waktu yang bersamaan, obat yang diresepkan
untuk pasien berasal dari beberapa dokter, pasien mengkonsumsi obat herbal, makanan, vitamin, penggunaan polifarmasi dan ketidakpatuhan pasien merupakan
penyebab terjadinya interaksi obat Triplitt, 2006.
6. Signifikansi klinis interaksi obat